Gunakan Rumus 7x3 dari Ali Bin Abi Thalib dalam Mendidik Anak
Dream - Menjadi orangtua memang tak bisa berhenti belajar. Setiap hari anak tumbuh dan berkembang dan kita butuh 'ilmu' untuk mendidiknya. Jangan sampai anak tidak memiliki teladan yang baik di rumah.
Orangtua memegang kunci utama dalam pengasuhan dan membentuk akhlak buah hati. Dalam mengurus anak-anak di rumah, konsep atau rumus 7x3 dari Ali Bin Abi Thalib RA, khalifah ke-4, bisa dijadikan pedoman.
Menurut Ali bin Abi Thalib, seperti dikutip dari situs dakwatuna.com, ada tiga pengelompokkan dalam cara memperlakukan anak. Tiga momen ini disesuaikan dengan usia.
1. Kelompok 7 tahun pertama (usia 0-7 tahun), perlakukan anak sebagai raja
Melayani anak di bawah usia 7 tahun dengan sepenuh hati dan tulus adalah hal terbaik. Banyak hal kecil yang setiap hari kita lakukan ternyata akan berdampak sangat baik bagi perkembangan prilakunya.
Misalnya, bila kita langsung menjawab dan menghampirinya saat ia memanggil kita, walau kita sedang sibuk, maka kelak ia akan langsung menjawab dan menghampiri ketika kita memanggilnya. Bila kita tanpa bosan mengusap punggungnya hingga ia tidur, maka kelak ia akan memijat atau membelai punggung kita saat kita kelelahan atau sakit.
Saat kita berusaha keras menahan emosi di saat ia melakukan kesalahan sebesar apapun, maka dikemudian hari ia akan mampu menahan emosinya ketika adik/ temannya melakukan kesalahan padanya. Ketika kita selalu berusaha sekuat tenaga untuk melayani dan menyenangkan hati anak yang belum berusia tujuh tahun. Insya Allah ia akan tumbuh menjadi pribadi yang menyenangkan, penuh kasih sayang, perhatian dan bertanggung jawab.
2. Kelompok 7 tahun kedua (usia 8-14 tahun), perlakukan anak sebagai 'tawanan'
Usia 8-14 tahun adalah usia yang tepat bagi seorang anak bagi seorang anak untuk diberikan hak dan kewajiban tertentu. Rasulullah SAW mulai memerintahkan seorang anak untuk sholat wajib mulai usia 7 tahun, dan memperbolehkan orangtuanya memukul anak tersebut (atau menghukum dengan hukuman seperlunya) ketika ia telah berusia 10 tahun, namun meninggalkan salat.
Untuk itu, usia 7-14 tahun adalah saat yang tepat dan pas bagi anak-anak kita untuk diperkenalkan dan diajarkan tentang hal-hal yang terkait dengan hukum-hukum agama, baik yang diwajibkan maupun yang dilarang. Anak sudah beranjak baligh, harus diajarkan hukum-hukum Islam.
Hukuman dan hadiah/ pujian (reward and punishment) akan sangat pas diberlakukan pada usia ini, karena anak sudah bisa memahami arti dari tanggung jawab dan konsekuensi. Namun demikian, perlakuan pada setiap anak tidak harus sama karena setiap anak itu unik.
3. Kelompok 7 tahun ketiga (usia 15-21 tahun), perlakukan anak sebagai sahabat
Usia 15 tahun adalah usia umum saat anak menginjak akil baligh. Sebagai orangtua, kita sebaiknya memposisikan diri sebagai sahabat dan memberi contoh atau teladan yang baik seperti yang diajarkan oleh Ali bin Abi Thalib Ra.
Berbicara dari hati ke hati dan menjelaskan bahwa ia sudah remaja dan beranjak dewasa. Perlu dijelaskan bahwa selain mengalami perubahan fisik, ia juga akan mengalami perubahan secara mental, spiritual, sosial, budaya dan lingkungan, sehingga sangat mungkin akan ada masalah yang harus dihadapinya.
Memberi banyak kebebasan setelah memasuki usia akil baliqh, anak perlu memiliki ruang agar tidak merasa terkekang, namun tetap dalam pengawasan kita. Pengawasan tetap harus dilakukan tanpa bersikap otoriter dan tentu saja diiringi dengan doa untuk kebaikan dan keselamatannya. Dengan demikian anak akan merasa penting, dihormati, dicintai, dihargai dan disayangi.
Sumber: Sahabat Kemdikbud
Metode Mendidik Buah Hati Secara Islam yang Dicontohkan Rasulullah
Dream - Buah hati merupakan titipan dari Allah SWT. Kelak, para orangtua akan dimintai pertanggungjawabannya dalam mengurus anak-anaknya oleh Allah SWT.
Untuk itu, sebisa mungkin ayah dan ibu mengikuti kaidah-kaidah Islami dalam mendidik putra-putrinya.
Bagaimana caranya? Dikutip dari BincangMuslimah.com, ada enam metode mendidik anak dalam Islam menurut para ahli.
Metode ini bersumber dari perilaku Rasulullah SAW semasa hidup. Penting bagi orangtua untuk mengetahuinya.
1. Metode Qurani dan Nabawi
Pertama, metode dialog Qurani dan Nabawi. Maksud dialog dalam metode ini adalah pembicaraan antara dua orang atau lebih melalui tanya jawab yang di dalamnya ada inti pembicaraan. Yaitu menciptakan dialog yang berperan sebagai jembatan yang menghubungkan pemikiran antar manusia.
1. Kisah Alquran dan Nabawi
Metode kedua ini berupa cara mendidik anak melalui media cerita tentang kisah-kisah teladan yang ada di dalam Alquran maupun pada masa Islam generasi pertama. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman: “Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur’an ini kepadamu.” (Q.S.Yusuf [12]:3)
3. Keteladanan
Keteladanan adalah salah satu metode yang paling efektif dalam mendidik anak. Tanpa keteladanan, orangtua akan sulit mendapatkan ketaatan mutlak dari anaknya. Rasul dan tokoh baik lain yang terdapat dalam Alquran adalah suri tauladan dalam setiap detik kehidupan. Rasulullah SAW kerap mengajar dengan memberi contoh atau teladan.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, diceritakan bahwa: “Rasulullah SAW senantiasa bangun untuk salat malam (tahajud) sehingga kedua mata dan kakinya bengkak. Lalu beliau ditanya: ‘Bukanlah Allah telah mengampuni segala dosamu yang telah lalu dan yang akan dating?’ Nabi menjawab: ‘Apakah tidak pantas aku menjadi hamba yang bersyukur?’”
4. Metode praktik dan perbuatan
Metode ini adalah sebuah metode pendidikan dengan cara mengajari anak langsung tanpa memberikan teori yang bertele-tele. Metode ini bisa dipakai dalam mengajarkan adab kegiatan keseharian, misalkan cara makan dan minum. Dalam sebuah riwayat dikisahkan: “Dari Ibnu ‘Abbas r.a., sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda: ‘Akrabillah anak-anak kamu dan didiklah mereka dengan adab yang baik’,” (H.R. Tabrani)
Baca penjelasan selengkapnya di sini
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang Tua Wajib Tahu! Ini Dia Tanda Anak Diganggu Makhluk Halus Beserta Cara Mengatasinya dalam Islam
Ada metode khusus yang dianjurkan dalam Islam untuk melindungi dan menyingkirkan anak-anak dari gangguan jin.
Baca SelengkapnyaBolehkah Orang Tua Memakai Uang THR Anak? Begini Penjelasannya yang Penting Diperhatikan agar Tidak Disalahgunakan
Berbagi THR adalah termasuk dari berbagi kebahagiaan yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Baca SelengkapnyaTunjukkan Ketaatan dan Kekuatan Iman, Inilah Tips Istiqomah dalam Beribadah serta Doanya yang Penting Diketahui Umat Islam
Dengan beristiqomah, maka akan mendapat rahmat, berkah, serta masuk dalam golongan orang yang dicintai-Nya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pentingnya Mengajarkan Surat Pendek kepada Anak, Inilah 10 Bacaan yang Cepat Dihafalkan
Mengajarkan surat pendek memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan dan pembentukan kepribadian dalam diri anak.
Baca SelengkapnyaPendek dan Mudah Dihafal, Inilah Manfaat Surat Al-Ikhlas jika Rutin Membacanya, Mendapat Limpahan Berkah dari Allah SWT
Membaca surat Al-Ikhlas satu kali setara dengan sepertiga dari Al-Qur'an.
Baca SelengkapnyaAmalan-Amalan dari Al-Quran agar Dicintai dan Disukai Banyak Orang
Manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lain untuk bisa tetap menjalani kehidupan.
Baca SelengkapnyaMunculnya Orang Hina dan Zalim Jadi Pemimpin, Tanda-Tanda Kiamat?
Rasulullah mengingatkan bahwa pemimpin yang tidak amanah tidak akan mencium surga dan akan menerima siksaan yang berat di akhirat.
Baca SelengkapnyaSetan Jadi Musuh Besar Manusia yang Berbahaya, Begini Cara Melawannya Sesuai Hadis Nabi
Setan adalah makhluk berbahaya yang mampu menyesatkan manusia.
Baca SelengkapnyaManfaat Menahan Amarah dalam Islam dan Cara Mengatasinya Sesuai Ajaran Rasulullah SAW
Rasulullah menyatakan bahwa orang yang sanggup menahan diri saat marah adalah orang yang kuat, bukan orang yang lemah.
Baca Selengkapnya