Etika Memotong Pembicaraan Wajib Diajarkan Pada Si Kecil
Dream - Masa kanak-kanak memang menjadi saat yang sangat eksploratif bagi si kecil. Berbagai hal baru ia jalani dengan antusias. Ada kalanya, ia merasa sangat bersemangat dan dengan spontan melontarkan ucapan kepada siapa pun, terutama ayah dan ibunya.
Namun ketika Anda sedang dalam pembicaraan penting bersama orang lain, tentunya hal tersebut sangat mengganggu. Memang penting untuk memberikan perhatian kepada mereka,
terutama di saat-saat darurat. Akan tetapi, si kecil harus paham untuk tidak menyela atau pembicaraan orang lain hanya karena hal sepele.
Untuk itu, mereka perlu diajarkan sejak dini. Jangan sampai anak-anak tidak tahu etika kesopanan dalam pergaulan, yang bakal jadi modal penting baginya kelak.
1. Genggam tangan
Ajarkan anak untuk menggenggam tangan Anda ketika membutuhkan sesuatu. Tunjukan bahwa Anda mendapat perhatiannya dengan menggenggam balik tanggannya. Tetaplah
genggam tangan si kecil dengan erat sembari ia menunggu hingga Anda selesai melakukan pembicaraan dengan orang lain. Setelah urusan sudah beres, alihkan perhatian kepada si kecil
sepenuhnya. Cara ini mengajarkannya untuk sabar menunggu.
2. Ucapkan 'permisi'
astikan Anda telah mengajarkan anak-anak untuk mengucapkan "Permisi" ketika membutuhkan sesuatu. Dengan begitu, anak cenderung menahan diri ketika menginterupsi pembicaraan.
Ketika mereka mengucapkan permisi, tepuk bahu mereka dengan lembut dan suruh mereka untuk menunggu Anda sebentar.
3. Telunjuk
Gestur kecil seperti mengacungkan jari telunjuk di hadapan anak juga bisa menjadi penanda bahwa Anda sedang sibuk. Anak bisa mengurungkan niat untuk menyela pembicaraan dan
dengan sendirinya menunggu urusan Anda terselesaikan. Lakukan ini berkali-kali sampai anak mengerti.
4. Permainan
Anda dapat memafaatkan permainan kecil agar mereka dapat melakukan aktivitas sembari menunggu Anda menyelesaikan urusan. Gunakan permainan seperti buku mewarnai, puzzle,
rubik, serta permainan kecil lainnya. Dengan begitu, anak akan memiliki kesibukan sendiri.
5. Pindahkan ke tempat lain
Apabila anak terus menginterupsi, anda bisa mengantarkannya sebentar ke tempat duduk, misalnya dengan membawanya ke kamar tidur. Dengan duduk manis, adrenalinnya akan
berkurang dan ia akan merasa lebih rileks. Anak yang rileks akan lebih sabar menunggu Anda untuk menyelesaikan urusan. Pastikan Anda langsung menemuinya ketika sudah selesai.
Bicarakan juga pada si kecil kalau menginterupsi pembicaraan orang adalah hal yang tidak sopan, terutama orangtua. Interupsi sebenarnya diperbolehkan jika dalam kondisi darurat. Misalnya saat anak jatuh terluka atau ada orang lain yang terluka. Katakan pada anak, kapan saja mereka boleh menyela pembicaraan agar lebih mengerti.
Laporan Annisa Mutiara
Sumber: The Maven
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk mengajarkan kepada anak-anaknya tentang pendidikan agama sejak kecil.
Baca SelengkapnyaKetika kebohongan sudah terkuak, Tuhan sudah memberikan titik terang akan kebenaran yang ada.
Baca SelengkapnyaPendidikan akan berpengaruh pada pembentukan karakter dan moral anak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usia pra remaja memang belum bisa memilih, tapi dari momen Pemilu ini anak-anak bisa belajar banyak hal.
Baca SelengkapnyaMembaca doa untuk ibu tersayang adalah suatu bentuk penghargaan yang sangat penting dalam ajaran setiap agama.
Baca SelengkapnyaAnak keras kepala cenderung ingin mencoba sesuatu dan tak mendengar pendapat orang lain.
Baca SelengkapnyaSahabat Dream, kira-kira kalian kalau dikasih tebakan minuman ini bisa gak menjawabnya dengan tepat?
Baca Selengkapnya