Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Buah Hati Sering Merasa Malu, Coba 3 Cara Bangkitkan Percaya Dirinya

Buah Hati Sering Merasa Malu, Coba 3 Cara Bangkitkan Percaya Dirinya Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Kepribadian anak berbeda-beda. Ada yang penuh semangat, ceria dan percaya diri meski berada di lingkungan baru. Ada juga anak yang cenderung pemalu, lebih suka menarik diri dan bermain sendiri.

Kondisi pandemi mungkin memperparah anak-anak yang pemalu. Lebih banyak di rumah, jarang bersosialisasi dan hanya bertemu dengan anggota keluarga di rumah. Orangtua berperan besar untuk mengatasi hal ini.

Hal pertama yang penting dilakukan adalah membangkitkan kepercayaan diri anak. Saat anak sudah merasa percaya diri, mereka setidaknya akan berusaha untuk beradaptasi dengan baik. Lakukan juga hal-hal berikut untuk bangkitkan kepercayaan dirinya.

Menghargai Keterampilan Mereka
Kita dapat membangun kepercayaan diri anak dengan menekankan pentingnya bakat. Misalnya, keluarga lebih menekankan pada bidang akademik, tapi anak suka seni atau olahraga. Hal ini dapat menimbulkan rasa percaya diri yang rendah karena dia tidak pandai dalam akademis.

Jadi, berikan ia dukungan penuh atas keterampilan atau bakatnya yang lain. Hindari juga merendahkan kemampuan anak dan membandingkannya dengan saudaranya.

 

Jadi Pendengar

Dengarkan dan Perhatikan
Kita sudah tahu bahwa hadiah terbesar yang bisa kita berikan kepada anak-anak adalah waktu dan perhatian yang tidak terbagi. Fakta ini terutama benar dalam kaitannya dengan membangun kepercayaan diri. Mendengarkan tidak harus dilakukan dalam jumlah besar agar efektif. Bahkan sepuluh menit perhatian bernilai lebih dari tiga jam untuk bersama tetapi tidak pernah benar-benar fokus pada apa yang dikatakan anak.

Menjadi pendengar yang baik berarti tidak memberikan penilaian, kritik atau bahkan nasihat. Cukup dengarkan apa yang dikatakan anak dan nyatakan kembali komentarnya untuk menunjukkan bahwa orangtua mendengarkan.

Biarkan Mereka Merasakan Kegagalan
Ketahanan dalam menghadapi kegagalan dapat membantu mengurangi risiko kecemasan dan depresi dan anak-anak mungkin perlu belajar bagaimana menghadapi kegagalan tetapi tidak menghindarinya. Orang-orang memperoleh rasa kompetensi dengan mengambil tantangan baru dan berhasil di dalamnya.

Jika orangtua mencegah kegagalan, akan membuat anak takut mencoba hal baru dan menghambat mereka dalam membangun kepercayaan diri. Remaja belajar ketahanan dan keterampilan mengatasi saat menghadapi masalah. Lebih baik lagi, ketika mereka mencapai tujuan yang mereka cari, mereka mendapatkan rasa kepemilikan dan kemampuan yang tulus.


Laporan Gayuh Tri/ Sumber Fimela.com

Kecerdasan Emosi Anak Lelaki yang Penting Diajarkan Ayah

Dream - Perbedaan sikap orangtua pada anak lelaki dan perempuan akan sangat berpengaruh pada kecerdasan emosinya. Anak lelaki dan perempuan kerap diajari untuk berkomunikasi secara berbeda dari wanita.

Bila anak perempuan didorong untuk membicarakan emosi mereka dan diberi alat untuk melakukannya, pada anak laki-laki cenderung didorong untuk menutup emosi mereka. Tanpa disadari, hal ini memengaruhi kehidupan anak laki-laki. Mereka jadi tidak mampu mengatasi emosinya, mengalami kecemasan, stres, dan kemampuannya menjalani hubungan pribadi secara jangka panjang.

"Penelitian sebenarnya menunjukkan bahwa anak perempuan dan anak laki-laki memiliki cara yang sangat berbeda dalam berkomunikasi dengan orang tua,” kata Dr. Gaile Dines, Presiden dan CEO Culture Reframed, dan Profesor Emeritus Sosiologi dan Studi Wanita Wheelock College, Boston, dikutip dari Fatherly.

Kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang untuk mengenali emosi, memberi label dengan benar, dan menggunakan informasi emosional untuk memengaruhi pikiran dan tindakan.

 

Pembicaraan Lebih Terbuka Saat Tak Ada Kontak Mata

Menurut Dines, penting bagi anak lelaki untuk dibimbing oleh ayahnya terkait kecerdasan emosi. Saat ayah berbicara dengan anak laki-laki, hal itu cenderung lebih tentang olahraga atau aktivitas dan hanya sedikit tentang kosakata emosional.

Jadi, bagaimana ayah membangun kecerdasan emosi dengan anak lelakinya?

"Apapun yang tidak ada kontak mata. Bersepeda. Berada di dalam mobil. Aktivitas apa pun yang tidak melihat mata secara langsung. Sebenarnya anak laki-laki lebih baik berbicara ketika tidak ada kontak mata," ujar Dines.

 

Menjadi Contoh

Ada juga jenis pertanyaan yang diajukan seperti pertanyaan terbuka yang tidak memerlukan ya atau tidak. Tanyakan saja dengan lembut yang membutuhkan keterlibatan verbal.

"Jadi bukan 'apa harimu menyenangkan di sekolah?' tapi 'di sekolah ada yang bikin kesal gak?', pertanyaan yang memancing anak menceritakan perasaanya," kata Dines.

Orangtua memainkan peran yang sangat penting dalam membantu anak-anak mengembangkan kosa kata emosi dan memberi tahu anak laki-laki bahwa berbicara tentang memiliki emosi sangat normal dan bisa membicarakannya. Hal itu juga merupakan cara yang sehat.

"Ingat, bukan hanya menyuruh anak untuk memiliki emosi yang baik, tapi menjadi contoh. Anak akan melihat emosi ayah saat menghadapi ibunya, dirinya dan orang-orang di sekitarnya," ujar Dines.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya
Bahaya Terlalu Sering Mengucek Mata, Bisa Picu Masalah Kornea

Bahaya Terlalu Sering Mengucek Mata, Bisa Picu Masalah Kornea

Mengucek mata bisa disebabkan beberapa hal. Ketahui penyebabnya agar bisa terhindar dari kebiasaan yang justru memperburuk kesehatan mata.

Baca Selengkapnya
Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024

Cara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024

Simak dan ikuti cara memilih susu untuk menaikkan berat badan anak, agar gizi anak tetap seimbang dan terpenuhi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.