Ibu Bisa Alami Gangguan Obsesif Pasca Melahirkan
Dream - Beberapa ibu sangat terobsesi pada bayi mereka. Ingin memastikan keadaan sesempurna dan seaman mungkin untuk si kecil. Pada mereka yang sebelum melahirkan sudah memiliki kecenderungan obsessive compulsive disorder/ gangguan obsesif kompulsif (OCD), kondisinya pasca bayi hadir bisa makin parah.
Beberapa ibu dengan OCD kerap muncul pikiran tentang tidak sengaja menjatuhkan bayi mereka dari tangga, atau secara tidak sengaja menenggelamkan bayi di bak mandi. Termasuk pikiran buruk lainnya, yang mungkin terjadi pada bayi.
Seringkali, obsesi ini datang dengan repetisi. Misalnya, jika terobsesi dengan kebersihan, ibu tak henti-hentinya mencuci tangan. Seorang ibu yang mengalami OCD setelah melahirkan mungkin memandikan bayinya beberapa kali sehari atau mensterilkan botol tanpa henti, karena takut bayinya sakit. Hal ini sebenarnya tanda kalau ibu butuh bantuan psikiatan
"Periode pascapersalinan sangat rentan untuk kambuh atau timbulnya OCD," kata Deirdre Ryan, seorang psikiater, dikutip dari Todays Parent.
Segera Konsultasi
Sebuah penelitian di Kanada pada 2016 menemukan bahwa 3,6 persen wanita hamil mengalami OCD pascapartum, sementara diperkirakan 1,6 persen wanita mengalami OCD yang tidak terkait dengan kehamilan. Ryan menjelaskan pergeseran hormon yang cepat dari kehamilan ke persalinan, ditambah dengan kurang tidur, riwayat kecemasan (atau riwayat keluarga), dan tekanan dalam merawat bayi baru lahir dapat meningkatkan risiko penyakit mental pasca melahirkan, termasuk OCD.
"Sangat umum untuk memiliki satu atau dua pemikiran yang menyebabkan kecemasan setelah melahirkan," kata Simone Vigod, seorang psikiater di Women’s College Hospital, Toronto.
Kabar baiknya, OCD pasca melahirkan dapat diobati. Jika ibu memiliki gambaran atau pemikiran yang aneh atau tidak diinginkan, Vigod menyarankan untuk membicarakannya dengan dokter kandungan. Bila terjadi selama berminggu-minggu, segeralah konsultasi dengan psikiater.
Penyebab Masih Terasa 'Tendangan' Setelah Melahirkan atau Keguguran
Dream - Tendangan dan gerakan janin dalam kandungan jadi sesuatu hal yang begitu mengagumkan bagi para ibu. Rasanya seperti keajaiban yang muncul dari dalam tubuh yang hidup.
Setelah melahirkan, mungkin ibu akan sangat rindu dengan gerakan-gerakan janin dalam rahim. Beberapa ibu bahkan mengungkap kalau masih merasakan gerakan janin setelah melahirkan atau keguguran.
Menurut survei yang dilakukan oleh Monash University di Australia pada 2019 terhadap 197 ibu hamil, 40 persen partisipan melaporkan merasakan tendangan setelah melahirkan. Rata-rata, ibu merasakan apa yang mereka gambarkan sebagai 'tendangan hantu' selama 6,8 tahun pascapersalinan
Apa Penyebabnya?
Tendangan ini dapat dikaitkan dengan kesadaran yang meningkat tentang apa yang terjadi di tubuh, gas, atau kondisi fisik dalam masa pemulihan pasca melahirkan. Hanya saja ada kekurangan data seputar pengalaman tersebut sehingga para ahli tidak dapat menjelaskannya dengan kepastian 100 persen.
"Kita semua memiliki sensasi di dalam dan luar perut kita, beberapa lebih dari yang lain, biasanya terkait dengan motilitas GI dan pencernaan [gastrointestinal]," kata Marjorie Greenfield, MD, wakil ketua kebidanan dan ginekologi di Case Western Reserve University School of Medicine di Cleveland, dikutip dari Parents.
Sensasi karena Emosi
Beberapa ahli percaya merasakan tendangan setelah melahirkan mungkin mirip dengan nyeri tungkai, di mana seseorang mungkin merasakan sensasi di bagian tubuh yang sudah tidak ada lagi.
"Ada gerakan / perasaan / nyeri 'hantu 'lain yang dirasakan banyak orang ketika mereka kehilangan seperti kehilangan anggota tubuh," kata Tamika Auguste, MD, profesor kebidanan dan ginekologi di Fakultas Kedokteran Universitas Georgetown.
"Pikiran dan tubuh bukanlah entitas yang terpisah dan saya yakin bahwa peningkatan kesadaran akan sensasi karena kesedihan, misalnya, dapat menyebabkan lebih banyak sensasi, dan bahkan mungkin mengubah motilitas GI," kata Dr. Greenfield.
Motilitas adalah kemampuan suatu organisme untuk bergerak secara independen, menggunakan energi metabolik. Kondisi tersebut menurut Greenfield tak perlu dikhawatirkan, namun bila kondisi emosi terpuruk dan tak kunjung membaik, segera konsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Sering Mengompol Setelah Melahirkan? Ternyata Ini Sebabnya
Dream - Beberapa wanita mengeluhkan kerap mengompol setelah melahirkan. Terutama saat banyak beraktivitas atau tertawa. Dalam dunia medis, kondisi ini dinamakan inkontinensia.
Inkontinensia adalah kebocoran kotoran atau kotoran yang tidak disengaja. Umumnya inkontinensia disebabkan melemahnya otot-otot dasar panggul, sehingga tidak mampu menahan buang air kecil.
Masalah kandung kemih dan usus lebih sering terjadi selama kehamilan dan setelah bayi lahir. Menopause adalah waktu puncak lainnya dalam kehidupan wanita ketika inkontinensia lebih mungkin terjadi. Menurut statistik, satu dari tiga wanita akan mengalami masalah inkontinensia.
Mengapa?
Saat bayi lahir, vagina meregang. Otot dan saraf yang menopang kandung kemih dan uretra juga meregang dan bahkan rusak. Tak hanya wanita yang melahirkan normal atau per vaginam, wanita yang menjalani operasi caesar juga dapat mengalami inkontinensia pasca melahirkan karena kehamilan.
Faktor Risiko
Memiliki bayi besar, persalinan forsep, kelebihan berat badan dan mengalami tahap mendorong persalinan yang lama (kedua) adalah faktor risiko lain untuk inkontinensia.
Berikut gejala inkontinensia yang penting diketahui.
- Jika mengompol saat batuk, bersin, tertawa atau sedang berolahraga. Bahkan, kapan pun ketika ada tekanan ekstra pada dasar panggul
- Jika memiliki masalah menahan buang air kecil dan merasa perlu segera mengeluarkannya
- Jika celana dalam sering terasa lembap atau basah di sela-sela perjalanan ke toilet
- Jika merasakan benjolan atau sensasi terseret di vagina atau usus Anda. Ini bisa berarti mengalami prolaps dan harus segera mendapat penanganan medis.
Bila mengalaminya, jangan malu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk segera dicari solusinya.
Sumber: KidSpot
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orangtua Tak Konsisten Ternyata Bikin Anak Gampang Ngamuk
"Orangtua yang gak konsisten bikin anak jadi bingung. Anak jadi gak ngerti sebenarnya boleh apa nggak?"
Baca Selengkapnya7 Kebiasaan yang Bisa Membahayakan Kesehatan Otak, Perlu Diwaspadai!
Berikut adalah beberapa kebiasaan yang sebaiknya dihindari karena bisa berdampak negatif pada kesehatan otak.
Baca SelengkapnyaBahaya Terlalu Sering Mengucek Mata, Bisa Picu Masalah Kornea
Mengucek mata bisa disebabkan beberapa hal. Ketahui penyebabnya agar bisa terhindar dari kebiasaan yang justru memperburuk kesehatan mata.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sering Menangis Tanpa Alasan, Bisa Jadi Pertanda Kondisi Ini
Kondisi ini, yang sering disebut sebagai "overwhelmed", dapat berdampak tidak hanya pada kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental.
Baca SelengkapnyaDua Bersaudara Masih Main Jelang Maghrib, Adik Tiba-tiba Kaku Lihat Pohon Pisang Depan Rumah, Ternyata Ada Kisah Seram di Baliknya
Ayahnya kemudian bercerita tentang pohon pisang di depan rumah yang membuat Fawwaz ketakutan setengah mati.
Baca SelengkapnyaCara Mempunyai Anak Perempuan Cantik, Ini Rahasianya yang Penting Diketahui Ayah dan Bunda
Posisi saat berhubungan intim hingga asupan makanan yang dikonsumsi berpengaruh untuk hamil anak perempuan.
Baca SelengkapnyaPenampakan Dapur di Rumah Ucok Baba, Ternyata Kondisinya…
Sebelum terkenal seperti sekarang, Ucok Baba pernah hidup pas-pasan
Baca SelengkapnyaPsikiater: Anak Butuh Orangtua yang Mengakui Kesalahannya
Ego orangtua yang begitu tinggi malah membuat anak malah jadi menjauh.
Baca SelengkapnyaOgah Rugi, Wisudawan Ini Tetap Pakai Toga Bersih-Bersih Rumah Meski Hari Wisuda Sudah Berakhir
Tak Mau Rugi, Pria Ini Kenakan Toga Sambil Bersih-Bersih Rumah
Baca Selengkapnya