Cerita 4 Perempuan Mulia yang Bantu Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Dream - Menceritakan riwayat kelahiran dan masa kecil Nabi Muhammad SAW pada anak-anak adalah salah satu cara membuat mereka mengenal Nabinya. Salah satu momen yang penting untuk diketahui buah hati soal kehidupan Rasulullah, yaitu ketika beliau lahir ke dunia.
Dikutip dari Sanadmedia.com, Dr. Ilham Shahin mengungkap dari berbagai literatur, bahwa ada empat figur wanita yang membantu persalinan Sayyidah Aminah RA. Mereka adalah Ummu Aiman (ibunda sahabat Usamah bin Zaid bin Harits RA), Al-Syaffa' (ibunda sahabat Abdurrahman bin Auf RA), Fatimah (ibunda Utsman bin Abi al-'Ash), dan Tsuwaibah.
Hal ini juga sebagaimana dijelaskan oleh Fadilah Mawlana Syeikh Ali Jum'ah dalam salah satu pengajiannya. Mari mengenal satu per satu sosok tersebut, untuk diceritakan kembali pada buah hati.
Ummu Aiman
Sayyidah Ummu Aiman RA merupakan budak perempuan dari Habasyah warisan ayahanda Baginda Nabi Muhammad SAW. Saat wafat, Sayyiduna Abdullah (Ayahanda Baginda Nabi SAW) hanya meninggalkan lima unta, beberapa domba dan seorang hamba sahaya perempuan (bernama Barakah yang kemudian dipanggil Ummu Aiman RA). Budak wanita itu kemudian diwarisi kepada abi dan ibundanya.
Ummu Aiman RA juga merupakan saksi ketika Aminah, ibunda Nabi Muhammad SAW. Beliau kemudian dimerdekakan oleh Nabi Muhammad dan dinikahkan dengan sahabatnya, Zaid bin Harits RA. Dari pernikahan sahabat Zaid dan Ummu Aiman terlahir sahabat Usamah RA Figur muda yang dipilih oleh Baginda saw sebagai panglima perang melawan Romawi.
Al-Syaffa
Sayyidah Al-Syaffa' binti Auf bin Abd al-Harits RA adalah bidan dalam persalinan bersejarah ini. Kedua tangan Sayyidah Al-Syaffa' adalah telapak tangan pertama di dunia yang mendapat kehormatan menyentuh tubuh Nabi Muhammad bayi.
Hikayat Sayyidah Al-Syaffa merawat tubuh bayi Baginda saw ini diabadikan dalam hadits yang dikutip oleh al-Qutb al-Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi dalam kitab Maulid Simṭuddurar.
Dalam riwayat tersebut diceritakan juga tentang pengalaman Sayyidah al-Syaffa' saat merawat Rasul saat bayi. Al-Syaffa melihat cahaya menyorot ke timur dan barat menyambut kelahiran Rasulullah.
Fatimah al-Tsaqifiyah
Dalam Mu'jam al-Thabrani diceritakan bahwa sahabat Utsman bin Abi al-Ash RA meriwayatkan dari ibundanya. Kala menolong Sayyidah Aminah RA melahirkan Rasulullah, Fatimah sempat melihat ke langit.
Beliau mendapati sebuah bintang yang seakan akan jatuh padanya. Saat Nabi Muhammad lahir, Fatimah menyaksikan cahaya memancar keluar dari Sayyidah Aminah RA, menyinari sekeliling ruangan. Beliau tidaklah melihat pada tubuh bayi Nabi kecuali sebuah cahaya.
Tsuwaibah Aslamiyah
Wanita keempat yang tercatat terlibat dalam persalinan Sayyidah Aminah RA adalah Tsuwaibah al-Aslamiyah RA (budak perempuan milik Abu Lahab, paman Baginda SAW). Sayyidah Tsuwaibah merupakan wanita kedua yang menyusui tubuh Nabi Muhhammad setelah Sayyidah Aminah RA.
Keempat wanita mulia ini beriman atas kerasulan Nabi Muhammad SAW. Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Tsuwaibah Aslamiyah
Wanita keempat yang tercatat terlibat dalam persalinan Sayyidah Aminah RA adalah Tsuwaibah al-Aslamiyah RA (budak perempuan milik Abu Lahab, paman Baginda SAW). Sayyidah Tsuwaibah merupakan wanita kedua yang menyusui tubuh Nabi Muhhammad setelah Sayyidah Aminah RA.
Keempat wanita mulia ini beriman atas kerasulan Nabi Muhammad SAW. Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Nabi Muhammad Sebut Ibu Hingga 3 Kali, Ini Alasannya
Dream - Menghormati orangtua merupakan hal yang wajib dilakukan setiap anak, baik kepada ayah maupun ibu. Khusus untuk ibu, Nabi Muhammad SAW memiliki pesan khusus. Rasulullah menekankan pentingnya memuliakan dan memperlakukan ibu dengan baik.
Dikutip dari Bincang Muslimah, Abu Hurairah meriwayatkan sebagaimana berikut, “Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW, lalu ia bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?” Beliau menjawab, “Ibumu.” “Lalu siapa lagi?” “Ibumu” “Siapa lagi?” “Ibumu” “Siapa lagi” “Bapakmu.” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim)
Berdasarkan hadis tersebut, Nabi Muhammad SAW menegaskan kepada umatnya bahwa orang yang paling berhak diperlakukan dengan baik dan dimuliakan adalah ibu. Bahkan beliau mengulanginya sebanyak tiga kali.
Menanggung 3 Kesulitan
Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani di dalam kitabnya Fathul Bari mengutip pendapat Ibnu Battal tentang alasan Nabi Muhammad SAW mengulang kata 'ibu' tiga kali. Menurut Ibnu Battal, hal ini disebabkan karena sosok ibulah yang menanggung tiga kesulitan yakni ketika mengandung, melahirkan, dan menyusui.
Tiga hal inilah yang harus ditanggung sendirian oleh seorang ibu. Sementara sang ayah ikut serta mendidik anak bersama–sama dengan ibu. Ibu lah yang harus merasakan beratnya mengandung. Selama sembilan bulan harus pergi ke mana pun dengan membawa perut yang besar.
Setelah itu ibu lah yang harus menanggung beratnya proses melahirkan. Bahkan, harus bertaruh dengan nyawa. Apalagi jika harus menjalani operasi caesar yang risikonya juga sangat besar.
Menyusui
Selama dua tahun, ibu juga menyusui anaknya. Terbangun di malam hari selama untuk menyusui. Termasuk menjaga makanan dan minumannya agar kualitas ASI untuk bayinya selalu baik.
Tidak heran saat seorang sahabat bertanya siapa yang paling berhak untuk diberlakukan baik, sehingga Rasulullah SAW menyebut ibu sampai tiga kali.
Penjelasan selengkapnya baca di sini.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka mampu melahirkan tanpa bantuan orang lain di mana pun, tanpa mengalami perubahan tubuh yang signifikan.
Baca SelengkapnyaUmat Islam seharusnya bisa menjaga dan mengontrol hawa nafsunya dengan baik demi kelancaran berpuasa.
Baca SelengkapnyaDalam surat At-Tahrim menceritakan kecemburuan Hafshah dan Aisyah pada Zainab.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bersedekah tidak membuat seseorang menjadi miskin. Justru, Allah SWT akan memberikan nikmat yang lebih kepada orang tersebut.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa ciri yang dapat menandakan bahwa seorang wanita sedang hamil anak laki-laki.
Baca SelengkapnyaMeski tak mau berprasangka buruk, namun Wulan merasa ada yang aneh karena tiba-tiba janinnya hilang.
Baca SelengkapnyaOrang yang melanggar, maka harus mengganti puasa atau membayar denda.
Baca SelengkapnyaCerita haru bocah bawa piala juara lomba tahfidz ke makam ibunda.
Baca SelengkapnyaBagi seorang perempuan, kondisi berhadas besar adalah saat nifas, haid, dan setelah melakukan hubungan badan.
Baca Selengkapnya