Cara Mudah Cegah Si Kecil Lakukan 'Gerakan Tutup Mulut'
Dream - Saat anak di usia dini, terutama di rentang 0 hingga 5 tahun nutrisi anak harus jadi perhatian utama. Pemberian makanan pendamping ASI jadi hal yang sangat krusial. Hal ini karena nutrisi anak akan sangat berdampak pada perkembangan dan pertumbuhan di masa mendatang.
Pastikan menu pendamping ASI mengandung gizi lengkap, berupa karbohidrat, vitamin, mineral, zat besi serta berbagai nutrisi lainnya. Jangan hanya memberikan sayur dan buah, tapi juga makanan kaya lemak seperti daging, ikan atau hidangan laut.
"Pemberiannya harus mencukupi tambahan kalori, protein, vitamin A dan zat besi. Diberikan secara responsif dan terjadwal supaya di jam tertentu anak akan merasa lapar. Jangan lupa juga kemanan dan kebersihan asupannya,” ujar Saptawati Bardosono, seorang profesor Gizi Medik di Kota Kasablanka, beberapa waktu lalu.
Makanan pendamping ASI (MPASI) mulai diberikan pada usia 6 bulan. Nah, pada usia 6-8 bulan, bayi mulai belajar mencerna makanan padat. Awalnya bisa diberikan bubur halus, tapi lama-kelamaan naikan teksturnya.
“Jadi nggak bisa sepadat nasi. Harus yang lumat dan selanjutnya boleh dikasih yang lebih kasar," ujar Saptawati.
Berikan menu keluarga
Setelah mencapai usia 1 tahun, anak sudah bisa diberi makanan keluarga, walaupun porsinya tidak terlalu banyak. Coba berikan sekitar 2 sendok makan dan secara bertahap.
"Tidak usah banyak, cukup 2 sendok makan. Berikan secara bertahap sampai setengah mangkuk dengan konsistensi yang berbeda,” saran Saptawati.
Jangan lupa untuk membuat menu yang bervariasi. Padukan dengan camilan. Bayi dianjurkan menerima asupan 3 kali untuk makanan utama dan 2 kali makanan selingan.
Hal tersebut agar anak tak mudah bosan. Saat bosan dengan menu yang sama, biasanya anak melakukan gerakan tutup mulut dan menolak apapun yang diberikan ibu.
“Tambahkan topping berbagai rasa supaya anak merekam berbagai rasa. Kalau sudah bisa makan mandiri, dia akan mau makan berbagai macam. Jadi nggak akan ada gerakan tutup mulut," ungkap Saptawati.
Bertahap
Pemberian asupan juga harus dilakukan secara bertahap untuk mengenal beragam rasa. Jika anak kurang menyukai rasanya, orangtua bisa mencoba lagi dengan porsi sedikit selama tidak alergi.
"Yang pasti dikenali sama beras karena itu adalah makanan pokok di Indonesia. Jangan lupa memenuhi kebutuhan protein hewani dan nabati. Lengkapi kandungan zat besi, seng dan kalsium,” pungkasnya.
MPASI Diberikan Saat Bayi Berusia 6 Bulan, Ini Alasannya
Dream - Air susu ibu (ASI) jadi asupan utama bayi sejak dilahirkan hingga berusia 6 bulan. Bisa berbahaya jika memberikan makanan lunak apalagi padat pada bayi yang masih berusia di bawah 6 bulan. Hal ini tentu bukan tanpa alasan.
Sistem pencernaan bayi pada usia 0 hingga 6 belum terbentuk dengan baik. Jika diberikan makanan maka saluran pencernaan akan bekerja ekstra keras. Akibatnya makanan tidak tercerna dengan sempurna dan bisa muncul masalah sembelit.
Selain itu, sistem kekebalan usus bayi belum sempurna sehingga enzim yang berfungsi melapisi protein makanan pemicu alergi belum cukup diproduksi. Akibatnya protein yang masuk ke dalam sel-sel usus malah merangsang reaksi alergi dan intoleransi.
Sistem Pencernaan
Baru saat usia 6 bulan, sistem pencernaan bayi terbentuk sempurna. Pankreasnya sudah berkembang dengan baik sehingga mampu mengolah, mencerna, serta menyerap protein lemak dan karbohidrat dari bahan makanan lain selain ASI.
Ginjal juga telah berkembang dengan baik dan mampu mengeluarkan produk sisa metabolisme termasuk dari bahan pangan tinggi protein seperti daging. Sistem saraf dan oramotor juga baru berkembang. Dari hanya mengisap menjadi menggigit.
Oral Motorik
Kemampuan mengontrol lidah juga meningkat. Seiring dengan itu gigi geligi mulai tumbuh. Bayi juga mulai belajar mengunyah dan menelan sehingga risiko tersedak pun berkurang signifikan. Begitu juga kemampuan motorik kasarnya.
Bayi sudah bisa dalam posisi duduk saat makan. Ia juga mulai meraih benda dan memasukkannya ke dalam mulut. Hal ini sangat berguna untuk mulai mengenalkan aneka rasa dan tekstur makanan baru kepadanya.
Sumber: Buku Jurnal Program Nutritalk
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menu Telur Bikin Melek, Bikin Versi Geprek yang Rasanya Gurih Pedas
Yang lebih menarik, proses pembuatannya pun sangat praktis sehingga cocok untuk sahur.
Baca SelengkapnyaMenu Harian Keluarga, Resep Ayam Kuah Pedas yang Menggugah Selera
Saat ingin variasi masakan yang lezat, resep ayam kuah pedas bisa jadi pilihan
Baca SelengkapnyaBikin Tumis Pare Gurih, Ada Trik Kurangi Rasa Pahitnya
Ada banyak variasi tumis pare yang dapat disajikan dengan tambahan berbagai bahan lainnya, sehingga membuat hidangan semakin nikmat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
3 Resep Menu Buka Puasa dengan 3 Bahan, Enak dan Bebas Ribet
Tak perlu khawatir dengan kekurangan bahan atau waktu yang sempit, karena ada beberapa resep menu buka puasa yang sederhana namun tetap lezat.
Baca SelengkapnyaResep Tumis Daun Singkong, Olahan Sayur Gurih Menggugah Selera
Menu harian di rumah untuk sahur seringkali membutuhkan variasi agar tidak membosankan.
Baca SelengkapnyaJangan Buang Sisa Bumbu Ungkep Ayam, Jadikan Kremesan Gurih dengan Cara Simpel
Air sisa bumbu ungkep bisa dimanfaatkan untuk membuat kremesan yang gurihnya tahan lama. Kamu hanya perlu bahan sederhana untuk membuatnya.
Baca SelengkapnyaBikin Camilan Bola-bola Ayam Keju, Resepnya Praktis Banget
Memiliki tekstir garing di luar dengan isian keju meleleh yang lembut dan gurih.
Baca SelengkapnyaResep Serundeng Kelapa Gurih, Dijamin Bikin Nambah Nasi
Proses pembuatan serundeng juga nggak ribet banget, kok! Parutan kelapa disajikan dengan bumbu-bumbu yang diolah
Baca Selengkapnya