Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Buah Hati Bisa Alami Masalah Emosi Saat Terlalu Banyak Stimulasi

Buah Hati Bisa Alami Masalah Emosi Saat Terlalu Banyak Stimulasi Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Membuat anak-anak tetap sibuk selama pandemi jadi salah satu cara agar mereka mendapat aktivitas yang memadai meski hanya di rumah saja. Pada anak balita mungkin memberikan banyak mainan, ada juga yang didaftarkan sekolah online, hal ini memang baik, tapi pastikan tidak berlebihan.

Stimulasi yang terus-menerus bisa membuat anak kewalahan dan kelelahan. Bukan hanya secara fisik tapi juga emosi. Pada gilirannya hal ini akan membuatnya mengalami masalah perilaku.

"Setiap orang menanggapi informasi sensorik yang berbeda dengan cara yang berbeda. Beberapa anak (dan bahkan orang dewasa) memiliki ambang batas yang rendah dengan stimulasi dan informasi tertentu, jadi mereka menanggapinya secara negatif jauh lebih cepat daripada anak-anak pada umumnya," kata Amy Baez, seorang terapis okupasi pediatrik, dikutip dari Fatherly.

Ambang batas stimulasi berlebih dapat bervariasi karena sejumlah faktor. Faktor kepribadian, psikologis dan lingkungan. Ada anak-anak dengan ambang stimulasi tinggi dapat distimulasi dalam jangka waktu yang lama. Setiap orangtua penting untuk melihat anak yang bahagia tiba-tiba berubah menjadi rewel dan terus menangis.

 

Gejala Tiap Anak Berbeda

Gejalanya mungkin berbeda-beda, tetapi tangisan yang disebutkan di atas, bersamaan dengan rasa rewel, tantrum, atau perasaan lelah, biasa terjadi pada anak-anak neurotipikal. Mereka mungkin menunjukkan agresi, hiperaktif, atau kegembiraan berlebihan.

"Anak juga bisa sebaliknya, keluar dari zona, menarik diri, atau menunjukkan gejala khas kantuk seperti menggosok mata atau wajah mereka. Anak-anak yang terlalu terstimulasi tidak tahu bagaimana menghadapi apa yang mereka rasakan, atau mengartikulasikan kesusahan mereka, sehingga mereka bertindak dengan penuh emosi," ujar Baez.

Stimulasi ini bisa berupa aktivitas seperti bermain, bertemu banyak orang, kegiatan bersama teman seharian, suara, situasi asing dan masih banyak lagi. Lalu bagaimana mengetahu anak terlalu banyak mendapat stimulasi sehingga ia menjadi kewalahan?

 

Perhatikan Perubahan Sikap

"Perilaku di luar karakter adalah sebuah pertanda. Stimulasi berlebihan bisa terlihat seperti amukan dan kesal, agresi atau antusiasme, atau bahkan kantuk. Jika seorang anak terlihat aneh, ada sesuatu yang terjadi," pesan Baez.

Hari-hari yang panjang dapat mendorong bahkan anak-anak yang sensitif melewati titik puncak mereka - itulah sebabnya perjalanan taman hiburan sering kali berakhir dengan buruk.

“Memahami bagaimana anak menanggapi berbagai jenis rangsangan sensorik akan membantu orangtua membuat rencana agar aktivitas anak tidak berlebihan," ungkap Baez.

Kecerdasan Emosi Lebih Menentukan Masa Depan Anak, Mengapa?

Dream - Standar akademik saat ini tentunya sudah jauh berbeda dari lima atau 10 tahun lalu. Anak-anak usia sekolah dasar (SD) kini sudah sangat andal dengan teknologi, menggunakan tablet dan komputer dan mengusai bahasa asing.

Hal ini membuat persaingan mereka di dunia kerja nantinya juga akan semakin sengit. Kondisi tersebut membuat para orangtua berlomba untuk memberi pendidikan terbaik untuk anak-anaknya. Kemampuan akademik anak digenjot secara maksimal.

Kecerdasan intelektual (IQ) dianggap jadi modal yang sangat penting bagi masa depan anak, juga dalam menentukan gengsi. Benarkah demikian? Ternyata menurut Daniel Goleman, seorang psikolog asal Kanada, mengungkap kalau IQ (Intelligence Quotient) hanya membentuk 20 persen dari faktor-faktor yang menentukan kesuksesan hidup,

"Kekuatan lain seperti kecerdasan emosi (EQ), kekayaan, temperamen, tingkat pendidikan keluarga, dan keseimbangan berperan lebih besar. Itu berarti keterampilan kognitif memang akan membantu secara akademis, tapi harus dilengkapi dengan keterampilan sosial-emosional seperti motivasi, ketekunan, kontrol impuls, dan kemampuan untuk menundan kepuasan," ujar Goleman, dikutip dari Todays Parent.

 

Prediktor Masa Depan

Goleman, jadi salah satu orang pertama yang meningkatkan kesadaran tentang pentingnya EQ, Sejak bukunya Emotional Intelligence, dirilis pada 1995, studi demi studi telah membuktikan pentingnya EQ. Bahwa kecerdasan emosional memprediksi kesuksesan masa depan dalam hubungan, kesehatan dan kualitas hidup.

"Telah terbukti bahwa anak-anak dengan EQ tinggi mendapatkan nilai yang lebih baik, lebih lama bersekolah, dan membuat pilihan yang lebih sehat secara keseluruhan," ungkap Goleman.

Memiliki kecerdasan emosional yang tinggi adalah prediktor yang lebih baik untuk kesuksesan karier daripada memiliki IQ tinggi. Oleh para pencari kerja EQ lebih dihargai. Industri lebih mencari kandidat yang dapat menyelesaikan pekerjaan dan bergaul dengan orang-orang di tempat kerja agar semakin kolaboratif.

 

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bukti Nyata Emosi Pengaruhi Terhadap Kesehatan

Bukti Nyata Emosi Pengaruhi Terhadap Kesehatan

Emosi bisa pengaruhi pikiran dan tubuh seseorang. Yuk, simak lebih lanjut!

Baca Selengkapnya
8 Arti Mimpi Orang yang Tidak Dikenal, Erat Kaitannya dengan Kondisi Psikologis dan Emosi

8 Arti Mimpi Orang yang Tidak Dikenal, Erat Kaitannya dengan Kondisi Psikologis dan Emosi

Mimpi ini memiliki makna yang berbeda-beda, mencerminkan hasrat atau perasaan terpendam yang ada di alam bawah sadar kita.

Baca Selengkapnya
Anak Perempuan Suka Sekali Main Stiker, Ternyata Ada Penjelasan Psikologisnya

Anak Perempuan Suka Sekali Main Stiker, Ternyata Ada Penjelasan Psikologisnya

Saat anak perempuan mengumpulkan stiker, ternyata ada pemenuhan kebutuhan emosi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
90 Kata-Kata Lelah Hati dan Pikiran, Ungkapan Emosi untuk Menguatkan Diri Hadapi Masalah Hidup

90 Kata-Kata Lelah Hati dan Pikiran, Ungkapan Emosi untuk Menguatkan Diri Hadapi Masalah Hidup

Kata-kata lelah hati dan pikiran berikut ini mungkin bisa menggambarkan perasaan lelah, kecewa, dan frustrasi yang dirasakan seseorang.

Baca Selengkapnya
10 Arti Mimpi Melihat Orang Kecelakaan yang Dikaitkan dengan Pertanda Hal Buruk

10 Arti Mimpi Melihat Orang Kecelakaan yang Dikaitkan dengan Pertanda Hal Buruk

i mimpi melihat orang kecelakaan bisa memberikan banyak insight tentang kondisi mental dan emosional seseorang.

Baca Selengkapnya
13 Arti Mimpi Melihat Kuburan di Dalam Rumah, Cerminan Rasa Takut dan Kegelisahan

13 Arti Mimpi Melihat Kuburan di Dalam Rumah, Cerminan Rasa Takut dan Kegelisahan

Arti mimpi kuburan di dalam rumah dapat menggambarkan kondisi psikologis si pemimpi, seperti gambaran ketakutan dan kegelisahan.

Baca Selengkapnya
Penting Tapi Sering Diabaikan, Saatnya Kenalan dengan 6 Jenis Istirahat

Penting Tapi Sering Diabaikan, Saatnya Kenalan dengan 6 Jenis Istirahat

Ternyata ada beragam jenis lainnya yang berperan penting dalam menjaga fisik, mental, dan emosional.

Baca Selengkapnya
Biasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya

Biasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya

Bisa membantunya menjadi individu yang utuh dan merasa nyaman dalam berbagai situasi.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Sebut Kebanyakan Manusia Mampu Pahami Perasaan Ayam

Ilmuwan Sebut Kebanyakan Manusia Mampu Pahami Perasaan Ayam

Kebanyakan manusia memiliki kemampuan bawaan untuk memahami emosi ayam, demikian temuan sebuah studi baru.

Baca Selengkapnya