Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bangun Kepercayaan Diri Anak untuk Mencoba Hal Baru

Bangun Kepercayaan Diri Anak untuk Mencoba Hal Baru Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Bermain sepeda, skateboard atau roller blade, terlihat sangat menyenangkan. Terutama saat banyak anak meluncur dengan cepat dan melakukan manuver. Si kecil tampak penasaran tapi saat ditawarkan untuk mencoba, ia tak mau sama sekali.

Begitu pun saat disodori aktvitas baru seperti les karate, les bahasa Inggris atau hal lain yang tak pernah dilakukannya. Anak-anak memang kerap sulit menerima hal baru. Mengapa demikian?

"Anak terhubung untuk secara intens mengikuti pengalaman mereka di dunia. Mereka adalah "prosesor" - sangat fokus pada dan menyerap semua yang mereka lihat dan alami," kata Claire Lerner, seorang pakar pengasuhan anak.

Anak akan bertanya-tanya, “tempat apa ini?", "siapakah orang-orang ini?, "apa yang harus saya lakukan di sini?", "apakah saya akan berhasil?". Hal ini berbeda dengan anak-anak yang tidak memproses pengalaman mereka secara mendalam dan akan langsung beralih ke pengalaman baru.

 

Anak Sensitif

Pada anak yang lebih sensitif, berhadapan dengan hal baru dapat membuatnya jadi lebih takut dan berhati-hati. Terutama dalam situasi baru atau kelompok di mana ia terlibat aktif.

"Ini adalah perasaan yang sangat tidak nyaman. Untuk menghindarinya, anak-anak mungkin mengeluh bahwa mereka merasa tidak enak badan, mengatakan bahwa mereka tidak menyukai aktivitas tersebut atau hanya menolak untuk mencoba. Mereka lebih suka berpegang pada apa yang dirasanya nyaman," ungkap Claire.

Lalu bagaimana orangtua dapat membantu membangun kepercayaan diri anak untuk mencoba hal baru?

Hal pertama adalah akui perasaan yang dialami anak. Tahan godaan untuk meyakinkannya kalau ia tak akan gagal atau berkata tak perlu takut. Cukup dengarkan anak dan akui hal tersebut.

"Tunjukkan kepada anak bahwa Anda memahami dan menerima emosinya, bahwa Anda tidak menilainya sebagai benar atau salah, baik atau buruk. Biarkan dia tahu bahwa orangtuanya mengerti bahwa pengalaman baru bisa terasa sangat tidak nyaman atau menakutkan baginya," pesan Claire.

 

Ketakutan dan Pemikiran

Bicaralah dengan anak tentang ketakutannya versus otaknya yang berpikir". Jelaskan bahwa ada berbagai bagian otak kita. Kita semua memiliki otak "khawatir" yang membuat kita fokus dan memikirkan hal-hal yang bisa salah atau yang mungkin menakutkan.

Kita juga memiliki bagian "pemikiran" dari otak yang membuat rasa khawatir diubah menjadi hati-hati dan mencari solusi. Misalnya saat anak menolak untuk les renang, ungkapkan padanya 'rasa khawatir' di otak mengatakan bahwa adik/ kakak mungkin tidak dapat melakukan semua gerakan berenang dengan benar dan bahwa mungkin akan tenggelam.

Nah, apakah semua anak-anak bisa langsung berenang? Tentu saja tidak, untuk itu ada guru yang akan mengajarkan dan membimbim sampai anak bisa berenang. Para pelatih renang akan mengawasi anak-anak yang belajar.

"Membimbing anak-anak untuk melihat ketakutan mereka sendiri membantunya memahami dan merasa lebih mengendalikan perasaan kompleks mereka," kata Claire.

Sumber: PBS

 

 

 

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Memilih Mukena Anak, Pastikan Si Kecil Nyaman Memakainya

Cara Memilih Mukena Anak, Pastikan Si Kecil Nyaman Memakainya

Cara memilih mukena anak yang baik agar si kecil nyaman memakainya.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Mengajarkan Surat Pendek kepada Anak, Inilah 10 Bacaan yang Cepat Dihafalkan

Pentingnya Mengajarkan Surat Pendek kepada Anak, Inilah 10 Bacaan yang Cepat Dihafalkan

Mengajarkan surat pendek memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan dan pembentukan kepribadian dalam diri anak.

Baca Selengkapnya
Sebelum Pakaikan Perhiasan untuk Bayi, Ketahui Risikonya

Sebelum Pakaikan Perhiasan untuk Bayi, Ketahui Risikonya

Jangan sampai perhiasan yang dikenakannya malah membahayakan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
4 Hal yang Bisa Dipelajari Buah Hati yang Masih Remaja Pada Gelaran Pemilu

4 Hal yang Bisa Dipelajari Buah Hati yang Masih Remaja Pada Gelaran Pemilu

Usia pra remaja memang belum bisa memilih, tapi dari momen Pemilu ini anak-anak bisa belajar banyak hal.

Baca Selengkapnya
Anak Belajar Puasa, Dokter Ingatkan untuk Lakukan Bertahap

Anak Belajar Puasa, Dokter Ingatkan untuk Lakukan Bertahap

Dokter Ade Indrisari, spesialis anak menjelaskan kalau sebaiknya anak diajarkan puasa dengan bertahap di usia 7 tahun.

Baca Selengkapnya
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya
Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Anak keras kepala cenderung ingin mencoba sesuatu dan tak mendengar pendapat orang lain.

Baca Selengkapnya