Bersiap untuk Liburan Panjang? Selalu Bawa Mainan untuk Si Kecil
Dream - Traveling bersama keluarga menjadi pilihan menyenangkan untuk menyambut libur akhir tahun. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Sahabat Dream yang memiliki anak, terutama di usia balita.
Perjalanan panjang bisa membuat si kecil bosan dan cepat rewel. Apalagi jika anak dihadapkan dengan suasana baru serta kumpulan orang asing. Untuk mengatasinya, ayah ayah dan ibu bisa mengandalkani mainan untuk dibawa saat traveling.
"Dengan membawa mainan, anak akan punya sesuatu yang bikin dia merasa nyaman dan aman. Apalagi jika pergi ke tempat baru dan bertemu orang baru," papar Febiana Pratomo, M.Psi, Psikolog Klinis Anak dari Rumah Dandelion di Jakarta, Selasa 12 November 2019.
Ketika anak merasa risih dan mulai rewel, ajak si kecil ke tempat lebih tenang dan keluarkan mainan yang telah dibawa. Jika perlu, luangkan sedikit waktu untuk bermain bersama anak hingga ia merasa tenang.
Pilih Mainan Favorit atau Mainan Baru
Jangan terlalu banyak membawa mainan. Pilih mainan favorit si kecil yang biasa dimainkan untuk membuatnya lebih rileks.
Pastikan mainan berbobot ringan dan praktis serta tidak terdiri dari beberapa bagian. Tujuannya agar mainan tidak tercecer dan tertinggal di tempat liburan.
"Selain mainan lama, bisa juga berikan surprise memakai mainan baru. Itu biasanya untuk menyiasati kalau dia bosan, misalkan di perjalanan yang memakan waktu lama," jelasnya.
Mainan Anak untuk Libur Akhir Tahun
Menjelang libur akhir tahun, ELC (early learning center) meluncurkan 50 mainan edukatif yang telah didesain dan disesuaikan dengan usia dan kebutuhan si kecil.
Koleksi terbagi atas usia dan kategori, yaitu Baby, Toddler, Sport & Outdoor Activity, Imagination, Learning & Creativity untuk bayi sampai anak-anak.
"Beberapa mainan favorit anak-anak diantaranya Micro Mini 2 Go Deluxe, Medical Case, Pirate Ship dan Sit Me Up Bunny dan masih banyak lainnya," kata Vasudev Kataria, Senior VP Mothercare & ELC.
5 Jenis Permainan yang Penting Dimainkan Buah Hati
Dream - Bagi anak-anak, bermain adalah belajar. Setiap hal baru yang membuatnya penasaran dan memunculkan pengalaman, pastinya jadi pelajaran yang berharga.
Pada anak usia balita, mereka akan lebih mengerti suatu hal baru jika dikenalkan dengan cara yang menyenangkan yaitu bermain.
Menurut sosiolog Mildred Parten Newhall, adabeberapa tahap permainan yang berbeda sejak bayi hingga prasekolah.
Masing-masing tahapan memberi kesempatan pada anak untuk mempelajari diri dan lingkungannnya. Berikut 5 permainan tersebut.
Unoccupied Play
Ingat ketika si kecil berusia 4 bulan duduk dan bermain dengan kakinya? Meskipun sepertinya dia tidak melakukan banyak hal, tapi sebenarnya sedang bermain.
Mengamati jari kaki dan menjadikannya mainan yang menarik. Ini pertanda kalau ia penasaran dengan anggota tubuhnya.
Solitary Play
Ketika anak begitu suka bermain sehingga dia tidak memperhatikan orang lain, berarti sudah memasuki tahap bermain sendiri atau mandiri. Biasanya muncul sekitar usia dua atau tiga tahun.
Jenis permainan ini sangat bervariasi tergantung pada anak. Bisa dengan bermain boneka, puzzle, mobil-mobilan atau benda kesukaannya. Solitary play memicu anak menghibur diri sendiri dan menjadi mandiri.
Onlooker Play
Jika si kecil hanya melihat anak-anak lain melompat atau berseluncur berkali-kali tetapi tidak mau ikut, jangan khawatir. Ia baru saja memasuki tahapan onlooker play.
Dalam tahap ini anak baru belajar memperhatikan, muncul penasaran tapi masih takut. Ajaklah ke tempat bermain yang lebih ramai atau bersama sepupu-sepupu dekatnya.
Parrarel Play
Fase ini biasanya saat si kecil berusia 2 atau 3,5 tahun. Yaitu ketika ia dan teman-temannya bermain dengan mainan yang sama, tapi tidak terlibat satu sama lain.
Biasanya karena anak masih memiliki kepemilikan yang tinggi dan belum tahu cara bermain dengan orang lain. Nantinya anak akan belajar cara bergiliran, memperhatikan teman, dan meniru perilaku yang tampaknya berguna atau menyenangkan.
Cooperative Play
Masuk usia 4 atau 5, anak akan mulai bisa bermain bersama. Melibatkan anak pada aktivitas kelompok akan sangat baik. Seperti ikut dalam tim bola, marching band atau permainan kelompok. Anak akan belajar bersosialisasi, berkomunikasi, memecahkan masalah dan berinteraksi dengan orang lain.
Sumber: Pure Wow
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bebas Ribet, Cara Siapkan Makanan untuk Si Kecil Saat Traveling
Buat orangtua yang berencana jalan-jalan akhir pekan, biar tak kesulitan siapkan makanan bayi, coba saja trik ini.
Baca SelengkapnyaSamakan Jam Tidur Anak saat Perjalanan Mudik dengan Mobil Biar Lebih Nyaman
Perjalanan panjang, macet dan melelahkan kadang membuat anak muntah, pusing dan lemas.
Baca Selengkapnya7 Tips Mudik Aman yang Bikin Anak Tak Rewel Sepanjang Perjalanan, Ayah Bunda Wajib Tahu
Berbagai kekhawatiran saat mudik pasti ada, seperti anak rewel, tidak nyaman, sakit, dan sebagainya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesan Dokter Anak Biar Si Kecil Sealalu Fit di Perjalanan Panjang Saat Liburan
Perhatikan betul kenyamanan anak dan asupannya selama perjalanan.
Baca SelengkapnyaCara Memilih Susu untuk Menaikkan Berat Badan Anak Terbaru 2024
Simak dan ikuti cara memilih susu untuk menaikkan berat badan anak, agar gizi anak tetap seimbang dan terpenuhi.
Baca SelengkapnyaRekomendasi Peci Lebaran Berdasarkan Jenisnya, Saatnya Tampil Ganteng Maksimal
Berikut adalah beberapa rekomendasi peci Lebaran berdasarkan jenisnya yang bikin tampil ganteng maksimal. Yuk ikuti!
Baca SelengkapnyaCewek Ini Syok Mantan Pacar Mendadak Kirim WA, Basa-Basi Soal Anak Kecil Tahunya Diminta Jadi Pengasuh Bayinya
Cewek tersebut mengaku syok banget karena mantan cowoknya tiba-tiba ngajak ngobrol hal yang di luar dugaannya.
Baca SelengkapnyaCegah Biang Keringat Pada Si Kecil Selama Perjalanan Arus Balik
Beberapa anak, terutama balita biasanya rewel ketika mengalami masalah kulit tersebut.
Baca SelengkapnyaBikin Geregetan! Terlalu Asyik Ngobrol Lewat Ponsel, Ibu Salah Masukkan Anak ke Dalam Kulkas, Baru Sadar Saat Suami Tanyakan Si Kecil
Sayangnya kecanduan menggunakan telepon pintar bisa membuat seorang ibu hampir membunuh anaknya.
Baca Selengkapnya