Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bagi Buah Hati, Konsekuensi Lebih Efektif dari Hukuman

Bagi Buah Hati, Konsekuensi Lebih Efektif dari Hukuman Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Setiap anak pasti akan melanggar aturan,dan terkadang hingga menguji batas kesabaran. Saat orangtua merespons dengan cara yang benar, maka anak-anak akan belajar untuk membuat pilihan yang lebih baik di kemudian hari.

Sayangnya, tidak semua orangtua memiliki pandangan yang sama antara konsekuensi dan hukuman. Padahal, ada perbedaan besar antara keduanya. Simak perbedaan antara hukuman dan konsekuensi

Hukuman
Hukuman adalah hal yang akan membuat anak-anak merasa bersalah karena kesalahan mereka. Hukuman sering terkait dengan masalah perilaku. Terkadang, dimaksudkan untuk membuat sesal atau mempermalukan anak-anak.

Berikut beberapa contoh hukuman yang biasa dilakukan oleh para orang tua:
- Seorang anak berumur 5 tahun yang tidak membereskan mainannya, lalu orangtua membentaknya
- Anak usia 7 tahun yang berteriak pada ibunya, lalu diberi cubitan
- Seorang bocah 9 tahun bertingkah nakal di sekolah, orangtu memotong rambut si anak dengan potongan yang memalukan.

Hukuman sering menyebabkan anak-anak merasa buruk tentang dirinya sendiri. Anak-anak yang mengalami masalah harga diri, lebih cenderung melakukan kesalahan di masa depan.

Hukuman juga bisa menjadi kontraproduktif karena menyebabkan anak-anak fokus pada kemarahan mereka terhadap orang tua mereka, daripada memikirkan apa yang bisa mereka lakukan lebih baik di lain waktu. Misalnya, seorang anak mungkin berpikir, "Ibuku jahat," atau "Saya membuat kesalahan."

Lalu, Apa Itu konsekuensi?

Konsekuensi berfokus pada mengajar anak-anak bagaimana melakukan yang lebih baik di masa depan. Konsekuensi yang baik akan membantu anak-anak terus merasa nyaman dengan diri mereka sendiri, dan juga memberi keyakinan bahwa mereka dapat melakukan lebih baik di lain waktu.

Berikut beberapa contoh konsekuensi logis:
- Seorang anak berumur 5 tahun yang tidak membereskan mainannya saat disuruh, maka orang tuanya menyita mainannya untuk hari itu
- Anak usia 7 tahun yang berteriak pada ibunya, lalu sang ibu memberi tugas tambahan baginya untuk diselesaikan
- Seorang bocah 9 tahun bertingkah nakal di sekolah, kemudian orang tuanya menyita alat elektroniknya untuk malam itu

Konsekuensi Alami
Konsekuensi alami adalah konsekuensi yang merupakan akibat langsung dari perilaku anak. Oranng tua akan mengizinkan anak-anak untuk menghadapi konsekuensi alami dari pilihan mereka, kemungkinan anak akan belajar pelajaran kehidupan yang penting.

Berikut beberapa contoh konsekuensi alami:
- Anak berusia 9 tahun menolak untuk berhenti bermain sehingga dia bisa makan siang. Konsekuensi alaminya adalah dia akan lapar jika dia tidak makan.
- Anak berusia 12 tahun tidak mau memakai jaket. Ibunya membiarkan dia bermain di luar tanpa mantel karena konsekuensi alaminya adalah dia akan kedinginan.
- Seorang anak berusia 15 tahun meninggalkan sarung tangannya di jalan masuk dan hujan di luar. Konsekuensi alaminya adalah sarung tangannya akan basah dan jika rusak, dia harus membeli yang lain.

Hukuman vs Konsekuensi

Hukuman hanya bekerja dalam jangka pendek. Anak-anak dapat mematuhi ketika mereka takut pada orangtua atau ketika mereka ingin orangtua berhenti menimbulkan rasa sakit atau penghinaan.

Namun dalam jangka panjang, hukuman akan menjadi bumerang. Anak-anak akan kehilangan efektivitas dari waktu ke waktu karena tidak mempelajari keterampilan yang dibutuhkan untuk membuat pilihan yang lebih baik.

Konsekuensi membantu anak melihat bahwa saat mereka membuat pilihan yang buruk, mereka akan mampu melakukan yang lebih baik di masa depan. Dan akhirnya, konsekuensinya lebih efektif dalam memperbaiki masalah perilaku pada anak-anak.

Laporan Mega Rasmiyati/ Verywell

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Dianggap Aman untuk Anak, Ternyata 4 Minuman Ini Tak Direkomendasikan Dokter

Penting untuk memperhatikan asupan cairan sehari-hari buah hati.

Baca Selengkapnya
Keefektifan Penggunaan Kolagen dalam Rangkaian Perawatan Kulit, Nyata atau Palsu?

Keefektifan Penggunaan Kolagen dalam Rangkaian Perawatan Kulit, Nyata atau Palsu?

Banyak orang khususnya wanita yang terobsesi untuk menggunakan produk perawatan berkolagen demi kulit sehat. Yuk, cek keefektifannya!

Baca Selengkapnya
Ternyata Ada Batas Maksimal Asupan Susu untuk Anak Usia 1 Tahun ke Atas

Ternyata Ada Batas Maksimal Asupan Susu untuk Anak Usia 1 Tahun ke Atas

Jangan sampai berlebihan karena efeknya malah bisa bikin berat badan anak tak kunjung bertambah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Main Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal

Main Petak Umpet Direkomendasikan Psikolog Biar Anak Tak Mudah Cemas Saat Ditinggal

Anak yang berusia di bawah tiga tahun atau batita, memang sangat mudah cemas dan menangis ketika ditinggal orangtua.

Baca Selengkapnya
Tak Boleh Berikan Obat Batuk yang Dijual Bebas untuk Anak di Bawah Usia 2 Tahun

Tak Boleh Berikan Obat Batuk yang Dijual Bebas untuk Anak di Bawah Usia 2 Tahun

Ada efek buruk yang sering tak disadari para orangtua.

Baca Selengkapnya
Manfaat Biji Ketumbar untuk Kesehatan Tubuh, Penurun Gula Darah Hingga Anti-kanker

Manfaat Biji Ketumbar untuk Kesehatan Tubuh, Penurun Gula Darah Hingga Anti-kanker

Inilah beberapa manfaat minum air rebusan ketumbar bagi kesehatan tubuh.

Baca Selengkapnya
10 Makanan yang Paling Efektif untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh

10 Makanan yang Paling Efektif untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh

Mempertahankan dan memperkuat imunitas tubuh merupakan hal yang penting. Yuk, cek makanan apa saja yang bisa memperkuat imunitas tubuh!

Baca Selengkapnya