Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berkurban Atas Nama Anak Yatim, Bagaimana Hukumnya?

Berkurban Atas Nama Anak Yatim, Bagaimana Hukumnya? Kurban

Dream - Hari Raya Idul Adha dirayakan pada 10 Dzulhijjah yang jatuh pada 10 Juli 2022 besok. Para umat muslim yang mampu, pastinya sudah menyiapkan hewan kurban untuk disembelih. Nantinya, daging kurban akan dibagikan untuk mereka yang berhak.

Lalu bagaimana jika masih ada kelebihan dan kita ingin berkurban juga tapi atas nama anak yatim yang belum pernah kurban? Dikutip dari Bincang Syariah, terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ulama mengenai hukum berkurban bagi anak yatim, atau seseorang berkurban atas nama yatim dengan menggunakan harta anak yatim tersebut.

Setidaknya, terdapat dua perbedaan pendapat di kalangan para ulama dalam masalah ini. Pertama, menurut Imam Al-Syafii dan satu pendapat dari Imam Ahmad, anak yatim tidak dianjurkan berkurban dan seseorang tidak dibolehkan berkurban atas nama anak yatim dengan menggunakan harta anak yatim tersebut. Ini karena harta anak yatim yang dikeluarkan untuk berkurban akan habis, dan seseorang sangat dianjurkan untuk berhati-hati dalam menggunakan harta anak yatim.

 

Penjelasan Selengkapnya

Kedua, jika anak yatim mampu dan memiliki harta yang cukup, maka dia boleh berkurban dan seseorang boleh berkurban atas nama anak yatim dengan menggunakan harta anak yatim tersebut. Ini adalah pendapat Imam Abu Hanifah, Imam Malik dan satu pendapat dari Imam Ahmad.

Ini sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Qudamah dalam kitab Al-Mughni berikut;

Ibnu Qudamah

Riwayat berbeda-beda, apakah boleh berkurban atas nama anak yatim dengan menggunakan hartanya? Diriwayatkan bahwa tidak boleh bagi wali anak yatim melakukan kurban atas nama anak yatim dengan menggunakan harta anak yatim tersebut. Itu termasuk mengeluarkan harta anak yatim tanpa ada penggantinya, dan itu tidak boleh, seperti bersedekah dan hadiah.

Hal itu adalah pendapat Imam Al-Syafii. Riwayat kedua mengatakan bahwa boleh bagi wali anak yatim berkurban atas nama anak yatim jika anak yatim tersebut kaya. Ini adalah pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam Malik.

Meski menurut Imam Abu Hanifah dan Imam Malik boleh berkurban atas nama anak yatim dengan menggunakan hartanya, namun daging kurbannya tidak boleh disedekah dan dibagikan kepada orang lain. Melainkan semua daging kurbannya disimpan untuk anak yatim tersebut. Ini karena harta anak yatim tidak boleh dibagikan dan sedekahkan kepada orang lain.

Penjelasan selengkapnya baca di sini.

Pesan Habib Syech, Sayangi Anak Yatim dengan Sedekah Secara Sembunyi

Dream - Allah SWT dalam Alquran selalu mengingatkan umatnya agar selalu menyayangi anak yatim. Banyak cara yang bisa dilakukan, antara lain memberikan santunan secara rutin, mengusap kepalanya, menjamin pendidikan, sandang atau pangannya.

Mendoakan anak yatim dengan tulus juga sangat dianjurkan, seperti halnya kita mendoakan anak sendiri. Satu hal yang harus diingat, saat memberi bantuan pada anak yatim apapun bentuknya, lakukan dengan tertutup.

Habib Syech

Foto: Instagram @syaikhassegaf

Hal ini diingatkan oleh Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf atau yang lebih dikenal dengan Habib Syech. Beliau meminta siapa pun yang ingin menyantuni anak yatim, lakukan dengan tersembunyi dan hindari di depan publik, demi menjaga hati dan mental para anak yatim supaya tidak rendah diri dan malu.

"Acara anak yatim boleh kita adakan tapi secara tidak terbuka. (Jika) acaranya terbuka, silakan, (tapi) pembagian hadiah untuk si anak yatim itu diberikan simbolis saja, satu, yang lainnya nanti di kamar atau di rumah masing-masing, diantar, itu lebih mulia," kata Habib Syech dikutip dari NU Online.

 

Jangan Sampai Membuat Si Anak Rendah Diri

Habib Syech mengungkap kalau kasih sayang pada anak yatim memang bisa diungkapkan dengan mengelus kepalanya dan mendoakan dengan tulus. Kelak Allah SWT akan membalasnya, tapi lakukan dengan baik menjaga harga diri si anak.

"Betul memang, dikatakan: barangsiapa yang mengusap kepalanya si anak ini tadi, dia akan dapat ampunan sebanyak rambut si anak ini tadi, kan gitu. Itu maksudnya kasih sayang, bukan terus kepalanya anak sekian ratus diusap semua," ungkap Habib.

Ia tidak ingin para anak yatim dipamerkan di panggung,  terpublikasi kamera, karena hal itu bisa berdampak buruk pada kesehatan mental mereka. Justru kita harus ikut menjaga mental para anak yatim yang sudah sangat sedih kehilangan orangtuanya dan butuh dukungan yang tulus.

Hal terpenting adalah memberikan kasih sayang pada anak yatim dengan tulus tanpa perlu publikasi. Lakukan saja secara tertutup dan asuh anak yatim hingga mereka bisa mandiri dan menjadi anak soleh/ soleha.

“Mengurusi ini bukan dengan memberi amplop saja, dididik mereka, diajar Qur’an, diajar ilmu, supaya nanti dia besar bisa bekerja, bisa membantu orang tuanya dan bisa hidup seperti orang-orang lain hidup, dan itu yang penting," pesan Habib Syech.

Penjelasan selengkapnya baca di sini.

Asuhlah Anak Yatim dengan Tulus, Dosa Bisa Terhapus

Dream - Selama hidup di dunia, kita tak bisa terlepas dari dosa baik kecil maupun besar. Manusia merupkan gudangnya salah dan lupa, untuk itu Rasulullah mengingatkan umatnya untuk selalu meminta ampun, mengucap istigfar dan senantiasa bertaubat dan tak mengulangi dosa.

Tumpukan dosa manusia pastinya akan sangat sulit dihitung saking banyaknya. Rupanya ada cara untuk menghapus dosa-dosa yang kita lakukan. Menurut Nur Rofiah, sosen Pascasarjana Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta, yaitu mengasuh anak yatim dan tabah dengan segala ujiannya.

Dikutip dari Nu.or.id, hal itu berdasarkan riwayat hadits Rasulullah SAW yang mengatakan siapa pun yang mengasuh anak yatim jaminannya adalah surga selagi tidak melakukan dosa besar.

“Untuk mendapat pahala besar itu tidak gratis, semua perlu kesabaran termasuk dalam mengasuh anak yatim,” kata Nur Rofiah.

Ia menyarankan, apabila dalam mengasuh anak yatim menemukan kesulitan, maka perlu melakukan pendekatan secara kontekstual. “Jika segala cara didikan tidak mampu untuk meluluhkan hati anak yatim, bisa meminta bantuan lembaga pesantren. Barangkali hal itu bisa membuat anak tersebut lebih menerima keadaan-sebab ia hidup bersama semua santri yang sedang tidak ada orang tuanya,” pesannya.

 

Anak Yatim Dimuliakan Allah SWT

Ahli Kajian Gender Islam tersebut mengatakan, tanggung jawab dalam mendidik anak yatim bukan hanya pada keluarganya saja tapi juga kepada masyarakat karena kemaslahatan yang dicurahkan dalam Islam itu adalah kemasalahatan masyarakat. Makna dekat dengan anak yatim yang dimaksud Rasulullah SAW dalam hadits bukan hanya hubungan sedarah saja tapi juga kerabat atau orang-orang yang ada di sekelilingnya.

“Apalagi, anak yatim yang hidup di perantauan-sulit mengharapkan keluarga besarnya untuk bertanggung jawab mengurusnya. Jadi, dalam hal ini bisa menggunakan pendekatan kontekstual untuk mengasuhnya,” kata penulis buku Nalar Kritis Muslimah tersebut.

Ia mengingatkan anak yatim harus segera ada yang mengurus. Bisa diurus kerabatnya atau orang-orang yang berada di dekatnya. Kedudukan anak yatim sangat dimuliakan oleh Allah SWT dan Nabi Muhammad sangat mencintai anak-anak yatim.

Penjelasan selengkapnya baca di sini.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kapan Waktu Paling Utama Membayar Zakat Fitrah? Berikut Penjelasannya yang Penting Diperhatikan Umat Islam

Kapan Waktu Paling Utama Membayar Zakat Fitrah? Berikut Penjelasannya yang Penting Diperhatikan Umat Islam

Membayar zakat fitrah hukumnya adalah wajib bagi muslim maupun muslimah.

Baca Selengkapnya
Hukum Selamatan Orang Meninggal Menurut Ulama dari 4 Madzhab

Hukum Selamatan Orang Meninggal Menurut Ulama dari 4 Madzhab

Sejatinya inti dari selamatan orang meninggal adalah mendoakan dan memohonkan ampunan kepada Allah agar orang yang telah meninggal tersebut diterima di sisi-Nya

Baca Selengkapnya
Hukum Puasa bagi Ibu Hamil Bisa Makruh, Haram, dan Wajib, Begini Penjelasannya

Hukum Puasa bagi Ibu Hamil Bisa Makruh, Haram, dan Wajib, Begini Penjelasannya

Ibu hamil memiliki keringanan untuk bisa menunda kewajiban menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Manfaat dan Hukum Mencium Anak dalam Islam, Salah Satu Sunah Nabi yang Mulia

Manfaat dan Hukum Mencium Anak dalam Islam, Salah Satu Sunah Nabi yang Mulia

Ciuman orang tua kepada anaknya memiliki banyak makna, seperti kasih sayang, perhatian, cinta, dan rindu.

Baca Selengkapnya
Orang Tua Wajib Tahu! Ini Dia Tanda Anak Diganggu Makhluk Halus Beserta Cara Mengatasinya dalam Islam

Orang Tua Wajib Tahu! Ini Dia Tanda Anak Diganggu Makhluk Halus Beserta Cara Mengatasinya dalam Islam

Ada metode khusus yang dianjurkan dalam Islam untuk melindungi dan menyingkirkan anak-anak dari gangguan jin.

Baca Selengkapnya
Hukum Menabrak Kucing dalam Islam dan Mitos yang Berkaitan dengan Kehamilan

Hukum Menabrak Kucing dalam Islam dan Mitos yang Berkaitan dengan Kehamilan

Hukum menabrak kucing dalam Islam dan pandangan tentang motis berbahaya buat keselamatan ibu hamil.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Pemuda Hidup Sebatang Kara, Ibu Meninggal Ayah Kabur Entah ke Mana, Kini Tinggal di Rumah Sahabatnya yang Yatim

Kisah Pilu Pemuda Hidup Sebatang Kara, Ibu Meninggal Ayah Kabur Entah ke Mana, Kini Tinggal di Rumah Sahabatnya yang Yatim

""Sejak kepergian ibunya, dia tak punya siapapun. Gua yatim, tapi temen gua lebih nyesek kayaknya."

Baca Selengkapnya
Hukum Memotong Kuku saat Puasa Ramadan, Apakah Membatalkan Puasa?

Hukum Memotong Kuku saat Puasa Ramadan, Apakah Membatalkan Puasa?

Memotong kuku adalah bagian dari sunah nabi untuk membersihkan diri.

Baca Selengkapnya
Bagaimana Hukum Memberi Nafkah dengan Uang Haram pada Keluarga? Ini Dia Bahayanya yang Harus Diwaspadai

Bagaimana Hukum Memberi Nafkah dengan Uang Haram pada Keluarga? Ini Dia Bahayanya yang Harus Diwaspadai

Melalui nafkah halal itulah yang mampu mendatangkan keberkahan dan juga pahala dari Allah SWT.

Baca Selengkapnya