Dream - Apple sudah dua tahun menjalani program pencarian developer aplikasi belia dalam Apple's Worldwide Developer Conference (WWDC). Pada 2017 ini WWDC dilangsungkan di Melbourne, Australia.

Dalam program WWDC para developer aplikasi yang berbakat akan bersaing untuk beasiswa dari Apple. Dari sekian banyak peserta ada satu orang yang sangat mencuri perhatian, yaitu
Yuma Soerianto (10). Usianya paling muda di antara peserta lain.

Yuma ternyata sudah bisa membuat web sejak 6 tahun. Namun pada 2016 lalu ia mulai membuat aplikasi dan fokusnya pada aplikasi di App Store.

"Saya suka membangun situs web, hanya pengkodean dasar menggunakan javascript dan css. Tapi setiap orang memiliki ponsel, jadi saya ingin belajar membangun aplikasi. Dan saya bisa
membuat lebih banyak hal menyenangkan di iPhone, seperti game!" katanya seperti dikutip dari Fairfax Media.

Yuma belajar secara otodidak terkait pengkodean untuk membuat web dan aplikasi. Pertama kali coding ia menggunakan Swift Playgrounds, sebuah aplikasi iPad Apple. Swift Playgrounds
dirancang untuk mengajarkan anak-anak dasar-dasar pengkodean secara interaktif.

Bocah ini dengan cepat menyelesaikan tutorial di Swift Playgrounds, dan penasaran ingin membuat aplikasi sendiri. Ia pun meminta bantuan kepada orang tua dan gurunya untuk belajar lebih jauh, namun dia merasa tahu lebih banyak tentang pengkodean.

Akhirnya, ia mendaftar di kursus di iTunes U Swift coding course, yang ditawarkan Stanford University secara gratis. Kurang dari setahun setelah menyelesaikan kursus, Yuma merilis lima aplikasi di App Store, termasuk Lets Stack !, Hunger Button, Kid Calculator, Weather Duck dan Pocket Poké.

"Proses membuat aplikasi sekitar 2 bulan . Tapi itu karena saya membuatnya di sela pekerjaan sekolah, dan aku membutuhkan 2 minggu untuk membuat aplikasi demi mendapat beasiswa WWDC," ujarnya.