Dream - Masih banyak orangtua yang melarang buah hatinya untuk bermain di luar ruangan. Lingkungan yang kotor, rentan kuman dan bakteri merupakan alasan utamanya.
Padahal sebenarnya, main di luar rumah dan kotor-kotoran sangat baik bagi anak.

"Melarang anak bermain di luar ruangan sama saja dengan membatasi ruang eksplorasinya. Jadi, stimulasinya kurang," ujar Ratih Ibrahim, seorang psikolog anak saat ditemui dalam acara kampanye "Iya Boleh" dari Dancow di, Jakarta Pusat, Kamis 7 Februari 2019.

Pengaruh besar yang dirasakan dari larangan tersebut adalah kurangnya perkembangan motorik anak. "Kalau ruang belajarnya terhambat, perkembangan motorik anak akan terhambat. Ini menyebabkan anak jadi kurang berani, percaya diri, kreatif dan cerdas," katanya.

Jangan takut untuk mengizinkan anak bermain di luar rumah. Pastikan saja anak membersihkn diri setelah bermain. Orangtua juga perlu ikut beraktivitas bersama anak agar suasana lebih menyenangkan dan membentuk bonding.

"Banyak yang bisa dilakukan bersama anak, misalnya earthing supaya berani, bermain balok susun atau lego supaya cerdas, main cap tangan atau pernik supaya kreatif, punya binatang peliharaan supaya peduli dan mengajak merapikan mainan untuk melatih kepemimpinan," ungkap Ratih.

Selain mengajak anak bermain, orangtua pun perlu memaksimalkan nutrisi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium, protein, vitamin dan protein.

"Sebelum mengoptimalkan stimulasi, nutrisinya harus penuh dulu supaya tubuhnya kuat. Dan tambahkan cinta serta kasih sayang supaya orangtua mudah menakar asupan nutrisi, stimulasi dan empatinya agar lebih optimal," tutupnya.