Heboh Kasus Ayah Lempar Anaknya ke Laut untuk Ajarkan Berenang
Dream - Kemampuan berenang memang sangat penting dan termasuk keterampilan hidup. Tak heran kalau banyak orangtua berusaha mengajarkan anaknya berenang sejak masih balita.
Tapi seorang ayah di Florida, Amerika Serikat, melakukannya dengan cara yang sangat berbahaya. Pria bernama John Bloodsworth melemparkan putranya sendiri yang masih berusia 5 tahun ke laut.
Menurutnya hal itu dilakukan agar sang putra belajar berenang. Saksi mata bernama Mitch Brown, mengungkap kalau ayah tersebut dalam kondisi mabuk.
Anaknya Tak Bisa Renang
Mitch yang berada di lokasi awalnya tak menyadari kalau anak tersebut sengaja dilempar ayahnya sendiri. Bocah tersebut tampak minta tolong, kesulitan bernapas dan tak bisa berenang.
Tak ada seorang pun yang menolong termasuk ayahnya sendiri. Mitch langsung turun tangan dan menyelematkan sang anak.
“Bocah kecil itu sendirian di sini. Sepenuhnya sendiri. Tidak ada orang di sekitarnya. Tidak ada orang dewasa. Aku melihat sendiri si ayah melemparnya ke laut untuk belajar berenang," ungkapnya.
Polisi Lakukan Investigasi
Insiden tersebut berbuntut panjang. Mitch melaporkan kejadian tersebut dan memberi kesaksian pada polisi bahwa John melemparkan anaknya ke laut. Polisi kemudian menahannya.
Kondisi sang anak dalam keadaan membaik, meskipun tampaknya mengalmi trauma. Menurut USA Swimming Foundation, sepuluh orang meninggal di negara bagian Florida setiap hari karena tenggelam. Lalu, Florida termasuk negara bagian yang kasus kematian anak karena tenggelam, sangat tinggi.
Sumber: Moms.com
Ibu dan Penjaga Kolam Renang Sibuk Main Ponsel, Bocah 6 Tahun Tewas Tenggelam
Dream - Terkadang, kelalaian dan kecerobohan bisa menjadi penyebab datangnya musibah yang tak diduga.
Seperti kasus tragis yang menimpa gadis Singapura berusia 6 tahun bernama Sherlyn Ler.
Dia meninggal dunia setelah koma selama 20 hari akibat tenggelam di kolam saat ikut kelas renang.
Kisah Sherlyn berawal ketika dia ikut kelas renang di kolam renang umum Kallang Basin pada jam 7 malam.
Instrukturnya, Yeo Chwee Chuan, membawa Sherlyn ke tengah kolam dan memerintahkannya untuk berenang ke tepi kolam.
Yakin tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Yeo beralih ke murid-muridnya yang lain, mulai dari usia enam hingga delapan tahun.
Lepas dari Pengawasan
Rekaman CCTV memperlihatkan ada dua penjaga yang bertugas saat itu. Satu penjaga sedang menata kursi. Sementara yang lain bermain dengan ponselnya.
Ibu Sherlyn juga ada di dekat situ. Dia sedang duduk di atas sebuah platform. Tetapi dia juga sibuk mengobrol dengan orang lain melalui ponsel.
Sehingga, ketika gadis kecil yang tingginya hanya 1,1 meter itu tenggelam, tidak ada seorang pun yang memperhatikan.
Beberapa menit kemudian, Sherlyn ditemukan pingsan dan mengambang di atas air oleh dua murid lain, yang kemudian memberi tahu penjaga.
Sherlyn diberikan CPR dan dilarikan ke rumah sakit. Namun dia tetap tidak sadar selama 20 hari.
Sedihnya, dia meninggal pada 9 Januari 2018 karena kekurangan oksigen dan aliran darah ke otaknya setelah tenggelam di kolam renang.
Kesalahan yang Fatal
Selama penyelidikan awal minggu ini, pakar otopsi Kamala Ponnampalam menyalahkan orang-orang dewasa yang lalai bertanggung jawab terhadap keselamatan Sherlyn.
"Penjaga tidak boleh terganggu oleh ponsel atau mengobrol tanpa jelas. Mereka seharusnya tidak boleh meninggalkan pos. Tenggelam bisa terjadi dengan sangat cepat dan senyap, antara 20 dan 60 detik," kata Ponnampalam.
Dia juga menyalahkan cara Yeo melatih renang murid-muridnya, dengan mengatakan kelas renangnya sangat buruk.
"Saya heran, kok bisa ada satu murid bisa lepas dari pengawasan. Seharusnya, murid yang tak bisa berenang harus selalu dalam pengawasan ketat," ujar Ponnampalam.
Padahal, Sherlyn hanya berjarak 10 meter dari pelatihnya saat insiden maut itu terjadi.
"Anak-anak perlu pengawasan secara konsisten saat berada di dekat air," tambah Ponnampalam.
Menurut laporan, Yeo telah diskors dan dua penjaga kolam sudah tidak lagi bekerja di sana.
Sumber: World of Buzz
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alih-alih mengurusi putrinya yang terlibat kecelakaan lalu lintas, anggota polisi itu malah mengancam korban pakai senjata tajam.
Baca SelengkapnyaSaking kecewanya, ibu ini tak mau maafin anaknya yang ikut tawuran
Baca SelengkapnyaPara ayah yang harus bekerja meninggalkan anak selama berbulan-bulan pastinya akan sangat galau.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Balita tersebut meninggal karena kelaparan dan dehidrasi parah.
Baca SelengkapnyaSang anak terus menelepon ayahnya untuk segera pulang ke rumah.
Baca SelengkapnyaTampak si gemas Icin wajahnya langsung berubah ketika mendengar sang ibu memanggil ayahnya dengan sebutan "sayang".
Baca Selengkapnya