Deretan Penyebab Ibu Merasa 'Terisolasi' Setelah Melahirkan
Dream - Kehadiran bayi memang mendatangkan kebahagiaan dalam sebuah keluarga, sekaligus menjadi sebuah tantangan. Terutama bagi seorang ibu yang kehidupannya bakal berubah total dari sebelumnya.
Salah satu perasaan yang muncul pada ibu yang baru saja melahirkan adalah rasa terisolasi. Untuk di Indonesia, ada kepercayaan kalau bayi sebaiknya tak keluar rumah selama 40 hari, begitu juga ibunya yang tentunya harus selalu menemani dan menyusui.
"Hanya bersama bayi di rumah, padahal biasanya beraktivitas cukup aktif. Belum lagi penyesuaian rutinitas yang sangat berbeda dari sebelumnya. Perubahan yang besar dalam kehidupan selalu memicu perasaan kesepian dan terisolasi," kata pakar keluarga, Rachel Gurevich.
Ada banyak sekali penyebab ibu merasa sendirian, jauh dari dunia luar dan terisolasi. Kondisi ini juga kerap kali memicu depresi pasca persalinan. Apa saja?
Pemulihan fisik memakan waktu
Kehamilan dan persalinan merupakan tugas yang sangat berat bagi tubuh wanita. Secara medis, dokter mungkin mengatakan kalau 8 minggu setelah melahirkan, tubuh sudah bisa dikatakan pulih.
Padahal tak demikian. Menyusui yang kerap membuat tubuh pegal dan payudara sakit membuat ibu terus merasa kelelahan hingga 2 tahun. Belum lagi vitalitas fisik yang akan jauh berbeda setelah melahirkan. Hal ini membuat ibu cenderung lebih memilih untuk memulihkan dirinya daripada bersosialisasi.
Transisi dari bekerja lalu berada di rumah
Ini terjadi pada ibu yang sebelumnya bekerja dengan aktif, lalu memutuskan untuk mengurus bayi sendiri rumah. Momen transisi ini tentu tidak mudah. Jika biasanya sehari-hari ada yang diajak berbincang, kini hanya berhadapan dengan bayi.
"Rasa kehilangan momen seru bersama teman atau kerabat lalu kesepian kerap muncul," kata Gurevich.
Rasa bersalah meninggalkan bayi
Bagi ibu yang kembali bekerja setelah punya anak, hari-hari pun diisi dengan bekerja lalu langsung pulang demi menemui si kecil. Tak ada lagi waktu untuk berbincang dengan rekan kerja, menikmati waktu bersosialisasi, atau me time.
"Perasaan bersalah kerap muncul saat sedang menikmati waktu bersenang-senang, sementara bayi bersama pengasuh. Waktu untuk bersosialisasi pun jadi dikorbankan dan tanpa disadari membuat ibu merasa terasing dari teman-temannya," ungkap Gurevich.
Rutinitas dengan pasangan berubah
Setelah anak lahir, hubungan ayah dan ibu akan sangat berubah. Lebih terfokus pada bayi dan keintiman akan sangat jauh berkurang. Apalagi jika ayah sangat sibuk di kantor dan tak memberi waktu yang cukup untuk ibu hanya untuk berbincang. Perasaan kesepian dan terisolasi bakal semakin menjadi.
"Penting untuk menjaga komunikasi dengan pasangan setelah melahirkan. Dibutuhkan kepekaan yang lebih besar oleh para suami," kata Gurevich.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bayi bisa mengalami hal-hal yang mungkin dianggap aneh, padahal sebenarnya cukup normal.
Baca SelengkapnyaSang ibu tidak mengalami masalah atau komplikasi apapun sampai merasakan nyeri menjelang persalinan.
Baca SelengkapnyaBanyak faktor yang membuat kesuburan jadi bermasalah dan kadang membutuhkan intervensi medis agar kehamilan bisa terjadi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Muncul garis dua, tapi ketika diperiksakan ke dokter hasilnya ternyata negatif.
Baca SelengkapnyaSeringkali, stres pada ibu hamil muncul di trimester ketiga hingga saat persalinan.
Baca SelengkapnyaKenali gejala-gejala narsistik terselubung agar terhindar. Yuk, simak lebih lengkap!
Baca SelengkapnyaJangan sampai perhiasan yang dikenakannya malah membahayakan.
Baca SelengkapnyaIbu akan mengalami gelombang perasaan yang naik turun.
Baca SelengkapnyaSahabat Dream pernah gak sih mengalami kejadian kaya ini? Kira-kira apa yang akan kalian lakukan?
Baca Selengkapnya