Hadapi Konflik Kakak Adik, Orangtua Butuh Lebih Bijak
Dream - "Ayah/ibu gak adil", "kenapa kakak boleh, aku tidak?", atau "adik gak pernah dimarahi, tapi aku selalu disalahkan". Pernyataan tersebut mungkin kerap Sahabat Dream dengar dari si kakak atau si adik saat mereka bertengkar.
Sebisa mungkin kita berusaha adil pada anak-anak, tapi buah hati tak merasa demikian. Menghadapi ucapan anak-anak saat mereka berkonflik tak bisa dipungkiri juga sangat memancing emosi.
"Pertengkaran saudara merupakan pasang surut kehidupan keluarga. Kepribadian dan usia yang berbeda dapat berperan, tetapi saudara kandung juga sering melihat diri mereka sebagai saingan, bersaing untuk mendapatkan bagian yang sama dari sumber daya keluarga yang terbatas (seperti kamar mandi, telepon,) dan perhatian orangtua," kata Renee A. Alli, MD, dikutip dari WebMD.
Persaingan antar saudara adalah bagian normal dari pertumbuhan, tetapi dapat membuat orangtua ikut stres. Lalu apa kunci untuk meminimalkan perselisihan di rumah? Ketahui kapan harus membiarkan anak-anak mengatasi masalah mereka sendiri dan kapan harus turun tangan layaknya 'wasit'.
Coba Terapkan Cara Ini
Cari akar konflik
Anak-anak tidak selalu rasional, terutama yang masih di bawah 7 tahun. Terkadang, masalah kecil bisa berubah menjadi pertengkaran besar dan membuat hubungan saudara menjadi 'panas. Perhatikan dulu apa penyebab pertengkaran si kakak dan adik, jangan langsung menghakimi dan memisahkan. Bila penyebabnya selalu sama, minta anak mengingat lagi bagaimana menyelesaikan konflik mereka sebelumnya.
Perhatian
Anak-anak selalu mengincar perhatian orang tuanya. Semakin sibuk orangtua, semakin besar permintaan anak akan perhatian. Terkadang, perhatian orangtua tertuju pada anak yang sakit, bayi atau berkebutuhan khusus.
Anak-anak akan bertingkah dan berperilaku buruk untuk mendapatkan perhatian yang mereka inginkan jika mereka merasa diabaikan. Sebisa mungkin, bagi perhatian secara adil dan jangan menuntut anak terus-menerus untuk memaklumi.
Keseimbangan dan Berbagi
Biasakan untuk berbagi
Sebagian besar rumah memiliki fasilitas terbatas. Itu berarti semua saudara kandung harus berbagi apa yang ada di rumah. Mainan, makanan, televisi, perhatian orangtua dan masih banyak lagi. Sedini mungkin latih anak untuk berbagi atau bergantian.
Temukan keseimbangan
Teriakan anak-anak saat bertengkar mungkin membuat orangtua stres. Tetapi hindari berada di tengah-tengah pertengkaran kecuali jika seorang anak terluka. Cobalah untuk membiarkan anak-anak menyelesaikan masalahnya sendiri.
Langsung mengambil alih penanganan konflik tidak akan mengajari anak-anak mencari solusi. Hal ini juga akan membuatnya orangtua tampak lebih menyukai satu anak daripada yang lain.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orangtua kadang langsung terpancing emosi dan meminta anak untuk membalas. Ada juga yang sebaliknya, meminta anak untuk menghindari konflik.
Baca SelengkapnyaMeski awalnya sulit beradaptasi, namun seiring waktu Ana dan Emen sudah bisa saling memahami satu sama lain
Baca SelengkapnyaAda kalanya pasangan dihadapkan pada suatu masalah atau konflik yang membuat hubungan keduanya harus berjarak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sang ibu tidak mengalami masalah atau komplikasi apapun sampai merasakan nyeri menjelang persalinan.
Baca SelengkapnyaEgo orangtua yang begitu tinggi malah membuat anak malah jadi menjauh.
Baca SelengkapnyaBisa membantunya menjadi individu yang utuh dan merasa nyaman dalam berbagai situasi.
Baca Selengkapnya