Islam Tak Wajibkan Ayah Nafkahi Anak Selamanya, Sampai Kapan?
Dream – Memenuhi kebutuhan anak dari ujung rambut hingga ujung kaki merupakan kewajiban orangtua. Pada ayah, tanggung jawabnya yang paling besar dalam hal memberi nafkah materi.
Dikutip dari BincangMuslimah, sebagai kepala rumah tangga, seorang ayah berkewajiban untuk menafkahi anaknya, baik itu anak laki-laki ataupun perempuan. Kewajiban menafkahi anak ini sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an :
Artinya : “Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut.” (QS. Al-Baqarah: 33)
Selain itu, disebutkan juga dalam hadits sahih riwayat Ibnu Hibban dalam kitab Syarah Sunan Abi Daud berikut ini :
Artinya : “Dari Abi Hurairah RA mengatakan, “Datang seorang laki-laki kepada Nabi seraya bertanya : Wahai Rasulullah saya mempunyai dinar?” Rasul menjawab, ‘Buatlah nafkah untuk dirimu’. Ia mengatakan saya mempunyai yang lain? Rasul menjawab, ‘Buatlah untuk nafkah anakmu.’ Dia mengatakan, ‘Saya mempunyai yang lain?’ Dia mengatakan, ‘Buatlah untuk nafkah keluargamu.’ Dia mengatakan, ‘Saya mempunyai yang lain?’ Rasul menjawab, ‘Buatlah untuk nafkah pembantumu.’ Dia mengatakan, ‘Saya mempunyai yang lain?’ Rasul menjawab, ‘Anda lebih mengetahui.’
Tak Berlaku Selamanya
Beberapa kewajiban yang harus ayah penuhi kepada anaknya adalah memelihara, merawat, menasihati dan mendidik mereka dengan menyediakan tempat pendidikan yang baik untuk anak. Hal ini sebagaimana dalam keterangan Darul Ifta Mesir berikut,
Artinya : “Allah Yang Maha Tinggi telah memerintahkan kepada ayah untuk memenuhi hak anak-anaknya, antara lain: memelihara mereka, merawat mereka, mendidik dan menasihati mereka.”
Penting diingat, menurut Islam kewajiban orangtua untuk menafkahi anaknya tidak berlaku selamanya. Apabila anak telah sampai pada usia yang membuatnya mampu untuk bekerja maka dia tidak berhak lagi menerima nafkah, sebaliknya ia justru dituntut untuk bekerja.
Saat Anak Masih Mencari Ilmu
Bila anak tersebut masih mencari ilmu yang seandainya ia bekerja akan tercegah dari rutinitas mencari ilmu, maka dalam keadaan demikian ia tetap wajib untuk dinafkahi dan tidak diperkenankan untuk menuntutnya bekerja.
Penjelasan di atas sesuai dengan keterangan Syekh Ibrahim al-Baijuri yang terdapat dalam kitab Hasyiyah al-Baijuri, juz 2, hal. 187 berikut :
Artinya : “Dan dapat pahami bahwa anak yang mampu bekerja yang layak baginya tidak berhak lagi menerima nafkah, sebaliknya ia (justru) dituntut untuk bekerja. Bahkan, ada pendapat yang mengatakan bahwa anak yang mampu bekerja ini masuk kategori anak yang kaya. Dikecualikan ketika anak yang telah mampu bekerja ini sedang mencari ilmu syara’ dan diharapkan nantinya akan menghasilkan kemuliaan yang seandainya ia bekerja maka akan tercegah dari rutinitas mencari ilmu, maka dalam keadaan demikian ia tetap wajib untuk dinafkahi dan tidak diperkenankan untuk menuntutnya bekerja.”
Selengkapnya baca di sini.
Ingat Ayah Bunda, Ini Ciri Anak Penyejuk Hati Orangtua dalam Islam
Dream - Hadirnya buah hati dalam keluarga tentunya memunculkan banyak kebahagiaan dan pengharapan. Orangtua pun dianjurkan untuk mengasuh anak-anaknya agar memiliki akhlak yang baik dan menjadi penyejuk hati atau qurratu a’yun.
Dikutip dari Bincangmuslimah.com, dalam kamus al-Munawwir, qurratu a’yun bermakna buah hati, biji mata, kesayangan dan kekasih. Berasal dari kata al-Qurra yaitu kedinginan, kesejukan, dan al-ainu yang bermakna mata. Juga bermakna penyejuk hati, pelipur lara dan sumber kegembiraan bagi kedua orangtua. Sebagaimana telah Allah jelaskan dalam Qs. al-Furqan [25]: 74.
"Dan orang orang yang berkata: Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa qurratu a’yun merupakan doa dan harapan yang dipanjatkan oleh semua orangtua agar keturunannya/anak-anaknya menjadi penyambung kebaikan dan ketakwaan dari orangtuanya. Lalu apa ciri-ciri anak yang qurratu a’yun?
Saleh dan saleha
Ciri-ciri dari nikmat qurratu a’yun adalah saleh dan saleha. Semua pasangan suami dan istri sangat mengharapkan anak-anaknya menjadi anak yang baik. Keturunan yang saleh dan saleha akan menjadi tabungan pahala bagi kedua orangtuanya kelak. Tidak ada orangtua yang berdoa keburukan untuk anak-anaknya.
Anak yang taat beribadah
Salat merupakan amalan yang akan dihisab oleh Allah SWT di yaumul hisab kelak. Jika dalam keluarga taat beribadah kepada Allah SWT, maka akan diberikan keselamatan dunia akhirat. Sebagaimana dalam Qs. Ibrahim ayat 40 “Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat”. Nabi Ibrahim sangat berharap pada Allah swt agar mengabulkan doanya dan meminta ampun bagi dirinya dan kedua orangtuanya serta orang-orang beriman.
Mencintai Allah dan Rasulullah
Rasa cinta pada Allah SWT merupakan cinta yang paling tinggi. Selain itu juga bentuk rasa syukur yang paling indah dari seorang hamba kepada pencipta-Nya. Tidak ada gunanya berharap dengan sesama makhluk, karena akan menciptakan kesedihan.
Selain rasa cinta pada Allah, cinta kepada Rasulullah merupakan pondasi keislaman. Kenalkan sosok Rasulullah pada anak yang merupakan suri tauladan sepanjang masa. Seperti mengajak anak-anak bersalawat, menceritakan kisah-kisah sahabat Rasulullah dan sebagainya.
Selengkapnya baca di sini.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yuk Ajarkan kepada Anak Sejak Masih Dini, Inilah 4 Hadis Ringan yang Gampang Dihafal
Hadis tersebut mampu membentuk karakter serta nilai-nilai Islami dalam diri seorang anak.
Baca SelengkapnyaAda Gak Sih Waktu Paling Tepat Si Kecil untuk Sunat?
Ada orangtua yang tak tega ketika anaknya masih kecil untuk disunat, ada juga yang ingin secepat mungkin.
Baca SelengkapnyaOrang Tua Wajib Tahu! Begini 9 Cara Melatih Anak Puasa Sejak Dini, Lengkap dengan Manfaatnya
Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk mengajarkan kepada anak-anaknya tentang pendidikan agama sejak kecil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bagaimana Hukum Memberi Nafkah dengan Uang Haram pada Keluarga? Ini Dia Bahayanya yang Harus Diwaspadai
Melalui nafkah halal itulah yang mampu mendatangkan keberkahan dan juga pahala dari Allah SWT.
Baca SelengkapnyaDoa untuk Anak yang Nakal agar Lebih Tenang, Jadi Cara Efektif untuk Mohon Kebaikan dan Kecerdasan
Daripada memarahi, Islam mengajarkan kepada orang tua agar selalu mendoakan anaknya.
Baca SelengkapnyaSholat Tarawih atau Mencari Nafkah, Manakah yang Lebih Utama? Begini Penjelasannya
Sholat tarawih hukumnya sunah, sedangkan mencari nafkah hukumnya wajib.
Baca SelengkapnyaNOTED KAK! Hari pertama Kerja VS 2 Bulan Kerja
Sahabat Dream ada gak yang mengalami kaya gini saat pertama kali kalian masuk kerja? Kalau ada komen dibawah yaa
Baca SelengkapnyaMencari Nafkah Itu Penting, Bagaimana Hukumnya jika Para Pekerja Berat Tidak Puasa?
Ulama menyatakan bahwa mereka yang menjalani pekerjaan berat bisa mendapatkan keringanan puasa.
Baca SelengkapnyaApakah Anak Kecil yang Meninggal Dunia Bisa Memberi Syafaat Kedua Orang Tuanya? Begini Penjelasan Ulama dan Hadis Nabi
Anak-anak yang meninggal dunia belum baligh dan secara akal belum sempurna.
Baca SelengkapnyaKewajiban Mendidik Anak dalam Islam, 5 Hal Inilah yang Harus Diajarkan Orang Tua
Pendidikan akan berpengaruh pada pembentukan karakter dan moral anak.
Baca SelengkapnyaBUNGKUS! Parodi Iklan Permen Jadul
Sahabat Dream masih ingat dengan iklan ini? Di masa kejayaannya, iklan permen ini selalu tayang di TV lho.
Baca Selengkapnya