Habib Ali Al Jufri Ingatkan Orangtua, Siapkan Diri Saat Anak Bertanya Soal Tuhan
Dream - Setiap anak yang lahir ke dunia, dikaruniai akal oleh Allah SWT. Warisan paling mulia yang diberikan Allah SWT dan membuat manusia kelak akan benyak berpikir dan mempertanyakan banyak hal.
Terutama pada anak-anak ketika mereka mulai belajar banyak hal, mendapat pengalaman baru dan berpikir kritis. Terkait hal ini, Habib Ali Al Jufri mengingatkan kalau orangtua harus menyiapkan diri.
Bukan dengan tak membolehkan anak mempertanyakannya. Seperti firman Allah SWT dalam Surat Albaqarah/2:164
Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Adanya akal membuat manusia berpikir. Termasuk anak-anak. akal tak bisa menghalangi mereka bertanya kritis. Seperti menanyakan "di mana Allah?", "seperti apa wujudnya?", "kenapa saya harus belajar?", "kenapa manusia meninggal?".
Menurut Habib Ali Al Jufri pertanyaan ini bukanlah sesuatu yang terlarang. Bukan perbuatan yang haram. Pun merupakan pertanyaan yang wajar dari manusia yang memiliki akal.
Pertanyaan yang Sangat Wajar
Lebih lanjut, Habib Ali Al Jufri menyebutkan pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang besar. Beliau mengatakan pertanyaan itu tidak haram. Hal yang lumrah yang dialami manusia.
Menurut Habib Ali Al Jufri, pertayaan adalah kunci pengetahuan. Hal itu tercermin dalam perkataan sahabat Nabi, Sayyidina Abdullah bin Abbas. Dia adalah orang hebat, penerjemah Al–Qur’an. Seorang yang menguasai tafsir Al-Qur’an.
Ketika Abdullah ditanya, “Kenapa kamu bisa cerdas sekali, wahai Abdullah?“. Pertanyaan itu diajukan untuk mengetahui caranya dalam memperoleh ilmu pengetahuan. Beliau menjawab; “Dengan lisan atau mulut yang sering bertanya dan hati yang selalu berpikir,” itulah kunci kecerdasan.
Serahkan ke Ahlinya Jika Tak Bisa Menjelaskan
Orangtua seharusnya membimbing anak untuk mencari jawaban. Agar anak mengetahui kebenaran dari eksistensi dirinya. Habib Ali Al Jufri Juga berpesan, ketika orangtua atau siapa pun yang memperoleh pertanyaan yang tak bisa ia jawab, maka sejatinya jangan mencoba menjawabnya untuk mempertahankan agama.
Hal yang adalah pergi dan bertanya pada ahlinya. Itulah yang bagus. Dan dianjurkan oleh Al-Qur’an. Allah berfirman dalam surat An-Nahl ayat 43;
Artinya: maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.
Selengkapnya baca BincangSyariah
Islam Ingatkan Orangtua Hati-hati Berucap Pada Anak, Bisa Jadi Doa
Dream - Kesabaran jadi modal penting dalam mengasuh anak. Ada kalanya anak-anak menurut dengan aturan dan perintah orangtua. Sementara, ketika mereka sudah mulai pintar dan dewasa, seringkali sudah memiliki argumennya sendiri dan tak mau menurut.
Orangtua memang harus lebih bijak saat menghadapi anak yang berargumen. Hindari menghadapinya dengan emosi meletup dan dianjurkan untuk memperbanyak istigfar. Islam mengingatkan untuk tetap menjaga lisan dan hati-hati berucap saat menghadapi anak.
Terkadang ketika sedang marah, ada ucapan buruk yang tak sengaja terlontar. Pastikan saat marah dengan anak, jangan sampai keluar ucapan penuh sumpah buruk apalagi sampai melaknat.
Rasulullah SAW Mengingatkan
Seperti hadist berikut yang dikutip dari BincangMuslimah.
Artinya: dari Jabir berkata,……”Kami pernah berjalan bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam dalam peperangan Buwath, beliau mencari Al Majdi bin Amru al Juhani. Unta yang diberi minum dijaga oleh lima, enam dan tujuh orang, kemudian salah seorang penunggu unta dari Anshar mengelilingi unta miliknya, setelah itu unta diderumkan kemudian ia naik. Ia menggusah untanya tapi tetap saja diam, lalu ia berkata pada untanya: Hus, semoga Allah melaknatmu. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bertanya: “Siapa yang melaknat untanya itu?” ia menjawab: Saya, wahai Rasulullah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Turunlah, jangan menyertai sesuatu yang terlaknat. Janganlah kalian mendoakan keburukan pada diri kalian, jangan mendoakan keburukan pada anak-anak kalian, jangan mendoakan keburukan pada harta-harta kalian, janganlah kalian menepati saat dikabulkannya doa dari Allah lalu Ia akan mengabulkan untuk kalian.” (HR. Muslim)
Terdengar mudah, tapi sebenarnya butuh pengendalian diri yang sangat besar. Terutama saat menghadapi tingkah laku anak-anak yang sangat menguras emosi, sementara orangtua dalam kondisi lelah. Rasulullah SAW mengingatkan agar harus berhati-hati saat mengungkapkan rasa kecewa pada buah hati. Selengkapnya baca di sini.
Pemicu Menyimpangnya Akhlak Anak, Ayah Bunda Wajib Tahu
Dream - Pembentukan akhlak seseorang dimulai sejak dini. Di momen inilah tanggung jawab orangtua yang begitu besar dalam menanamkan akhlak yang baik sesuai dengan nilai Islam.
Dikutip dari BincangSyariah.com, Islam mengajarkan kita agar selalu memperhatikan pendidikan buah hati kita, baik pendidikan jasmani dan rohaninya. Menurut Abdullah Nasih Ulwan dalam Tarbiyatul Awlad fil Islam, ada beberapa faktor penyebab menyimpangnya akhlak anak.
Apa saja?
Faktor ekonomi
Untuk mengatasi kesenjangan ekonomi, jelas Abdullah Nasih Alwan, Islam dengan syariatnya yang adil telah menentukan aturan dasar untuk memerangi kemiskinan di antaranya dengan disyariatkannya zakat. Tidak sampai di situ, bahkan dalam sebuah hadis Rasulullah menegaskan bahwa tidaklah sempurna iman seseorang jika dia tidur dengan keadaan kenyang sementara tetangganya kelaparan.
Pertengkaran orangtua
Pertengkaran orangtua yang kerap terjadi merupakan salah satu penyebab sikap anak yang menyimpang. Jika ingin anak memiliki mental yang sehat, sebaiknya hindari bertengkar di depan anak-anak.
Tidak ada satu pun anak di dunia yang senang melihat orangtuanya bertengkar. Efek dari pertengkaran orangtua di masa depan anak tidak dapat terhindarkan dan bisa menimbulkan trauma.
Perceraian orangtua
Perceraian cenderung menimbulkan dampak negatif pada mental anak. Mungkin saat bercerai anak bisa bertahan tapi akan selalu ada yang kurang dan tidak seimbang. Ingat, perceraian tidak hanya memisahkan pasangan, tapi pasti berdampak pada anak.
Menurut Abdullah Nasih Alwan agar jangan sampai terjadi perceraian antar suami istri hendaknya keduanya saling memahami dan membantu dalam tugas-tugas rumah tangga dan mendidik anak. Jangan lupa juga untuk saling menghormati hak masing-masing agar hubungan rumah tangga harmonis dan langgeng.
Waktu Luang dan Salah Pergaulan
Anak memiliki banyak waktu luang
Waktu luang pada anak bisa berdampak negatif jika tidak diisi dengan kegiatan yang positif, terutama pada anak-anak remaja. Waktu kosong bisa menyebabkan kerusakan pada perilaku anak-anak. Sebab jika tidak diarahkan, khawatir mereka akan mengisi waktu mereka dengan perkara yang tidak wajar sebagai dorongan hasrat muda mereka.
Salah pergaulan
Lingkungan pertemanan sedikit banyak mempunyai pengaruh dalam perkembangan jiwa anak. perilaku menyimpang biasanya tumbuh dengan kebiasaan yang sering mereka lakukan, jika telah menjadi kebiasaan akan sulit untuk meluruskan kembali watak yang melekat. Jadi sebaiknya, menurut Abdullah Nasih Alwan, orangtua harus memperhatikan dengan siapa biasanya buah hatinya berteman, ke mana biasanya mereka pergi dan sebagainya.
Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak-anak yang meninggal dunia belum baligh dan secara akal belum sempurna.
Baca SelengkapnyaHadis tersebut mampu membentuk karakter serta nilai-nilai Islami dalam diri seorang anak.
Baca SelengkapnyaOrang tua yang mendidik anaknya dengan baik, maka balasannya adalah surga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berbagi THR adalah termasuk dari berbagi kebahagiaan yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Baca SelengkapnyaMelalui tirakat bisa membangun fondasi spiritual yang kuat bagi sang buah hati.
Baca SelengkapnyaKata-kata bijak Islami kehidupan sehari-hari akan membuat kamu lebih sabar dan tenang dalam menghadapi setiap masalah hidup.
Baca SelengkapnyaMembaca doa untuk ibu tersayang adalah suatu bentuk penghargaan yang sangat penting dalam ajaran setiap agama.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa ciri yang dapat menandakan bahwa seorang wanita sedang hamil anak laki-laki.
Baca SelengkapnyaDoa yang diucapkan untuk anak adalah bentuk cinta dan perhatian dalam mendidik anak agar selalu dalam lindungan Allah SWT.
Baca Selengkapnya