Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Curhat Raditya Dika, Anak Keduanya Harus Jalani Fototerapi

Curhat Raditya Dika, Anak Keduanya Harus Jalani Fototerapi Keluarga Raditya Dika

Dream - Raditya Dika dan Anissa Aziza, sang istri baru saja dikaruniai anak kedua yang diberi nama Aksara Asa Nasution. Buah hati mereka lahir pada 4 November 2020 lalu.

Setelah melahirkan, Anissa berharap segera pulang ke rumah dan berkumpul bersama anak pertamanya, Alea. Setelah pulang dan untuk melakukan kontrol, ternyata dari hasil laboratorium, level bilirubin anak mereka sangat tinggi atau kerap disebut jaundice/ bayi kuning.

Angkanya mencapai 18,9, sementara level yang normal adalah 10-12. Awalnya mereka tak menyadari hal tersebut, namun setelah mendapat penjelasan dokter, pasangan ini baru menyadari.

Radit pun berusaha mencari informasi di internet yang membuatnya malah tambah panik. Anissa yang baru melahirkan dengan level hormon yang masih tak stabil, menangis. Hal ini diceritakan Radit dan Nisa di YouTube Raditya Dika.

"Gua sebagaimana lazimnya seorang bapak yang khawatir google dong, penyakit yang kita google kan jadinya 300 persen jadi lebih parah daripada sebenarnya, kena ke otak, inilah, itulah, makin panik gue lah," kata Radit.

 

Terapi Sinar

Akhirnya Aksa harus menjalani fototerapi, tapi ternyata di hari pertama tak berjalan mulus. Bayi tersebut sangat rewel dan selalu digendong Anissa, hal ini membuat terapi tak optimal.

Angka bilirubin yang diharapkan bisa turun, hanya menurun 2 poin. Terapi pun berlanjut di hari kedua yang ternyata bilirubin belum menurun signifikan.

"Untuk dokternya kasih tahu kita, tenang saja. Ini mungkin dari menyusui juga," kata Radit dalam YouTube channelnya.

Akhirnya setelah hari ketiga, level bilirubin Aksa menurun ke angka normal dan dibolehkan pulang. Mereka pun bersyukur buah hatinya sudah sehat kembali.

 

Masalah Bilirubin Pada Bayi

Dikutip dari KlikDokter, bilirubin merupakan hasil produk dari pemecahan sel darah merah yang akan dibawa oleh darah menuju organ hati. Saat itu terjadi proses kimiawi yang menghasilkan pigmen hijau dan dikeluarkan melalui empedu. Pada orang dewasa, bilirubin ini akan dikeluarkan dari tubuh saat buang air besar.

Selama masa kehamilan, organ hati ibu akan menyaring bilirubin keluar dari darah yang berada di sekitar janin. Setelah lahir, proses ini kemudian diambil alih oleh organ hati si Kecil yang baru lahir.

Karena organ hati pada bayi baru lahir masih belum sempurna, sehingga butuh waktu untuk mengeluarkan bilirubin tersebut. Akibatnya, bilirubin menumpuk dalam darah dan menyebabkan warna kuning pada permukaan kulit si Kecil.

Sering kali, peningkatan kadar bilirubin tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Namun, kadar bilirubin yang sangat tinggi atau tidak berfungsinya terapi dapat menyebabkan hilangnya pendengaran dan kerusakan otak pada bayi baru lahir.

Fakta Mengagumkan Plasenta, 'Teman Hidup' Bayi Selama di Rahim

Dream - Janin dan plasenta tumbuh bersamaan di dalam rahim. Plasenta merupakan organ milik ibu dan janin, bagian dari kehidupan yang tak bisa dilepaskan.

Saat bayi lahir, tali plasenta diputus dan kemudian bayi hidup 'mandiri' dengan organnya.Sumber oksigen, darah, dan nutrisi bagi janin adalah plasenta. Betapa menakjubkannya organ satu ini, tiap ibu hamil akan tumbuh dan 'hidup' menemani bayi di rahim.

Dalam Islam, plasenta seperti juga organ tubuh lainnya, harus dikuburkan setelah keluar bersamaan dengan janin. Dicuci bersih lalu dikubur dengan layak. Ketahui lima fakta mengagumkan plasenta yang mungkin belum Sahabat Dream ketahui.

 

1. Fungsinya seperti multiorgan

Bentuk plasenta seperti payung di atas bayi, berfungsi seperti beberapa organ. Bertindak sebagai paru-paru bayi dengan menyediakan oksigen dari ibu, sebagai ginjalnya untuk menyaring kotoran, serta juga menjadi sistem pencernaan dan kekebalan dengan memberikan nutrisi dan antibodi.

Plasenta juga membuat suplai darah ibu terpisah dari janin, tapi bisa membantu meneruskan nutrisi. Plasenta inilah yang memungkinkan janin tumbuh sehat sebelum lahir.

 

2. Plasenta berkomunikasi dengan ibu menggunakan eksosom

Salah satu kesulitan terbesar bagi dokter adalah plasenta tidak dapat dipantau pertumbuhannya secara detail selama kehamilan. Jika pembuluh darah tidak bekerja dengan benar, akan membatasi aliran darah ke plasenta, yang dapat menyebabkan preeklamsia, atau plasenta menembus terlalu dalam ke dinding rahim, suatu kondisi yang disebut plasenta akreta.

Para peneliti baru-baru ini menemukan bahwa eksosom (vesikula kecil yang disekresikan oleh organ tubuh) yang dilepaskan oleh plasenta mungkin menawarkan cara non-invasif untuk memantau pertumbuhan plasenta. Studi tersebut menemukan bahwa pada saat melahirkan, konsentrasi eksosom plasenta berkorelasi dengan berat plasenta. Analisis darah bisa jadi dikembangkan untuk memantau kondisi plasenta ibu.

3. Ibu yang tinggal di dataran tinggi, kerja plasentanya lebih efisien

“Tekanan evolusioner pada plasenta sangat besar. Ini adalah tekanan evolusioner yang jauh lebih serius daripada perubahan kecil pada struktur tulang perempuan, ”kata Stacy Zamudio, ilmuwan senior dan direktur penelitian di Hackensack University Medical Center.

Untuk menunjukkan betapa sensitifnya plasenta terhadap kekuatan lingkungan, Zamudio mempelajari perempuan yang tinggal di dataran tinggi di Andes. Ditemukan bahwa plasenta mereka menghasilkan bayi yang lebih besar daripada wanita yang baru saja pindah ke komunitas dataran tinggi. Wanita yang telah tinggal di dataran tinggi selama beberapa generasi lebih efisien dalam mengambil oksigen dari udara tipis, yang pada gilirannya berdampak pada plasentanya.

 

 

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi

Anak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi

Banyak orangtua yang suka mengerok buah hatinya, dengan harapan gejala demam segera mereda. Ternyata bisa berbahaya.

Baca Selengkapnya
Perawatan Penting Kulit Bayi Baru Lahir, Jangan Sampai Iritasi

Perawatan Penting Kulit Bayi Baru Lahir, Jangan Sampai Iritasi

Kulit si kecil rentan mengalami iritasi dan ruam karena suhu maupun bahan-bahan tertentu. Jangan sampai tumbuh kembangnya terganggu karena masalah kulit.

Baca Selengkapnya
3 Kelainan yang Sebabkan Anak Suka Jatuh Saat Berjalan

3 Kelainan yang Sebabkan Anak Suka Jatuh Saat Berjalan

Pada kasus tertentu ternyata adanya kelainan yang membutuhkan terapi dan intervensi medis.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ibu Pergi Liburan Tega Tinggalkan Bayinya 10 Hari Sendirian di Rumah, Saat Kembali Kondisi Anaknya Mengenaskan

Ibu Pergi Liburan Tega Tinggalkan Bayinya 10 Hari Sendirian di Rumah, Saat Kembali Kondisi Anaknya Mengenaskan

Balita tersebut meninggal karena kelaparan dan dehidrasi parah.

Baca Selengkapnya
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya
Si Kecil Harus Digendong Biar Tidur Lelap? Coba Saran Dokter Anak

Si Kecil Harus Digendong Biar Tidur Lelap? Coba Saran Dokter Anak

Anak sebenarnya harus dilatih dan dibiasakan untuk menenangkan diri jelang tidur atau ketika terbangun.

Baca Selengkapnya
Diperlakukan Bak Ratu, Begini Cara Arie Kriting Balas Sang Istri yang Merawatnya Saat Sakit

Diperlakukan Bak Ratu, Begini Cara Arie Kriting Balas Sang Istri yang Merawatnya Saat Sakit

Indah Permatasari memberi perhatian lebih saat Arie Kriting sakit.

Baca Selengkapnya
Curhat Ibu Tak Sadar Anak Lelakinya Terkena Kolesterol dan Pre Diabetes

Curhat Ibu Tak Sadar Anak Lelakinya Terkena Kolesterol dan Pre Diabetes

Anak-anak juga bisa mengalami masalah kolesterol dan diabetes.

Baca Selengkapnya
Anak Pra Remaja Sangat Sulit untuk Diajak Foto, Ternyata Ini Alasannya

Anak Pra Remaja Sangat Sulit untuk Diajak Foto, Ternyata Ini Alasannya

Anak di usia ini juga sangat kesal jika difoto atau direkam tanpa izin.

Baca Selengkapnya