Bulan Pertama Sekolah, Anak Bakal Hadapi Sulitnya Masa Adaptasi
Dream - Sebagian besar sekolah, baru memulai ajaran baru pada Senin 15 Juli kemarin. Ada juga yang sudah memulainya pada pekan lalu sebagai masa orientasi sekolah.
Awal ajaran baru selalu jadi masa adaptasi yang sangat menguras emosi anak, sekaligus orangtua. Suasana kelas atau sekolah yang baru tentu membutuhkan usaha adaptasi yang tak mudah.
Terutama pada anak balita yang masih bersekolah di Taman Kanak-Kanak. Begitu juga yang baru masuk Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Sekolah Menengah Atas (SMA).
Masalah Adaptasi
Peran orangtua begitu besar untuk menyiapkan anak memasuki suasana sekolah, lingkungan dan teman-teman baru. Kemampuan adaptasi anak akan diuji di masa-masa ini. Tak perlu langsung marah atau menghakiminya jika anak mengeluh.
Tiap anak memang memiliki kemampuan adaptasi yang berbeda. Ada yang dengan mudah menjalin hubungan dan berkomunikasi dengan orang baru, ada juga yang malah menutup diri. Bahkan merasa dirinya berbeda dan tak percaya diri.
Ajari anak membuka obrolan dan berkenalan
Pada anak yang masih balita, penting untuk mengajarkannya mengenalkan diri. Buat drama atau permainan yang membuat si anak menjelaskan nama panjang, umur dan alamatnya.
Untuk anak yang lebih besar, usia SD, ceritakan padanya kalau ia akan bertemu dengan banyak teman baru. Pesankan kepadanya ajaklah teman barunya berkenalan dan bermain bermain bersama atau mungkin berbagi makanan.
Bagi anak yang lebih besar usia SMP dan SMA, mereka akan cenderung lebih mengandalkan insting. Mana teman yang bisa 'klik' dengannya dan mana yang tidak.
Ini akan sangat penting membentuk kemampuan sosialisasinya. Minta anak menceritakan pengalamannya dan ingatkan dia jika menemui masalah, sebaiknya bercerita.
Berkenalan dengan gurunya
Hal yang juga sangat penting dilakukan orangtua di hari-hari pertama sekolah adalah berkenalan dengan gurunya. Beberapa sekolah membuat sesi khusus pertemuan orangtua dan guru wali kelas.
Usahakan untuk hadir, karena komunikasi orangtua di rumah dan guru adalah kunci pendidikan menyeluruh. Dengan komunikasi yang baik dengan pengajar anak di sekolah, diharapkan pendidikannya berjalan dengan baik, begitu juga perkembangan psikologisnya selama bersekolah.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan Biarkan Anak Tak Sarapan, Bisa Turunkan Level Konsentrasinya di Sekolah
Sayangnya kegiatan sarapan belum menjadi kebiasaan rutin setiap keluarga di Indonesia.
Baca Selengkapnya4 Hal yang Bisa Dipelajari Buah Hati yang Masih Remaja Pada Gelaran Pemilu
Usia pra remaja memang belum bisa memilih, tapi dari momen Pemilu ini anak-anak bisa belajar banyak hal.
Baca SelengkapnyaBiasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya
Bisa membantunya menjadi individu yang utuh dan merasa nyaman dalam berbagai situasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
90 Kata-Kata Sedih Kehidupan Keluarga yang Wakili Perasaan, Penuh Emosi dan Bikin Sedih
Kehidupan keluarga penuh dengan makna-makna yang bisa mengubah cara pandang kita terhadap cobaan dan ujian.
Baca SelengkapnyaLatihan Penting Biar Anak Punya Kecerdasan Emosi yang Baik
Anak yang cerdas secara emosi artinya mampu mengenali, merasakan dan mengelola emosinya.
Baca SelengkapnyaSeru Banget, Intip Kelas Mengurus Bayi dan 'Menyusui' untuk Para Ayah di Indonesia
Penting banget nih buat para ayah newbie agar bisa aktif mengurus buah hati.
Baca SelengkapnyaPentingnya Mengajarkan Surat Pendek kepada Anak, Inilah 10 Bacaan yang Cepat Dihafalkan
Mengajarkan surat pendek memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan dan pembentukan kepribadian dalam diri anak.
Baca SelengkapnyaBiarkan Anak Remaja Bersenang-senang, Demi Kesehatan Mentalnya
Jangan sampai anak remaja terlalu dibebankan dengan kegiatan les dan akademik.
Baca Selengkapnya