Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hindari 'Menularkan' Streotip pada Buah Hati

Hindari 'Menularkan' Streotip pada Buah Hati Ilustrasi

Dream - Stereotip adalah cara yang mudah dan cepat untuk mengkategorikan orang lain. Hal tersebut memicu kita untuk mengasumsikan orang berdasarkan lingkungan pergaulannya ketimbang diri mereka sebagai individu.

Sebagai manusia dewasa, Anda tentu sudah punya pertimbangan matang ketika menyimpulkan kondisi seseorang. Tapi tidak dengan anak-anak. Mereka bisa langsung percaya dan
menerima begitu saja informasi dan stereotip tentang kondisi orang lain dan lingkungannya karena belum punya pengalaman dan pengetahuan yang cukup.

Anak bisa melakukan pelabelan negatif tentu karena melihat orang-orang di sekitarnya. Bisa karena mencontoh orangtua, teman, membaca buku atau mendapat informasi yang salah. Untuk itu coba terapkan pola asuh yang bijak dengan tidak 'menularkan' sikap streotip pada anak.

"Jika kita sebagai orangtua ingin anak-anak menghargai orang lain sebagai individu, maka bantulah anak dengan memahami bagaimana stereotip ini bisa berkembang. Misalnya jika ia terlanjur percaya kalau hanya anak lelaki yang boleh bermain mobil-mobilan, coba ajak anak bermain mobil bersama. Begitu juga ketika anak lelaki bermain boneka, tak masalah. Selama hal itu dilakukan secara wajar," ujar Allan Wickenson, seorang psikolog.

Penelitian mengungkap, dalam mencegah perkembangan stereotip pada anak-anak bukan seberapa banyak yang kita katakan, tapi pada bagaimana kita mengatakannya. Jangan menyamaratakan pribadi yang satu dengan yang lainnya hanya karena berada pada satu grup sosial yang sama.

Terkadang anak salah mengartikan hal tersebut sebagai satu hal yang sama. Gunakanlah kalimat yang lebih spesifik untuk menerangkan sesuatu. Seperti contohnya "anak laki-laki ini suka bermain layangan," atau "anak perempuan ini suka membaca.

"Dengan tidak menyamaratakan dan menggunakan kalimat yang lebih spesifik, bisa membantu anak melihat dunia tidak dengan cara stereotip," kata Allan.


Laporan Gemma Fitri Purbaya

Sumber: Parents

 

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Anak keras kepala cenderung ingin mencoba sesuatu dan tak mendengar pendapat orang lain.

Baca Selengkapnya
Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi

Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi

Banyak orangtua yang suka mengerok buah hatinya, dengan harapan gejala demam segera mereda. Ternyata bisa berbahaya.

Baca Selengkapnya
Anak Baru Berani Buka Lemari Setelah 2 Tahun Ibu Meninggal, Langsung Nangis Lihat Isinya

Anak Baru Berani Buka Lemari Setelah 2 Tahun Ibu Meninggal, Langsung Nangis Lihat Isinya

Dia tidak kuat menahan kesedihan dan kerinduan karena banyak kenangan manis bersama ibunya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Di Balik Bandelnya Anak Remaja, Ada 3 Hal yang Penting Diketahui Orangtua

Di Balik Bandelnya Anak Remaja, Ada 3 Hal yang Penting Diketahui Orangtua

Banyak orangtua yang masih menerapkan pola asuh ketika buah hatinya masih kanak-kanak, padahal mereka sudah beranjak remaja.

Baca Selengkapnya
5 Anak Artis yang Putuskan Berhijab di Usia Belia, Ada yang Sudah Memulai Sejak Umur 6 Tahun

5 Anak Artis yang Putuskan Berhijab di Usia Belia, Ada yang Sudah Memulai Sejak Umur 6 Tahun

Anak-anak artis ini memutuskan berhijab sejak usianya masih muda. Bahkan ada yang baru berusia lima tahun sudah belajar memakai hijab sampai sekarang.

Baca Selengkapnya
Anak Menggemaskan Ini Menjelma Jadi Wanita Cantik tapi Dapat Cap Negatif, Kenal?

Anak Menggemaskan Ini Menjelma Jadi Wanita Cantik tapi Dapat Cap Negatif, Kenal?

Siapakah sosok anak yang menggemaskan sedang main boneka ini?

Baca Selengkapnya