Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ikatan Dokter Anak Indonesia Minta Sekolah Tetap Jarak Jauh

Ikatan Dokter Anak Indonesia Minta Sekolah Tetap Jarak Jauh Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Masa tanggap darurat Covid-19 yang ditetapkan pemerintah bakal berakhir pada 29 Mei 2020 besok. Sementara, Juli 2020 mendatang merupakan awal tahun ajaran baru.

Muncul wacana sekolah akan kembali dibuka. Sementara kasus Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan penurunan signifikan apalagi sampai nol. Hal ini tentunya memunculkan kekhawatiran orangtua untuk mengirimkan anak-anaknya ke sekolah.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sebenarnya sudah membuat sejumlah rekomendasi yang diunggah di akun Instagram resminya @idai_ig. Dari data per 18 Mei 2020, sebanyak 129 anak kategori Pasien dalam Pemantauan (PDP) meninggal dunia.

Kini ada 3.324 anak yang merupakan Pasien dalam pemantauan (PDP). Sementara ada 14 anak yang positif Covid-19 meninggal dunia. Terkait hal tersebut IDAI membuat sejumlah rekomendasi, terutama terkait wacana pembukaan sekolah.

 

Pendidikan anak usia dini

IDAI menganjurkan agar pendidikan anak usia dini, tetap dilakukan di rumah. Stimulasi bisa diberikan oleh orang terdekat, baik orangtua, pengasuh atau pun kakek nenek.

"Kegiatan pendidikan anak usia dini sebaiknya dilakukan di rumah dalam lingkungan keluarga. Penuh kasih sayang oleh anggota keluarga yang sehat," tulis IDAI.

IDAI juga mendukung pembelajaran jarak jauh yang sudah dilakukan Kemdikbud dan sangat disarankan untuk dipertahankan. Hal ini mengingat kemungkinan pada Juli wabah Covid-19 belum teratasi dengan baik.

 

Pendidikan SD hingga SMA

Untuk pendidikan pada usia SD dan SMA, IDAI menyarankan juga tetap dilakukan jarak jauh. Kondisi ini karena Covid-19 akan sulit dikendalikan jika terbentuk kerumunan, jika sekolah dibuka kembali.

"Masyarakat diharapkan menyadari pentingnya beribadah, belajar dan berkegiatan di rumah saja. Sebaiknya hindari kontak fisik yang berisiko, seperti mencium bayi," tulis IDAI.

Sumber: IDAI

Wacana Sekolah Dibuka, KPAI Desak Kemdikbud Pertimbangkan Saran IDAI

Dream - Tahun ajaran baru 2020-2021 rencananya akan dimulai pada Juli 2020 mendatang. Kondisi ini membuat banyak orangtua khawatir karena kasus Covid-19 di Indonesia masih sangat tinggi.

Risiko anak tertular di sekolah tak bisa dihindari. Muncul wacana sekolah bakal dibuka kembali pada Juli mendatang. Terkait hal ini Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pemerintah agar melakukan pertimbangan matang dan seksama.

Termasuk melibatkan peran serta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan para epidemiolog di Tanah Air sebelum membuka sekolah tahun ajaran baru 2020-2021.

"IDAI sebagai ahli harus didengar dan digunakan rekomendasinya terkait rencana Kemendikbud dan beberapa dinas pendidikan daerah membuka sekolah kembali," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti melalui keterangan tertulisnya.

 

Keselamatan Anak yang Utama

Retno mengungkap, bila sekolah dibuka Juli mendatang maka harus diterapkan sejumlah protokol kesehatan yang ketat. Sekolah tak bisa berjalan seperti sebelumnya karena bukan tidak mungkin penularan masih terjadi.

Analisis IDAI dan pakar epidemiolog sangat dibutuhkan sebelum keputusan pembukaan kembali sekolah dikeluarkan. Jangan sampai kasus corona malah muncul lagi setelah anak kembali ke sekolah.

"Keselamatan anak-anak harus menjadi pertimbangan utama saat pemerintah hendak mengambil kebijakan menyangkut anak," kata Retno.

 

Belajar dari Negara Lain

Selain mendorong pelibatan sektor medis, KPAI juga menyarankan pemerintah agar banyak belajar dari sejumlah negara yang mulai membuka sekolah setelah kasus COVID-19 turun bahkan nol kasus.

Beberapa negara yang kembali membuka atau menjalankan aktivitas belajar mengajar di sekolah malah menjadi kluster baru penyebaran virus. Akibatnya, para anak didik dan guru di negara tersebut terinfeksi COVID-19. Finlandia, Perancis dan Inggris yang memiliki sistem kesehatan baik juga tidak luput dari masalah itu setelah memutuskan membuka sekolah.

"Malah menimbulkan kluster baru di lingkungan sekolah karena beberapa siswa dan guru tertular COVID-19 hanya dalam hitungan pekan," katanya.

Laporan Nila Chrisna/ Sumber: Liputan6.com

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Musim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA

Musim Hujan, Dokter Anak Ingatkan Waspada Serangan ISPA

ISPA adalah infeksi yang mengganggu pernapasan yang disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea, bahkan paru-paru.

Baca Selengkapnya
Lagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X

Lagi, Direktur WHO Peringatkan Seluruh Negara Harus Bersiap Hadapi Penyakit X

Penyakit X adalah virus “penampung” hipotetis yang belum terbentuk, namun para ilmuwan mengatakan penyakit ini bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Ilmuwan Dibuat Keheranan oleh Pria yang Mendapat Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 127 Kali Selama 2 Tahun Lebih

Jika dihitung harian, maka pria tersebut rata-rata mendapatkan empat dosis suntikan vaksin Covid-19 per hari.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Duh, Ada 1,8 Juta Anak Indonesia yang Tak Dapat Imunisasi Rutin Lengkap

Duh, Ada 1,8 Juta Anak Indonesia yang Tak Dapat Imunisasi Rutin Lengkap

Risiko yang muncul dari hal ini adalah munculnya Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular yang sebenarnya bisa dicegah.

Baca Selengkapnya
Vaksin Covid-19 Gratis Mulai Dibatasi, Epidemiolog Angkat Bicara

Vaksin Covid-19 Gratis Mulai Dibatasi, Epidemiolog Angkat Bicara

Epidemiolog, Dicky Budiman, memberi pendapatnya soal kebijakan baru ini.

Baca Selengkapnya
Polio Muncul Lagi di Klaten Setelah Dinyatakan Hilang 2014, Langsung Digelar Pekan Imunisasi

Polio Muncul Lagi di Klaten Setelah Dinyatakan Hilang 2014, Langsung Digelar Pekan Imunisasi

Penyakit polio yang bisa menyebabkan kecacatan kembali bermunculan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pesan Dokter Anak Biar Si Kecil Sealalu Fit di Perjalanan Panjang Saat Liburan

Pesan Dokter Anak Biar Si Kecil Sealalu Fit di Perjalanan Panjang Saat Liburan

Perhatikan betul kenyamanan anak dan asupannya selama perjalanan.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Fakta-Fakta Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Diketahui, varian JN.1 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada bulan November lalu.

Baca Selengkapnya
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya