Emosi Si Kecil Saat Mengamuk Sulit Dikendalikan, Ini Sebabnya
Dream - Banyak orangtua yang tak menyadari kalau setiap hari kita menyerap emosi dari orang-orang di sekitar. Termasuk anak-anak di rumah, mulai dari yang balita hingga yang berusia remaja.
Hal itulah yang membuat emosi kita kerap terkuras. Untuk itu, orangtua harus melatih diri dan mempelajari bagaimana mengatur emosi saat berhadapan dengan anak-anak yang sedang mengeluarkan emosi negatif. Seperti teriak, membentak, membanting barang, berguling atau pada remaja, melakukan gerakan 'tutup mulut'.
"Kemampuan kita untuk tenang di tengah badai emosi seorang anak akan sangat berdampak pada anak dan mengjarkannya banyak hal. Hal itu menandakan bahwa ketenangan snagat mungkin terjadi di tengah-tengah kekacauan," kata Christoper Willard, seorang psikologi klinis, dikutip dari Motherly.
Pahami Kondisi Otak dan Psikologis Anak
Anak sangat sulit dikendalikan saat sedang mengamuk. Lalu apa yang harus dilakukan orangtua? Mengendalikan diri sendiri. Hal ini memang sulit, tapi harus diusahakan. Pasalnya ketenangan orangtua akan menular pada anak.
"Saat anak mengamuk, terutama yang berusia balita, sistem otak 'lantai' bawah lah yang bekerja. Sistem naluriah, impulsif, dan kekanak-kanakan ini hidup di lantai bawah. Selama amukan, ketika amigdala dan emosi berkobar, hampir tidak mungkin bagi logika untuk menembus korteks luar anak-anak kita yang tertutup," kata Willard.
Tenangkan Diri Sendiri
Membantu anak tenang dari amarah untuk melibatkan pikiran yang bijak, butuh kebijaksanaan, kasih sayang, dan banyak kesabaran pada orangtua. Mungkin muncul pertanyaan mengapa anak tidak bisa cepat tenang ketika marah?
"Anak-anak bukanlah orang dewasa mini, otak mereka yang masih dalam tahap pertumbuhan belum mampu mengambil perspektif orang dewasa tentang suatu situasi amarah dan menenangkan diri," kata Willard.
Kuncinya adalah di tangan orangtua. Ketika menunjukkan sikap tenang, berusaha mengatur emosi, itu menandakan kepada anak-anak bahwa aman bagi mereka untuk tenang. Ini juga memberi contoh kepada mereka bagaimana menjadi tenang.
"Dengan demikian, cara tercepat untuk menumbuhkan ketenangan pada anak adalah berlatih menenangkan diri sendiri," pesan Willard.
Ternyata Ini Penyebab Balita Sangat Sulit Duduk Tenang
Dream - Bagi para orangtua yang punya anak balita dan harus duduk di pesawat, bus atau kereta selama berjam-jam, level stresnya pasti sangat tinggi. Si kecil akan merasa tak nyaman saat diminta duduk.
Mereka akan berdiri, berguling, bergerak ke seluruh sudut dan menangis kencang jika diminta untuk tenang karena menganggu penumpang yang lain. Orangtua pun bertanya "kakak/ adik bisa duduk tenang?".
Jawabannya tentu saja tidak. Mengapa demikian? Menurut Michael Grose, seorang pakar tumbuh kembang anak, gerakan tak bisa diam yang dibuat anak itu adalah cara tubuh dan pikirannya belajar. Ia mengeksplorasi keadaan di sekelilingnya.
Anak Tak 'Dirancang' untuk Duduk Diam
Balita, tubuh dan pikirannya tidak dirancang untuk duduk dalam waktu yang lama. Gerakan yang dilakukannya merupakan bagian penting dari perkembangan otak mereka.
"Duduk diam terlalu lama, apalagi sambil bermain ponsel akan berdampak negatif bagi pertumbuhan otak dan kognitifnya. Justru anak butuh gerakan fisik yang intensif," ujar Grose, seperti dikutip dari KidSpot
Gerakan Membantu Otak
Secara anatomis, gerakan yang dilakukan anak sebenarnya membantu otak bekerja. Hal ini karena gerakan menciptakan lebih banyak oksigen dan aliran darah ke otak, sehingga fungsi otak jadi lebih optimal.
Gerakan fisik juga memicu pelepasan bahan kimia yang membuat pikiran jadi lebih fokus, meningkatkan memori, dan membuat suasana hati jadi lebih baik. Semuanya sangat penting untuk proses belajar anak.
Aktivitas fisik juga membantu anak-anak usia sekolah dasar dan pra-sekolah untuk belajar karena melibatkan lebih banyak otak dalam proses belajar.
"Termasuk menciptakan semacam "penerangan" pada otak, kata Grose.
Hal ini memungkinkan pembelajaran menjadi lebih produktif dan anak lebih menyimpan banyak informasi.
Main di Luar Rumah
Bermain atau aktivitas fisik mulai dari berjalan, permainan bola non-kompetitif, peregangan, permainan sepak bola yang kasar dan berantakan, menggali di lubang pasir, lompat tali serta permainan lainnya tak boleh diremehkan.
Anak, terutama balita butuh bermain dengan intensitas fisik yang besar untuk memicu bukan hanya perkembangan fisiknya, tapi juga kemampuan kognitif. Saat anak dirasa sangat tidak bisa diam, ajak ia keluar rumah, bermain bola, berlarian atau mainan lain yang memang menguras fisiknya, karena memang hal itulah yang sedang sangat dibutuhkan.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
5 Rekomendasi Permainan yang Latih Kecerdasan Emosi Anak dari Psikolog
Anak-anak perlu dikenalkan beragam emosi, menyalurkannya dengan tepat dan baik, lalu dilatih untuk mengontrolnya.
Baca SelengkapnyaAnak Perempuan Suka Sekali Main Stiker, Ternyata Ada Penjelasan Psikologisnya
Saat anak perempuan mengumpulkan stiker, ternyata ada pemenuhan kebutuhan emosi.
Baca SelengkapnyaLatihan Penting Biar Anak Punya Kecerdasan Emosi yang Baik
Anak yang cerdas secara emosi artinya mampu mengenali, merasakan dan mengelola emosinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bukti Nyata Emosi Pengaruhi Terhadap Kesehatan
Emosi bisa pengaruhi pikiran dan tubuh seseorang. Yuk, simak lebih lanjut!
Baca Selengkapnya8 Arti Mimpi Orang yang Tidak Dikenal, Erat Kaitannya dengan Kondisi Psikologis dan Emosi
Mimpi ini memiliki makna yang berbeda-beda, mencerminkan hasrat atau perasaan terpendam yang ada di alam bawah sadar kita.
Baca Selengkapnya13 Arti Mimpi Melihat Kuburan di Dalam Rumah, Cerminan Rasa Takut dan Kegelisahan
Arti mimpi kuburan di dalam rumah dapat menggambarkan kondisi psikologis si pemimpi, seperti gambaran ketakutan dan kegelisahan.
Baca SelengkapnyaAnak Perempuan Pertama Cenderung Miliki Beban Emosi yang Tinggi
Eldest Daughter Syndrom (EDS), istilah unuk gambarkan beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua dalam keluarga.
Baca Selengkapnya4 Pemicu Anak Sering Keluhkan Sakit Perut, Bisa karena Gangguan Psikologis
Banyak orangtua yang langsung menanyakan makanan/ minuman yang dikonsumsi anak sebelum mengeluhkan sakit perut.
Baca SelengkapnyaBiasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya
Bisa membantunya menjadi individu yang utuh dan merasa nyaman dalam berbagai situasi.
Baca Selengkapnya