Bagi Buah Hati, Konsekuensi Lebih Efektif dari Hukuman
Dream - Setiap anak pasti akan melanggar aturan,dan terkadang hingga menguji batas kesabaran. Saat orangtua merespons dengan cara yang benar, maka anak-anak akan belajar untuk membuat pilihan yang lebih baik di kemudian hari.
Sayangnya, tidak semua orangtua memiliki pandangan yang sama antara konsekuensi dan hukuman. Padahal, ada perbedaan besar antara keduanya. Simak perbedaan antara hukuman dan konsekuensi
Hukuman
Hukuman adalah hal yang akan membuat anak-anak merasa bersalah karena kesalahan mereka. Hukuman sering terkait dengan masalah perilaku. Terkadang, dimaksudkan untuk membuat sesal atau mempermalukan anak-anak.
Berikut beberapa contoh hukuman yang biasa dilakukan oleh para orang tua:
- Seorang anak berumur 5 tahun yang tidak membereskan mainannya, lalu orangtua membentaknya
- Anak usia 7 tahun yang berteriak pada ibunya, lalu diberi cubitan
- Seorang bocah 9 tahun bertingkah nakal di sekolah, orangtu memotong rambut si anak dengan potongan yang memalukan.
Hukuman sering menyebabkan anak-anak merasa buruk tentang dirinya sendiri. Anak-anak yang mengalami masalah harga diri, lebih cenderung melakukan kesalahan di masa depan.
Hukuman juga bisa menjadi kontraproduktif karena menyebabkan anak-anak fokus pada kemarahan mereka terhadap orang tua mereka, daripada memikirkan apa yang bisa mereka lakukan lebih baik di lain waktu. Misalnya, seorang anak mungkin berpikir, "Ibuku jahat," atau "Saya membuat kesalahan."
Lalu, Apa Itu konsekuensi?
Konsekuensi berfokus pada mengajar anak-anak bagaimana melakukan yang lebih baik di masa depan. Konsekuensi yang baik akan membantu anak-anak terus merasa nyaman dengan diri mereka sendiri, dan juga memberi keyakinan bahwa mereka dapat melakukan lebih baik di lain waktu.
Berikut beberapa contoh konsekuensi logis:
- Seorang anak berumur 5 tahun yang tidak membereskan mainannya saat disuruh, maka orang tuanya menyita mainannya untuk hari itu
- Anak usia 7 tahun yang berteriak pada ibunya, lalu sang ibu memberi tugas tambahan baginya untuk diselesaikan
- Seorang bocah 9 tahun bertingkah nakal di sekolah, kemudian orang tuanya menyita alat elektroniknya untuk malam itu
Konsekuensi Alami
Konsekuensi alami adalah konsekuensi yang merupakan akibat langsung dari perilaku anak. Oranng tua akan mengizinkan anak-anak untuk menghadapi konsekuensi alami dari pilihan mereka, kemungkinan anak akan belajar pelajaran kehidupan yang penting.
Berikut beberapa contoh konsekuensi alami:
- Anak berusia 9 tahun menolak untuk berhenti bermain sehingga dia bisa makan siang. Konsekuensi alaminya adalah dia akan lapar jika dia tidak makan.
- Anak berusia 12 tahun tidak mau memakai jaket. Ibunya membiarkan dia bermain di luar tanpa mantel karena konsekuensi alaminya adalah dia akan kedinginan.
- Seorang anak berusia 15 tahun meninggalkan sarung tangannya di jalan masuk dan hujan di luar. Konsekuensi alaminya adalah sarung tangannya akan basah dan jika rusak, dia harus membeli yang lain.
Hukuman vs Konsekuensi
Hukuman hanya bekerja dalam jangka pendek. Anak-anak dapat mematuhi ketika mereka takut pada orangtua atau ketika mereka ingin orangtua berhenti menimbulkan rasa sakit atau penghinaan.
Namun dalam jangka panjang, hukuman akan menjadi bumerang. Anak-anak akan kehilangan efektivitas dari waktu ke waktu karena tidak mempelajari keterampilan yang dibutuhkan untuk membuat pilihan yang lebih baik.
Konsekuensi membantu anak melihat bahwa saat mereka membuat pilihan yang buruk, mereka akan mampu melakukan yang lebih baik di masa depan. Dan akhirnya, konsekuensinya lebih efektif dalam memperbaiki masalah perilaku pada anak-anak.
Laporan Mega Rasmiyati/ Verywell
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika sewaktu-waktu anak mengalami masalah kesehatan, obat tersebut bisa membantu meredakan gejalanya.
Baca SelengkapnyaPenting untuk memperhatikan asupan cairan sehari-hari buah hati.
Baca SelengkapnyaPerawatan wajah berjerawat dengan sabun muka dan cara untuk memilih produk yang tepat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jangan sampai berlebihan karena efeknya malah bisa bikin berat badan anak tak kunjung bertambah.
Baca SelengkapnyaApakah mengonsumsi teh dapat memberikan dampak positif terhadap sakit kepala atau justru memperparahnya?
Baca SelengkapnyaCokelat putih sering dijadikan bahan dalam berbagai hidangan pencuci mulut, mulai dari kue hingga es krim.
Baca SelengkapnyaSunscreen dan sunblock adalah produk perlindungan kulit yang penting. Yuk, simak perbedaannya!
Baca SelengkapnyaKulit si kecil rentan mengalami iritasi dan ruam karena suhu maupun bahan-bahan tertentu. Jangan sampai tumbuh kembangnya terganggu karena masalah kulit.
Baca SelengkapnyaSaat hamil, terdapat banyak kandungan yang harus dihindari. Yuk kenali cara memilih produk yang cocok untuk ibu hamil!
Baca Selengkapnya