Dream - Menceritakan masa kecil Nabi Muhammad SAW pada buah hati tercinta penting untuk dilakukan sejak dini. Hal ini agar mereka mengenal Rasulullah dengan baik dan terus berusaha mencari syafaatnya.

Anak-anak biasanya sangat suka cerita Rasulullan saat kecil. Salah satu yang bisa diceritakan adalah soal ibu susu Nabi Muhammad SAW, Halimah Al Sa'diyah yang mendapat kemuliaan dari Allah SWT.

Dikutip dari BincangSyariah.com, Nabi Muhammad SAW lahir di kota Mekkah, Jazirah Arab 14 abad silam dengan menjadi bagian dari bangsa Arab, yang kental akan tradisi tiap bayi memiliki ibu susuan.

Hal tersebut dilakukan dengan harapan agar bayi yang disusui dikuatkan fisiknya, dijauhkan dari penyakit dan juga ada anggapan anak yang disusui oleh perempuan lain sebagai ibu susuannya dapat “mutqin”, fasih lisan dalam berbahasa Arab.

Diserahkan Pada Halimah

Hal tersebut juga dilakukan oleh Abdul Muthalib, kakek Nabi SAW. Beliau menyerahkan penyusuan Nabi Muhammad kecil pada Halimah binti Abi Dzuaib, dari bani Sa’ad bin Bakr atau yang lebih dikenal dengan Halimah Al-Sa’diyah.

Terdapat kisah yang menarik ketika Halimah mencari anak susuan sampai ia tiba di kota Mekkah. Halimah memilih Nabi Muhammad kecil sebagai anak susuannya.
Halimah yang berasal dari Bani Sa’ad bin Bakr keluar dari desanya dengan suaminya, Harits bin Abdil Uzza dan anaknya yang kemudian ia titip asuhkan untuk disusui pada salah satu perempuan dari kabilahnya, Bani Sa’ad bin Bakr yang sedang mencari anak susuan.

Masa Paceklik

Kejadian tersebut terjadi pada tahun paceklik. Saat itu Unta tidak meneteskan susu sedikit pun, malamnya dihabiskan Halimah dengan begadang karena tangis anaknya yang kelaparan.

Air susunya tidak mencukupi anaknya, begitu pun air susu untanya. Dalam keadaan terdesak oleh kebutuhan, Halimah keluar mencari peruntungan dengan menyusui anak orang lain dengan harapan mendapatkan imbalan dari keluarganya.

Halimah beserta rombongannya melakukan perjalanan jauh, hingga kemudian ia sampai ke kota Mekkah. Setiap perempuan dari kabilahnya kemudian mencari bayi susuan masing-masing. Banyaknya perempuan rombongannya tersebut, tidak ada yang mau menerima Nabi Muhammad kecil sebagai anak susuan. Mereka tidak menerimanya dengan alasan Nabi Muhammad kecil ialah anak yatim yang kemungkinan memiliki sedikit bayaran jika menyusuinya, termasuk Halimah.

Dilingkupi Keberkahan Satu Desa

Tibalah semua perempuan rombongannya mendapatkan bayi susuan masing-masing. Halimah yang belum mendapatkan bayi susuan kemudian memutuskan membawa Nabi Muhammad kecil sebagai bayi susuannya. Dengan terpaksa, ia membawa Nabi Muhammad kecil sebagai bayi susuan.

Saat Halima menerima Nabi Muhammad kecil sebagai bayi susuannya, ia mendapatkan keajaiban. Awalnya, air susu sangat sulit keluar, tapi setelah Halima menyusui Nabi kecil, ASIinya keluar dengan deras.

Unta miliknya juga mengeluarkan banyak susu. Desanya yang semula tandus menjadi subur dengan datangnya Nabi Muhammad SAW. Sampai berlalu dua tahun, saatnya Nabi Muhammad kecil dikembalikan ke orang tuanya, Halimah pun ingin tetap Nabi Muhammad bersama keluarganya.

Baca selengkapnya di sini.

Tiru Cara Nabi Muhammad Bahagiakan Anak-anak Kecil

Dream - Melihat anak-anak dalam situasi pandemi seperti sekarang tak bisa bebas bermain tentunya membuat kita sedih. Sebagai orangtua tentu kita ingin melihat senyum dan keceriaan di wajah anak-anak.

Mendengar gelak tawa anak memang bisa menularkan kebahagiaan. Penting untuk selalu berusaha membahagiakan anak karena hal ini dicontohkan Rasulullah SAW. Saat bertemu anak, Nabi Muhammad senantiasa bercanda dan mengajarkan banyak hal.

Dikutip dari Instagram Ustazah Ninih Muthmainnah @ninih.muthmainnah, bagi orangtua yang selalu membahagiakan anak, maka bisa memberikan pengaruh besar dan anak pun mudah menurut. Terutama ketika mengajarkan hal-hal baik.

Apa saja yang dilakukan Rasulullah SAW pada anak kecil, anak para sahabat, dan cucu-cucunya untuk membahagiakan mereka? Berikut teladan beliun yang bisa dicontoh para orangtua untuk membahagiakan anak-anaknya selama di rumah.

- Menyambut kedatangan anak-anak
- Mencium dan mencandai mereka
- Mengusap kepala
- Menggendong dan menimang
- Memberi makanan
- Makan bersama mereka
- Menghiburnya di kala sedih
- Mengajaknya bermain
- Memberikan pujian