Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bentak Anak di Ruang Publik Bisa Guncang Psikologisnya

Bentak Anak di Ruang Publik Bisa Guncang Psikologisnya Memarahi Anak (Foto: Shutterstock)

Dream - Anak-anak suka berperilaku di luar kendali. Peringatan yang diberikan kerap diabaikannya dan hal ini membuat orangtua mudah terpancing emosi. Terutama jika berada di ruang publik.

Maksud hati ingin mengontrol perilaku anak agar tak mengganggu orang lain. Tapi yang keluar dari mulut adalah bentakan dan emosi yang meninggi. Kondisi ini mungkin pernah Sahabat Dream alami atau mungkin kerap melihat orang lain melakukannya pada anak mereka.

Memarahi anak di depan umum boleh dibilang sebuah kesalahan orangtua yang kerap dianggap wajar. Membentak akan sangat berbekas pada ingatan anak dan bisa mengguncang kondisi psikologisnya.

Hindari melakukan hal ini. Pasalnya, sederet efek negatif berikut bakal dialami anak, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

 

Merasa Minder

Memarahi anak di depan umum dapat membuat anak merasa malu karena orang-orang di sekitar memperhatikannya. Rasa malu inilah yang akan menyebabkan munculnya rasa tidak percaya diri pada anak. Hal ini dapat mengganggu mental anak, anak akan dibayangi oleh rasa malu, marah dan sedih, bahkan dapat menjadikan anak lebih te

 

Jadi Pribadi yang Agresif

Saat anak sering memarahi anak di depan umum, ini akan menjadikan anak lebih mudah memberontak dan agresif. Bisa saja si kecil lebih marah dengan melempar barang yang ada di sekitarnya dan menjadi anak yang egois serta bertindak semaunya sendiri.

Sebisa mungkin kontrol diri saat menghadapi anak di ruang publik. Jika ingin memperingatkannya, bawa anak ke tempat sepi atau mobil. Pandang matanya dan bicaralah dengan suara yang tegas.

 

Rentan Terlibat Perilaku Bullying

Anak juga bisa terus mengingat bentakan dan rasa malu hingga tumbuh dewasa. Hal tersebut dapat memicu anak terlibat perilaku bullying.

Si kecil akan meniru cara orangtua saat memarahinya di depan umum, dan ia melakukan kepada temannya. Selengkapnya baca di sini.

Laporan Gayuh Tri Pinjungwati/ Sumber: Fimela

4 Tanda Saat Anak Remaja Alami Online Bullying

Dream - Masalah perisakan atau bullying pada anak dan remaja merupakan hal yang tak boleh disepelekan. Kasus bunuh diri siswi SMP di Jakarta Timur beberapa waktu lalu jadi alarm penting bagi berbagai pihak agar penanganan bullying dilakukan secara menyeluruh.

Bullying atau sikap menekan dan merendahkan bukan hanya dalam bentuk fisik seperti mendorong, memukul atau menendang. Pelaku bullying juga kerap melancarkan aksi mereka di internet melalui media sosial.

Bagi remaja, media sosial merupakan hal yang sangat berpengaruh bagi kehidupannya. Saat akun media sosial mereka menjadi sasaran perisakan, efeknya juga sangat buruk bagi kondisi psikologisnya.

Penting bagi orangtua untuk memahami hal ini. Salah satu caranya adalah dengan memantau langsung akun-akun media sosial anak. Jika curiga anak mengalami bullying dan muncul empat tanda berikut, segera ambil tindakan.

 

Perhatikan tanda-tanda berikut

1. Perubahan fisik yang tidak dapat dijelaskan

Luangkan waktu beberapa menit untuk melihat penampilan mereka dan perhatikan setiap perubahannya. Apakah anak jadi lebih kurus? Apakah anak sulit tidur atau apakah mereka terlihat sangat tertekan di pagi hari?

Jika demikian, luangkan waktu untuk memeriksa dan tanyakan apakah ada hal yang mengganggunya. Bisa juga perhatikan misalnya di tubuhnya ada luka atau tidak.

2. Perubahan suasana hati

Anak remaja memang cenderung mengalami perubahan suasana hati yang cepat. Mereka cepat marah dan sensitif atau bisa juga tak peduli. Perhatikan perubahan sikapnya, jika dirasa tak wajar, orangtua patut curiga.

Jangan hanya menerima jawaban 'tak ada apa-apa' dari anak. Setiap perubahan sikap anak, orangtua harus lebih peka dan mencari tahu. Jadilah orang yang bisa membuat anak nyaman untuk berbicara banyak hal.

 

3. Kehilangan minat

Apakah anak sangat suka basket/ menari atau aktivitas lain tapi tiba-tiba tak mau ikut lagi? Anak juga tiba-tiba menjauhkan diri dari teman-temannya? Ini merupakan tanda yang harus diwaspadai. Periksa akun media sosial mereka dan bacalah komentar-komentar yang muncul.

4. Tak lagi gunakan media sosial

Anak yang biasanya selalu main media sosia dan sangat aktif tiba-tiba berhenti. Ini merupakan pertanda besar. Segera cari tahu penyebabnya, bisa jadi anak mengalami bullying yang membuatnya trauma berat dengan media sosial.

Sumber: KidSpot

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Orangtua kadang langsung terpancing emosi dan meminta anak untuk membalas. Ada juga yang sebaliknya, meminta anak untuk menghindari konflik.

Baca Selengkapnya
Biasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya

Biasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya

Bisa membantunya menjadi individu yang utuh dan merasa nyaman dalam berbagai situasi.

Baca Selengkapnya
Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Anak keras kepala cenderung ingin mencoba sesuatu dan tak mendengar pendapat orang lain.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya
4 Pemicu Anak Sering Keluhkan Sakit Perut, Bisa karena Gangguan Psikologis

4 Pemicu Anak Sering Keluhkan Sakit Perut, Bisa karena Gangguan Psikologis

Banyak orangtua yang langsung menanyakan makanan/ minuman yang dikonsumsi anak sebelum mengeluhkan sakit perut.

Baca Selengkapnya
8 Faktor Anak Melakukan Tindak Kekerasan dan Pembullyan, Yuk Ayah Bunda Cari Tahu

8 Faktor Anak Melakukan Tindak Kekerasan dan Pembullyan, Yuk Ayah Bunda Cari Tahu

Fenomena kekerasan dan pembullyan yang dilakukan oleh anak di sekolah merupakan masalah serius yang perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak

Baca Selengkapnya
Biarkan Anak Remaja Bersenang-senang, Demi Kesehatan Mentalnya

Biarkan Anak Remaja Bersenang-senang, Demi Kesehatan Mentalnya

Jangan sampai anak remaja terlalu dibebankan dengan kegiatan les dan akademik.

Baca Selengkapnya
Anjuran Psikolog Hadapi Rengekan Anak yang Mengeluh Bosan

Anjuran Psikolog Hadapi Rengekan Anak yang Mengeluh Bosan

Jangan langsung membantunya mencari kegiatan ketika ia mengeluh bosan.

Baca Selengkapnya
Psikiater: Anak Butuh Orangtua yang Mengakui Kesalahannya

Psikiater: Anak Butuh Orangtua yang Mengakui Kesalahannya

Ego orangtua yang begitu tinggi malah membuat anak malah jadi menjauh.

Baca Selengkapnya