Haram Gunakan Alasan Ini untuk Tak Mendisplinkan Anak
Dream - Mendisiplinkan anak adalah kerja keras, membutuhkan konsistensi dan pola pikir yang jernih. Jika Anda merasa kewalahan mendisiplinkan buah hati, Anda tidak sendiri. Semua orangtua mengalaminya.
Ada kalanya Anda bisa bernegosiasi dengan anak. Namun di saat-saat tertentu ketika anak melakukan kesalahan dan melanggar aturan, mendisplinkannya harus jadi pilihan utama. Hal ini akan membentuk pribadinya jadi lebih memahami konsekuensi atas apa yang ia lakukan dan jadi modal penting baginya saat ia dewasa kelak.
Jangan sampai alasan-alasan ini membuat Anda sebagai orangtua tak menerapkan kedisiplinan pada anak. Alasan ini boleh dibilang 'diharamkan', apa saja?
"Saya merasa kasihan padanya. Akhir-akhir ini dia mendapat banyak tekanan"
Orangtua kadang merasa bersalah saat anak-anak harus mengalami masa-masa sulit, seperti perceraian atau intimidasi di sekolah. Memang wajar rasanya merasa tidak enak, siapa yang ingin melihat anaknya tertekan?
Dengan membiarkan anak melanggar aturan melakukan kenakalan meluncur, bukanlah solusinya. Mendisplinkan anak yang tertekan justru sangat dibutuhkan, caranya dengan mengajarkan mereka mengeluarkan emosi negatifnya dengan cara yang lebih baik. Aturan tetaplah aturan yang harus ditegakan.
"Dia tidak bermaksud melakukan itu"
Anak-anak memang tidak boleh dihukum karena tak sengaja menumpahkan segelas susu. Tapi, mereka harus diajarkan bertanggung jawab atas tindakannya, yaitu mengambil kain pel atau lap untuk membersihkannya.
Begitu juga saat anak mendorong temannya sampai terluka. Mungkin ia tak sengaja, tapi anak tetap harus meminta maaf dan membantu temannya untuk mengobati luka tersebut. Jangan sampai ada pembiaran karena alasan tak sengaja. Bahaya bagi mental anak kelak.
"Saya tak menghabiskan banyak waktu dengan mereka akhir-akhir ini"
Memungkinkan anak Anda untuk berperilaku tidak tepat karena Anda merasa bersalah tidak punya banyak waktu untuknya? Ini merupakan kesalahan besar. Jika Anda tak punya banyak waktu untuknya, berarti harus 'membayarnya' saat akhir pekan atau cuti lebih lama untuk bisa fokus bermain dan memberi perhatian. Bukan dengan memaklumi pelanggaran yang dilakukan. Anak malah bisa memanfaatkan rasa bersalah ini jika Anda melakukannya.
Sumber: Very Well
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi
Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.
Baca SelengkapnyaCara Memilih Mukena Anak, Pastikan Si Kecil Nyaman Memakainya
Cara memilih mukena anak yang baik agar si kecil nyaman memakainya.
Baca SelengkapnyaAda Gak Sih Waktu Paling Tepat Si Kecil untuk Sunat?
Ada orangtua yang tak tega ketika anaknya masih kecil untuk disunat, ada juga yang ingin secepat mungkin.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Demam Berdarah Sedang Naik, Lebih Waspada Saat Si Kecil Demam Tinggi
Jangan terkecoh dengan fase kritis, di mana anak tak lagi demam padahal berisiko mengalami syok.
Baca SelengkapnyaLiburan Anak Banyak Main Gadget, Lakukan 5 Hal untuk Jaga Kesehatan Matanya
Jangan sampai setelah libur panjang, kesehatan mata anak mengalami masalah.
Baca SelengkapnyaAnak Tak Sengaja Baca Chat Alasan Ibunya Tak Ingin Cerai, Isinya Bikin Warganet Terharu
Anak tak sengaja lihat pesan singkat ibunya yang berisi alasan tak ingin pisah dari ayahnya. Isi pesan singkat itu membuat warganet terharu.
Baca SelengkapnyaPentingnya Mengajarkan Surat Pendek kepada Anak, Inilah 10 Bacaan yang Cepat Dihafalkan
Mengajarkan surat pendek memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan dan pembentukan kepribadian dalam diri anak.
Baca Selengkapnya