Kebiasaan Buruk Orangtua yang Perlu Dihentikan Segera
Dream - Ragu-ragu, panik, senang, sedih, kecewa, bahagia seluruh perasaan pasti akan muncul saat menjadi orangtua. Tapi satu hal pasti, yang diinginkan seluruh orangtua adalah anaknya dalam keadaan baik dan tumbuh menjadi pribadi matang dan mandiri.
Sayangnya, ada beberapa kebiasaan para orangtua yang justru kurang baik bagi pertumbuhan emosi dan psikologi anak. Misalnya, ketika Anda selalu memberi hadiah saat anak mendapat ranking 1 di sekolah. Berikut alasan dan kebiasaan buruk lain yang sering dilakukan orangtua.
1. Selalu memberi hadiah untuk prestasi yang bagus
Ini jadi salah satu hal yang seringkali dilakukan para orangtua. Alasannya, dengan memberi hadiah bisa membuat anak termotivasi agar berusaha lebih baik lagi atau setidaknya mempertahankan prestasinya. Hadiah atau imbalan sebenarnya bukan cara yang baik untuk memotivasi anak-anak.
Motivasi terbaik bagi anak adalah intrinsik, yaitu motivasi yang muncul dari dalam diri anak sendiri, misalnya karena dia memang suka pelajaran tertentu atau merasa tertantang. Penggunaan imbalan dapat menyebabkan anak bergantung pada motivasi dari luar. Jika tak ada imbalan yang dijanjikan bisa jadi anak tak termotivasi.
2. Fokus pada hasil
Hasil memang jadi hal yang paling dilihat, tapi sebelum muncul hasil ada langkah sebelumnya yaitu usaha dan kerja keras. Untuk itu jangan selalu fokus pada hasil prestasi anak, tetapi juga proses dan usahanya.
Anak tak selalu berhasil ketika pertama kali mencoba sesuatu, tapi dengan menekankan padanya kalau ada proses, ia akan mencoba dan mencoba lagi. Untuk itu cobalah memuji anak bukan hanya ketika muncul hasil, tapi ketika ia berusaha keras.
3. Selalu membuat anak sibuk
Banyak orangtua yang membuat jadwal harian anak dengan sangat padat. Sekolah dari pagi hingga sore, dilanjutkan les, lalu mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah. Hal ini biasanya karena letakutan anak memiliki jam kososng dan bergaul dengan orang yang tidak baik atau terlalu banyak bermain.
Padahal anak juga membutuhkan waktu untuk melakukan hal yang disukainya, berisitirahat, mencari pengalaman baru dan bersenang-senang. Membuatnya selalu sibuk bisa membuatnya jenuh dan bisa memicu stres dan depresi pada nak.
4. Membantu menyelesaikan masalah
Anak-anak terutama ketika memasuki usia sekolah dasar akan menghadapi banyak tantangan dan masalah. Misalnya bertengkar dengantemannya di sekolah atau berbeda pendapat dengan gurunya. Jika anak menghadapi masalah dan menceritakannya dengan Anda, jangan langsung melibatkan diri.
Biarkan ia menyelesaikan masalahnya sendiri, karena akan melatihnya untuk mencari solusi. Cukup berikan saran dan itu pun jika ia meminta. Tak perlu berusaha aktif menyelesaikan masalahnya. Biarkan dia belajar dari masalah tersebut.
Sumber: BellyBelly
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak keras kepala cenderung ingin mencoba sesuatu dan tak mendengar pendapat orang lain.
Baca SelengkapnyaFenomena kekerasan dan pembullyan yang dilakukan oleh anak di sekolah merupakan masalah serius yang perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak
Baca SelengkapnyaBisa membantunya menjadi individu yang utuh dan merasa nyaman dalam berbagai situasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut adalah beberapa kebiasaan yang sebaiknya dihindari karena bisa berdampak negatif pada kesehatan otak.
Baca SelengkapnyaEgo orangtua yang begitu tinggi malah membuat anak malah jadi menjauh.
Baca SelengkapnyaNasehat dari orang tua kepada anaknya memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak dan membantu mereka tumbuh dengan baik.
Baca SelengkapnyaAda tiga konsep yang selalu dilakukan di Swedia dalam mengasuh anak.
Baca Selengkapnya