Gaya Asuh Orangtua Prancis, Anak Harus Dilatih Menerima Kata 'Tidak'
Dream - Menghadapi anak memang harus memiliki banyak trik. Tak bisa terlalu tegas atau terlalu longgar, harus menyeimbangkan keduanya. Misalnya saat anak menangis atau merengek meminta sesuatu.
Ada orangtua yang langsung memenuhi keinginannya agar anak tak lagi menangis apalagi di tempat umum. Alasannya bisa karena bermacam-macam, mulai dari kasihan, ingin agar anak segera berhenti menangis, hingga alasan karena menyayangi anak.
Menuruti semua keinginan anak ternyata bukanlah hal baik. Memang tiap anak punya temperamen masing-masing tapi menuruti semua keinginan dan permintaannya bukanlah hal baik. Mengutip buku Bringing Up Bébé, para orangtua Prancis meyakini bahwa setiap anak yang sehat mampu untuk tidak merengek, tidak menangis sambil guling-guling setelah diberi tahu "tidak", dan biasanya tidak mengomel atau mengambil barang-barang.
Berbahaya
Walter Mischel, ahli pengasuhan anak asal Prancis mengatakan bahwa selalu menuruti semua permintaan anak-anak akan membentuk sebuah siklus yang berbahaya. Apa itu?
"Ketika anak-anak pernah mengalami saat mereka diminta menunggu, tetapi ketika mereka berteriak ibu akan datang dan tidak perlu menunggu lagi, mereka akan belajar dengan sangat cepat untuk tidak menunggu. Dengan begitu kita justru lebih menghargai teriakan, rengekan, dan keengganannya untuk menunggum," ungkapnya.
Belajar Mengatakan Tidak
Psikolog Prancis menulis bahwa ketika seorang anak mempunyai caprice (misalnya dia sedang berada di sebuah toko bersama ibunya dan tiba-tiba menginginkan mainan), maka ibu sebaiknya tetap bersikap sangat tenang dan dengan lembut menjelaskan bahwa membeli mainan tidak termasuk dalam rencana mereka hari ini. Kemudian, ibu sebaiknya berusaha mengabaikan permintaan anak tersebut dan mengalihkan perhatian anak.
Orangtua Prancis menganggap belajar menerima kata "tidak" adalah langkah penting dalam tumbuh kembang anak. Ini memaksa mereka memahami bahwa di dunia ini ada orang lain yang memiliki kebutuhan yang sama pentingnya dengan kebutuhan mereka. Mendengar kata "tidak" menyelamatkan anak-anak dari 'tirani' keinginannya sendiri.
Memulai Didikan saat Bayi Berusia 3-6 Bulan
Didikan mengatakan "tidak" kepada anak semestinya dimulai saat seorang bayi berusia tiga sampai enam bulan. Ibu bisa membuat si kecil belajar menunggu sebentar, kemudian mengenalkan dimensi waktu.
Frustrasi-frustrasi kecil yang dibebankan kepada anak-anak hari demi hari, berdampingan dengan cinta orangtua, memungkinkan anak-anak untuk bertahan, dan memungkinkan mereka untuk menanggalkan semua keinginan kuat dan rasa egoisnya pada usia antara 2 hingga 4 tahun.
Tidak semua keinginan dan permintaan anak perlu dituruti. Demi kebaikan anak itu sendiri. Ia perlu belajar menunggu dan memahami bahwa tak semua keinginan bisa dipenuhi begitu saja. Bila anak tumbuh menjadi anak manja, ke depannya dia hanya akan kesulitan untuk hidup bahagia dengan caranya sendiri.
Laporan Endah Wijayanti/ Sumber: Fimela
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies menilai, perbedaan pendapat dan pandangan sah-sah saja disampaikan selama tidak berisi ancaman.
Baca SelengkapnyaAlih-alih mengurusi putrinya yang terlibat kecelakaan lalu lintas, anggota polisi itu malah mengancam korban pakai senjata tajam.
Baca SelengkapnyaDiketahui jika sang kakek merupakan kelahiran 1925 silam
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Orangtua yang gak konsisten bikin anak jadi bingung. Anak jadi gak ngerti sebenarnya boleh apa nggak?"
Baca SelengkapnyaSambil memeluk erat sang ibu memohon agar pria tersebut tidak pergi
Baca SelengkapnyaBanyak orangtua yang suka mengerok buah hatinya, dengan harapan gejala demam segera mereda. Ternyata bisa berbahaya.
Baca SelengkapnyaSang ayah menyebut bahwa rasa sayang kepada anaknya tidak terukur.
Baca SelengkapnyaEgo orangtua yang begitu tinggi malah membuat anak malah jadi menjauh.
Baca SelengkapnyaHanya saja pamor si anak laki-laki tak sementereng adiknya yang perempuan.
Baca Selengkapnya