Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ayah Bunda Wajib Tahu

Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Ayah Bunda Wajib Tahu Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Mungkin para orangtua sudah mengerti, jika anak sakit harus konsultasi ke dokter. Lalu demia menjaga pertumbuhannya, harus diberikan nutrisi yang baik dan vitamin.

Lalu bagaimana dengan menjaga kesehatan mental anak? Masih banyak orangtua bingung dengan hal ini.

"Kesehatan mental anak sama pentingnya dengan kesehatan fisik mereka, terutama dalam menghadapi stres, perilaku, dan akademik. Salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental anak menjaga kesehatan mental orangtua sendiri," kata Ann-Louise T. Lockhart, seorang psikolog, dikutip dari Verywell.

Anak tidak hanya akan mencontoh kebiasaan orangtua, tetapi dengan menjaga kesehatan mental sendiri akan menciptakan lingkungan yang lebih sehat untuk anak. Ingat, anak-anak mengandalkan orang tua untuk mengetahui cara menghadapi situasi stres dan pemicu kecemasan.

Lakukan juga cara-cara ini, untuk menjga mental anak tetap stabil. Bila pun bermasalah, anak tak sungkan mengungkapkan kondisi perasaan pada orangtuanya.

 

Kepercayaan dan Hubungan yang Sehat

Bangun kepercayaan
Hubungan orangtua dengan anak-anak memainkan peran utama dalam kesehatan mental mereka. Hubungan yang solid dimulai dengan membangun kepercayaan. Salah satu cara untuk membangun kepercayaan adalah dengan menciptakan rasa aman dan aman.

"Ini berarti memenuhi kebutuhan fisik dan emosional anak engan merawatnya saat mereka lapar, haus, kepanasan, atau kedinginan serta saat mereka takut, cemas, atau sedih," kata Lockhart.

Membina hubungan yang sehat
Hubungan yang dimiliki anak-anak dengan orangtua mereka sangat penting, tetapi itu bukan satu-satunya hubungan yang penting. Anak yang sehat secara mental akan memiliki sejumlah hubungan dengan anggota keluarga lainnya, seperti kakek-nenek dan sepupu, serta teman dan tetangga.

"Beri mereka kesempatan anak untuk terhubung dengan orang lain terutama sahabat mereka. Mempertahankan hubungan ini dapat membuat perbedaan besar bagi kesehatan mental anak," kata Lockhart.

 

Konsisten dan Manajemen Stres

Bersikap konsisten
Pentingnya menjadi konsisten tidak bisa melebih-lebihkan. Anak-anak mendambakan hal yang bisa diprediksi dan terstruktur baik. Mereka ingin mengetahui aktivitas apa yang akan mereka lakukan selanjutnya, konsekuensi apa yang akan mereka alami jika melanggar aturan, dan hak istimewa apa yang akan mereka terima untuk perilaku yang baik.

Ajarkan Manajemen Stres
Penting untuk melindungi anak dari trauma seperti pelecehan dan penindasan, tapi kita tidak dapat mencegah anak mengalami stres. Stres adalah bagian normal dari kehidupan. Belajar menghadapinya dengan cara yang sehat, akan mempersiapkan anak untuk sukses di masa depan.

Misalnya, mereka pasti pernah berselisih paham dengan teman-teman dan gagal mengerjakan pekerjaan rumah pada satu waktu atau lainnya. Beri anak keterampilan yang mereka butuhkan untuk menghadapi keadaan tersebut.

Juga bantu anak mempersonalisasi aktivitas penghilang stres mereka. Ada anak yang meredakan stresnya dengan menggambar, berlarian atau mungkin ingin bercerita panjang lebar. Secara proaktif kenali hal-hal spesifik yang dapat dilakukan anak untuk mengendalikan tingkat stresnya saat mereka menghadapi masa-masa sulit.

4 Tanda Orangtua Sudah Ajarkan Kecerdasan Emosi Pada Anak

Dream - Kecerdasan emosi (atau dikenal sebagai emotional quotient/ EQ) adalah kemampuan seseorang untuk memahami, menggunakan, dan mengelola emosi sendiri dengan cara yang positif. Hal ini berdampak pada pengelolaan stres yang baik, mampu berkomunikasi secara efektif, berempati dengan orang lain, serta bisa mengatasi tantangan dan meredakan konflik.

Kecerdasan emosi didapatkan bukan dalam waktu singkat. Perlu diajarkan, dicontohkan dan dilatih terus-menerus sejak dini. Sebagai orangtua, apakah ayah bunda sudah mengejarkan kecerdasan emosi pada buah hati?

Salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan untuk anak adalah membantu mereka mengelola emosinya. Berikut tanda jika orangtua sudah mengajarkan kecerdasan emosi pada anak.

Orangtua melatih anak untuk tak impulsif
“Anak-anak pada dasarnya impulsif dan jika tidak dikendalikan mereka bisa menjadi orang dewasa yang impulsif,” kata Aleasa Word, pelatih kecerdasan emosional bersertifikat.

Impulsif merusak kecerdasan emosional, jadi ajari anak-anak untuk berhenti dan berpikir tentang apa yang mereka rasakan sebelum bertindak. Word menyarankan untuk menggunakan isyarat visual, seperti gelang khusus atau kata-kata pemicu untuk membantu anak-anak belajar cara berhenti. Jelaskan kepada anak-anak pentingnya meluangkan waktu lima detik untuk menanggapi apa pun, kecuali dalam keadaan darurat.

“Anak-anak saya sendiri telah melihat ke atas, melihat ke bawah, melihat ke kiri, dan melihat ke kanan secara rutin sebelum merespons, demi memaksa mereka untuk berhenti sejenak,” kata Word, dikutip dari Readers Digest.

 

Berdiskusi

Penting bagi orangtua untuk selalu meluangkan waktu berdiskusi dengan anak-anaknya. Hal yang dibahas bisa banyak hal, bukan hanya sekadar hal berat, tapi juga tema yang ringan. Kuncinya adalah saling mendengarkan.

“Miliki waktu bicara untuk keluarga adalah wajib,” kata Tom Kersting, seorang psikoterapis.

Rata-rata orangtua menghabiskan tiga setengah menit per minggu untuk percakapan yang bermakna dengan anak-anak mereka. Ini sangat kurang, coba buat rutinitas seluruh keluarga untuk berbincang selama 15 menit per malam.

 

Menerima emosi anak

Perasaan tidak ada yang benar atau salah, memang demikian adanya, dan setiap orang berhak atas perasaan mereka, termasuk anak saat mengalami perasaan tertentu. Selalu dorong anak untuk mengungkapkan perasaan mereka melalui pertanyaan.

Misalnya, jika mereka terlihat sedih atau kesal dan tidak mau berbicara, orangtua dapat bertanya, 'Kakak/ adik terlihat murung diri hari ini, apakah sesuatu terjadi?. Jangan pernah menghakimi atau meragukan perasaan anak-anak. Cobalah berempati, bila tak punya kta positif yang ingin diucapkan lebih baik diam dan cukup beri pelukan hangat pada anak.

 

Puji saat anak mampu mengendalikan emosi

Membesarkan anak yang memiliki kecerdasan emosi adalah proses yang lambat tapi sangat layak. Jadi, penting bagi orangtua untuk memberi pujian dan merayakannya saat anak mempu mengendalikan emosi.

Akui situasi di mana anak membiarkan emosinya kacau tetapi tetap terkendali. Pujilah dia karena itu. Katakan, 'Aku suka caramu mengontrol emosi saat adik terus mengganggu. Itu cara yang bagus untuk menghadapinya'.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Pengasuhan Anak ala Swedia untuk Bentuk Pribadi yang Sehat Mental

Ini Pengasuhan Anak ala Swedia untuk Bentuk Pribadi yang Sehat Mental

Ada tiga konsep yang selalu dilakukan di Swedia dalam mengasuh anak.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental di Bulan Ramadan dengan Sedekah Bersama Dompet Dhuafa

Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental di Bulan Ramadan dengan Sedekah Bersama Dompet Dhuafa

Ibadah puasa juga memiliki makna yang mendalam bahwa kita sebagai umat islam tidak hanya menahan lapar secara fisik.

Baca Selengkapnya
Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Orangtua kadang langsung terpancing emosi dan meminta anak untuk membalas. Ada juga yang sebaliknya, meminta anak untuk menghindari konflik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
9 Arti Mimpi Melihat Orang Bunuh Diri yang Mengkhawatirkan, Pertanda Masalah Kesehatan Mental

9 Arti Mimpi Melihat Orang Bunuh Diri yang Mengkhawatirkan, Pertanda Masalah Kesehatan Mental

Mimpi melihat orang bunuh diri menjadi gambaran perasaan depresi dan keputusasaan yang terpendam dalam diri.

Baca Selengkapnya
Biasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya

Biasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya

Bisa membantunya menjadi individu yang utuh dan merasa nyaman dalam berbagai situasi.

Baca Selengkapnya
Biarkan Anak Remaja Bersenang-senang, Demi Kesehatan Mentalnya

Biarkan Anak Remaja Bersenang-senang, Demi Kesehatan Mentalnya

Jangan sampai anak remaja terlalu dibebankan dengan kegiatan les dan akademik.

Baca Selengkapnya
Awas, Kelamaan Hidup Sendiri Dapat Pengaruhi Kesehatan Mental

Awas, Kelamaan Hidup Sendiri Dapat Pengaruhi Kesehatan Mental

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tinggal sendirian, terutama dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan risiko gangguan mental.

Baca Selengkapnya
Ketahui, 5 Masalah Kesehatan yang Bermunculan Akibat Stres

Ketahui, 5 Masalah Kesehatan yang Bermunculan Akibat Stres

Stres bukan hanya membuatmu lebih sulit fokus, tapi bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya.

Baca Selengkapnya
Kenali Narsistik Terselubung, Gejala Mental yang Sering Terjadi namun Jarang Diketahui

Kenali Narsistik Terselubung, Gejala Mental yang Sering Terjadi namun Jarang Diketahui

Kenali gejala-gejala narsistik terselubung agar terhindar. Yuk, simak lebih lengkap!

Baca Selengkapnya