Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banyak yang Menikah Usia Anak, Ini Penyebab dan Bahayanya

Banyak yang Menikah Usia Anak, Ini Penyebab dan Bahayanya (Foto Ilustrasi)

Dream - Banyaknya kasus nikah muda dinilai sebagai tindakan melenceng. Tidak hanya perihal mental pasangan belum siap, tapi juga anak yang bisa terlahir dengan berbagai kekurangan fisik maupun mental.

"Kini usia perkawinan menjadi semakin dini, di usia 10-18 tahun. Di mana mereka sedang memasuki tahap tantrum sesi kedua. Tentunya, mereka belum siap untuk menikah ketika emosinya masih bergejolak," kata Novita Tandry, Psikolog Anak & Remaja dalam acara Diskusi Media Tentang Perkawinan Usia Anak di Millenium Hotel, Jakarta Pusat, Senin 6 Agustus 2018.

Salah satu penyebab isu ini terjadi adalah rancunya Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 dan Peraturan Perlindungan Anak yang sudah diadaptasi dengan keadaan saat ini.

UU No. 1 Tahun 1974 menyatakan usia minimal menikah berada di usia 16 tahun. Sedangkan Peraturan Perlindungan Anak menyatakan usia minimal berada pada usia 18 tahun.

Diskusi Media Tentang Perkawinan Usia Anak

"Kami sedang berusaha mengkaji ulang bersama-sama untuk menetapkan usia minimal untuk menikah. Supaya KUA bisa menetapkan kriteria usia minimum yang paten," ujar Yohana Susana Yembise, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam diskusi itu.

Walau begitu, masih banyak orangtua dan pasangan usia anak yang menikah siri karena ditolak KUA. Dan merasa siap menikah karena kesalahpahaman terhadap hukum agama.

"Syarat perkawinan bukan hanya aqil baligh. Lebih rumit lagi daripada itu. Makanya, penafsiran Al-Quran harus lebih didalami. Bukan hanya sekedar teks tapi ilmu fiqh. Interpretasi kultural terhadap ajaran Islam," kata Nasaruddin Umar, Cendekiawan Muslim menambahkan.

 

Apa Bahayanya?

Perkawinan muda marak dilakukan di antaranya karena permasalahan ekonomi, seks di luar nikah maupun edukasi yang minim. Padahal, hal ini bisa menyebabkan kondisi pendidikan, kesehatan dan ekonomi yang buruk.

"Sebagian besar anak yang sudah menikah akhirnya di drop out dari sekolah. Karena malu dan sebagainya. Maka dari itu, kami galakkan program home schooling untuk kasus-kasus yang sudah terjadi," imbuh Lenny Rosalin, Deputi Bidan Tumbuh Kembang Anak KPPPA.

Selain gagal dari segi pendidikan, kesehatannya pun terganggu. Di usia anak, lebar panggul belum cukup untuk melahirkan anak. Begitu pun dengan organ reproduksinya yang belum siap.

Anak yang dilahirkan pun berpotensi mengalami stunting karena minimnya asupan gizi dan perawatan maksimal.

Pasangan usia anak ini pun belum bisa mendapatkan penghasilan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Akhinya, hal ini memicu isu kelaparan dan pekerja atau perdagangan anak.

Pernikahan Anak Terbanyak di Kalsel?

Banyaknya pasangan usia anak yang disorot media, memperlihatkan bahwa Indonesia memiliki angka yang cukup tinggi.

Menurut data yang dihimpun Kementerian PPPA, daerah yang diklaim sebagai penyumbang terbesar kasus ini adalah Kalimantan Selatan. Sedangkan Jakarta dan Yogyakarta berada di urutan terendah dari 23 provinsi.

Isu ini paling banyak terjadi di usia 16 tahun dengan angka sebesar 39.2 persen. Sedangkan usia 10-15 terjadi sebanyak 34.5 persen. Dan yang terendah adalah 17 tahun dengan angka 26.3 persen.

Angka ini terus ditekan oleh pemerintah, puluhan lembaga masyarakat dan pihak lainnya dengan cara memberikan informasi, edukasi dan berbagai pelayanan khusus.

Cara Mencegahnya

Cara paling dini adalah mengedukasi keluarga dan anak lewat berbagai kampanye dan forum di berbagai daerah.

Akademisi pun perlu memberikan edukasi di sekolah agar anak memiliki kemauan untuk menyelesaikan sekolah sebelum berkeluarga. Tokoh adat, institusi, petugas KUA dan pengurus panti pun ikut serta diedukasi untuk mencegah hal ini.

"Beberapa pengurus panti terkadang memperbolehkan anak mereka menikah agar tidak menjadi beban. Sedangkan ini merupakan masalah adat yang cukup serius dan sulit dilawan," ungkap Lenny.

Selain edukasi, edaran menteri agama atau dirjen pun dirasa perlu untuk memberikan syarat tambahan pada seseorang yang ingin menikah.

"Saya rasa hal ini bisa dibuatkan edaran sementara. Karena mengubah UU merupakan hal yang krusial. Yang penting, masalah ini dilawan dengan pengertian. Jangan frontal," ujar Nasaruddin.

Bimbingan orang tua merupakan hal utama dalam pencegahan dan penanganan hal ini. Orangtua bisa menanamkan hal baik pada anak maupun membina mentalnya ketika terlanjur menikah muda.

"Di KPPPA, kami pun menyediakan 5 pelayanan untuk anak dengan kasus ini. Dimulai dengan penanganan pengaduan, rehabilitasi sosial untuk trauma healing, bantuan hukum dan integrasi sosial agar mereka bisa diterima kembali di lingkungan".

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anak Muda di Jakarta, Aceh, dan Sumut, Paling Banyak Tunda Menikah
Anak Muda di Jakarta, Aceh, dan Sumut, Paling Banyak Tunda Menikah

Pada 2023, jumlah laki-laki yang menunda menikah sebanyak 78,2 persen, sementara jumlah perempuan di angka 58,15 persen.

Baca Selengkapnya
Lebih 250 Anak di Lamongan Ajukan Pernikahan Dini, Alasannya Takut Zina
Lebih 250 Anak di Lamongan Ajukan Pernikahan Dini, Alasannya Takut Zina

Pengadilan Agama Lamongan mencatat ratusan pengajuan dispensasi nikah sejak Januari hingga November 2023.

Baca Selengkapnya
Anak Perempuan Bareng Ayahnya Ini Jadi Istri Mantan Penyanyi Cilik Terkenal, Siapa Dia?
Anak Perempuan Bareng Ayahnya Ini Jadi Istri Mantan Penyanyi Cilik Terkenal, Siapa Dia?

Belum lama ini, dia dan suaminya baru saja mengumumkan kehamilan anak pertamanya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Fakta-Fakta Ibu Tusuk 20 Kali Anak Kandung hingga Tewas di Perumahan Elit Bekasi, Mengaku Dapat Bisikan Gaib
Fakta-Fakta Ibu Tusuk 20 Kali Anak Kandung hingga Tewas di Perumahan Elit Bekasi, Mengaku Dapat Bisikan Gaib

Ibu terduga pelaku pembunuhan anak kandungnya di Bekasi sempat tertawa saat diperiksa.

Baca Selengkapnya
Keajaiban, Seorang Ibu Lahirkan Anak Kembar dengan Jarak 22 Hari
Keajaiban, Seorang Ibu Lahirkan Anak Kembar dengan Jarak 22 Hari

Sang ibu tidak mengalami masalah atau komplikasi apapun sampai merasakan nyeri menjelang persalinan.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Wanita Hamil di Kelapa Gading Tewas Dihabisi Pacar, Korban Punya Suami dan 3 Anak di Kampung
Fakta-Fakta Wanita Hamil di Kelapa Gading Tewas Dihabisi Pacar, Korban Punya Suami dan 3 Anak di Kampung

RN dibunuh oleh kekasih korban usai dipaksa menggugurkan kandungan hingga pendarahan dan tewas.

Baca Selengkapnya
Orangtua Jarang Bergaul, 1.000 Porsi Makanan di Pernikahan Anak Dibuang karena Tak Ada Warga yang Datang
Orangtua Jarang Bergaul, 1.000 Porsi Makanan di Pernikahan Anak Dibuang karena Tak Ada Warga yang Datang

Kasihan, pengantin sudah sediakan 100 meja dan 1.000 porsi makanan, warga kampung tak ada yang datang.

Baca Selengkapnya
Bawa Buket Uang Pria Datang ke Nikahan Mantan yang Sudah Dipacari Tahunan, Keluarga Pengantin Sampai Nangis Lantaran Sudah Kenal Akrab
Bawa Buket Uang Pria Datang ke Nikahan Mantan yang Sudah Dipacari Tahunan, Keluarga Pengantin Sampai Nangis Lantaran Sudah Kenal Akrab

Momen haru dan menyedihkan justru terlihat saat pria itu menyalami kedua orangtua pengantin wanita.

Baca Selengkapnya
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya