Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bantuan Profesional Kadang Dibutuhkan untuk Saat Anak Alami Kecemasan

Bantuan Profesional Kadang Dibutuhkan untuk Saat Anak Alami Kecemasan Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Anak-anak sering mengalami ketakutan dan kecemasan. Bisa jadi karena gelap, monster yang dilihatnya di video atau televisi atau mungkin, situasi baru dan asing yang baru dialaminya. Orangtua sering menganggap sepele kecemasan yang dialami anak.

Faktanya, hal itu malah bisa memperparah kondisi kecemasan dan meningkat pada level yang lebih parah. Bukan hanya orang dewasa, anak-anak terkadang juga butuh bantuan profesional untuk mengatasi rasa cemasnya.

"Kecemasan yang normal tidak akan mengganggu kehidupan sehari-hari anak, sementara kecemasan yang lebih parah akan mengganggu. Perhatikan intensitas reaksi anak, serta kemampuan mereka untuk tenang dan menyesuaikan diri dari waktu ke waktu. Jika anak tampak sangat berjuang untuk tenang, ini mungkin lebih dari kecemasan biasa," ujar Dr. Keri Turner, psikolog anak, dikutip dari Mom.com.

Mengalami cemas memang merupakan hal normal bagi anak. Sayangnya pada beberapa kasus, anak mengalami kecemasan dan depresi yang ekstrem atau terus-menerus dan sangat butuh bantuan untuk menanganinya.

"Gugup sebelum ujian atau bangun untuk berbicara di depan kelas adalah normal. Saat gugup memulai sesuatu yang baru, juga normal. Kecemasan saat ke sekolah, situasi baru, berteman, atau apa pun yang menghalangi kualitas hidup anakharus dievaluasi oleh konselor atau profesional medis untuk menemukan akar penyebabnya," kata Turner.

 

Bisa Berkembang Jadi Depresi

Ada beberapa tanda yang harus diperhatikan saat curiga anak mengalami kecemasan yang parah. Perhatikan penolakan mereka untuk berpartisipasi dalam situasi baru. Apakah mereka menarik diri? Menjadi marah? Bersikukuh bahwa mereka tidak ingin / perlu pergi?.

Menurut Dr. Turner, menjadi seorang anak datang bersamaan dengan banyak pengalaman baru yang dapat dimengerti. Ini berarti banyak ketidakpastian dan potensi ketakutan saat menghadapi hal yang tidak diketahui.

“Jangan khawatir jika anak pendiam dalam situasi baru, sakit perut di hari pertama sekolah, atau butuh dorongan lebih untuk bersosialisasi. Mereka bahkan mungkin meneteskan air mata atau perilaku aneh sebagai reaksi melakukan sesuatu yang tidak nyaman bagi mereka," kata Turner.

Karena kecemasan kronis dapat menyebabkan depresi atau penggunaan narkoba, penting untuk mendiagnosis dan mendapatkan terapi. Sayangnya, anak-anak dengan gangguan kecemasan sering kali tak disadari orangtua.

"Jangan takut untuk mencari bantuan profesional saat kecemasan anak terasa tidak terkendali atau mengganggu aktivitas sehari-hari. Ketika kecemasan mulai mengganggu nilai atau kehilangan teman, mungkin itu masalah yang lebih serius yang membutuhkan bantuan profesional," ungkap Dr. Steph Lee, seorang dokter anak.

Ledakan Emosi Pada Anak 7-9 Tahun, Ternyata Ini Sebabnya

Dream – Saat kita melihat buah hati berusia tujuh atau delapan tahun tiba-tiba mulai bersikap mudah marah dan menangis, tentunya kita akan merasa cemas. Mungkin bingung mngapa seorang gadis kecil yang ceria lalu jadi pemarah walaupun hanya karena hal sepele.

Rupanya anak usia 7-8 tahun mengalami fase di manamenjadi begitu mudah kesal dan marah. Fase ini merupakan tahapan perkembangan yang dikenal dengan sebutan Adrenarche. Para ilmuwan telah mengamati tahapan ini dan percaya bahwa anak-anak usia enam hingga delapan tahun mulai mengalami lonjakan hormon yang dapat menyebabkan peningkatan emosi.

Penelitian yang dilakukan di Australia untuk Childhood to Adolescence Transition Study menemukan bahwa, anak-anak kelas dua dan tiga atau berusia 7 hingga 9 tahun cenderung mengalami peningkatan androgen adrenal, merupakan hormon yang berperan besar dalam masa pubertas beberapa tahun kemudian.

Peningkatan alami pada androgen adrenal ini bisa terjadi pada semua anak, meskipun tidak semuanya ditunjukkan melalui perubahan suasana hati atau perilaku. Adrenarche merupakan tahap perkembangan terpisah yang biasanya terjadi setidaknya dua tahun sebelum masa pubertas.

"Adrenarche sebagai fase perkembangan yang penting di mana anak-anak menempatkan beberapa dasar emosional dan metabolisme untuk masa remaja. Inilah momen seorang anak benar-benar mulai mengembangkan konsep dirinya yang mereka bawa ke masa remaja dan dewasa," kata George Patton, profesor psikiater anak dan remaja dan kepala penelitian kesehatan remaja di Murdoch Children's Research Institute.

 

Ciri Saat Anak Berada di Fase Adranarche

Adranarche dapat dilihat dari perubahan psikologis dan emosional. Hormon yang mengalir pada tubuh anak-anak, mungkin berdampak signifikan pada perasaan mereka, tetapi cenderung tidak menyebabkan gejala fisik seperti pertumbuhan rambut kemaluan, rambut ketiak atau adanya jerawat.

"Androgen adrenal adalah neurosteroid yang tampaknya berpengaruh pada beberapa jalur yang terlibat dalam pemrosesan emosi," ungkap Patton.

Ini menandakan bahwa anak berusia tujuh atau delapan tahun, akan tampak marah atau menangis tanpa alasan saat mereka sedang berjuang untuk memproses emosi mereka. Dan pada saat itu terjadi, mungkin mereka akan ada pada fase berselisih dengan sekelompok teman, bahkan perubahan perilaku mereka yang akan berubah dari karakter biasanya. Untungnya, ada cara bagi orang tua untuk membantu mengelola perubahan anak-anak mereka.

 

Bagaimana Cara Menyikapinya?

Tahap Adrenarche dapat membingungkan orangtua karena mereka biasanya berharap anak bersikap seperti 'biasanya'. Menurut Liat Hughes Joshi seorang pakar pengasuhan dan penulis buku "5-Minute Parenting Fixes" mengungkap kalau komunikasi adalah kuncinya.

"Bicaralah dengan anak tentang bagaimana perasaannya saat dalam kondisi yang tenang," saran Joshi.

Pastikan untuk berdiskusi pada anak untuk menghasilkan strategi yang dapat membantu mereka. Salah satu caranya adalah dengan mendorong mereka untuk menarik napas dalam-dalam saat merasa kesal. Dia juga memperingatkan agar tidak membiarkan anak untuk berperilaku buruk hanya karena hormon.

"Periksa pemicu lain dalam kehidupan anak yang dapat menyebabkan perubahan perilaku mereka daripada menghubungkan semuanya dengan hormon, bisa juga karena ada penyebab lain," kata Joshi.

Laporan Yuni Puspita Dewi/ Sumber: Parents

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
3 Kelainan yang Sebabkan Anak Suka Jatuh Saat Berjalan

3 Kelainan yang Sebabkan Anak Suka Jatuh Saat Berjalan

Pada kasus tertentu ternyata adanya kelainan yang membutuhkan terapi dan intervensi medis.

Baca Selengkapnya
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya
Anjuran Psikolog Hadapi Rengekan Anak yang Mengeluh Bosan

Anjuran Psikolog Hadapi Rengekan Anak yang Mengeluh Bosan

Jangan langsung membantunya mencari kegiatan ketika ia mengeluh bosan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Orangtua kadang langsung terpancing emosi dan meminta anak untuk membalas. Ada juga yang sebaliknya, meminta anak untuk menghindari konflik.

Baca Selengkapnya
Kasus Anak 6 Tahun Tewas karena Tenggelam, Perhatikan Keamanan Si Kecil Saat di Kolam

Kasus Anak 6 Tahun Tewas karena Tenggelam, Perhatikan Keamanan Si Kecil Saat di Kolam

Kecelakaan mematikan di kolam renang bisa terjadi dalam hitungan detik.

Baca Selengkapnya