Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bagaimana Menghadapi Anak yang Sulit Mencoba Hal Baru?

Bagaimana Menghadapi Anak yang Sulit Mencoba Hal Baru? Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Kemampuan beradaptasi, serta tak takut mencoba hal baru merupakan keterampilan hidup yang sangat penting. Seringkali anak-anak yang berusia di bawah 7 tahun, selalu menolak saat diminta mencoba sesuatu.

Misalnya, mencoba menu makanan baru, berada di lingkungan baru atau ketika ada aktivitas seru yang bisa dicoba tapi ia menolaknya. Kondisi ini biasanya dihadapi anak yang highly sensitive atau sangat sensitif.

"Anak yang sangat sensitif saat ada di situasi baru, misalnya di ruang kelas, pesta ulang tahun, atau kelas berenang, mereka bertanya-tanya, tempat apa ini? Apa yang akan terjadi disini? Siapakah orang-orang ini? Apa yang bisa saya harapkan dari mereka? Apakah mereka akan menyukai saya? Apakah saya akan aman? Begitu banyak pertanyaan di kepalanya," kata Claire Lerner seorang pakar pengasuhan anak.

Anak tersebut memiliki pemikiran yang mendalam dan analisis yang detail terhadap lingkungan. Ini membuatnya sangat cerdas, berwawasan dan memiliki kemampuan analisis yang baik. Sayangnya, hal tersebut membuat mereka lebih rentan terhadap kecemasan.

"Untuk mengatasinya, mereka berpegang teguh pada zona nyaman mereka, yang berarti mereka sering menolak sesuatu yang baru," kata Lerner.

 

Lalu bagaimana mengatasinya?

Lerner menyarankan orangtua untuk menghindari memaksa anak mengubah perasaan dan perilakukannya. Memiliki anak yang sulit mencoba hal baru memang membuat orangtua kerap terpancing emosi. Hindari menyogok atau menjanjikan hadiah.

"Perlu diingat juga bahwa anak yang sangat sensitifs angat peka terhadap motif yang melandasi orangtuanya. Mereka harus menghadapi risiko mengecewakan orantuanya. Ini malah menjadi masalah hubungan yang sarat dengan ketegangan," kata Lerner.

 

Terima Perasaan Anak

Lebih baik validasi perasaan anak. Tunjukkan pada anak bahwa kita memahami dan menerima emosinya. Bahwa kita tidak menilai mereka sebagai benar atau salah, baik atau buruk.

“Misalnya ucapkan, ibu tahu adik ragu-ragu untuk mengikuti kelas renang. Sebenarnya kan kamu suka berenang. Nah, kita cari cara yuk supaya kamu bisa jago renang seperti lumba-lumba, belajar langsung guru renang," ungkap Lerner.

Tanyakan juga kepada anak apa yang akan membantunya merasa lebih nyaman terlibat dalam aktivitas tersebut. Termasuk apa yang membuatnya ragu dan takut agar bisa solusinya bisa dicari bersama-sama.

Sumber: Psychology Today

Gaya Pengasuhan Anak ala Keluarga Jepang yang Bisa Ditiru

Dream - Jepang dikenal dengan negara yang terkenal dengan kedisiplinan yang cukup tinggi. Aturan yang diterapkan di ruang publik, ditaati dengan sangat baik oleh masyarakatnya.

Hal ini tak lepas dari kebiasaan yang dimulai dari rumah. Anak-anak di Jepang sudah biasa dengan aturan sejak kecil.

Mereka terlatih untuk tidak hanya memikirkan dan menyenangkan diri sendiri tapi juga kebutuhan orang lain.

Penasaran seperti apa gaya pengasuhan ala orangtua di Jepang? Yuk simak, konsep pengasuhan, seperti dikutip dari Time.

Kedekatan yang kuat
Orangtua dan anak di Jepang memiliki ikatan yang sangat kuat. Ekspresi cinta mereka memang bukan dengan pelukan, ciuman atau ucapan, tapi kedekatan. Hal ini terlihat dari kebiasaan para ibu yang selalu menggendong anaknya ke mana pun, meskipun sedang mengerjakan tugas rumah tangga.

Para ayah yang sedang bersepeda akan membeli tempat duduk khusus agar bisa berjalan-jalan bersama anaknya. Begitu pun saat ski, ayah bisa membawa balita dengan menggendongnya. Dengan mengenakannya baju dingin super tebal dan pelindung, sang anak akan diajak main ski dengan pengikat di punggung. Seru, bukan?

Saat masih balita, orangtua seakan tak mau berpisah dengan anak. Apapun kegiatannya, anak akan selalu dibawa serepot apapun itu.

 

Tak menyombongkan pencapaian anak

Orangtua Jepang bukan tipe yang suka memamerkan pencapaian anak. Mereka akan memilih menyimpannya sebagai privasi dan hanya membagikannya dengan kerabat yang benar-benar dekat, itu pun jika ditanya.

Hal ini juga membuat anak-anak tak terbiasa menyombongkan apa yang didapatnya. Baik itu prestasi di sekolah atau pencapaian di tempat kerja. Menyombongkan diri bukanlah hal yang baik di Jepang.

 

Selalu dahulukan kepentingan umum

Anak-anak di Jepang selalu ditanamkan untuk menahan diri dalam bersikap saat di ruang publik. Sejak awal orangtua selalu menanamkan untuk selalu memikirkan orang lain dan bertindak sesuai aturan.

Hal ini untuk menjaga kenyamanan, dan kepentingan umum adalah yang utama. Jangan heran kalau anak-anak di Jepang sangat mudah dikendalikan saat tantrum di ruang publik.

Hidangan rumah selalu jadi yang utama

Sesibuk apapun ibu, selalu mengusahakan untuk membuat sendiri bekal makan siang untuk anak-anaknya. Terutama jika sang anak masih duduk di sekolah dasar (SD). Hal ini membuat keterikatan yang nyata.

Anak selalu menikmati santapan yang disiapkan dengan cinta oleh ibunya. Bento atau bekal makan pun biasanya ditata dengan sangat apik. Terutama jika hidangannya terdiri dari sayuran yang tak terlalu disukai anak. Ibu akan berusaha semaksimal mungkin agar bekal yang dibawakannya habis dimakan.

 

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua
Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Anak keras kepala cenderung ingin mencoba sesuatu dan tak mendengar pendapat orang lain.

Baca Selengkapnya
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi

Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.

Baca Selengkapnya
170 Kata-Kata Ibu untuk Anaknya, Berisi Pesan dan Nasehat Mendalam sebagai Parenting
170 Kata-Kata Ibu untuk Anaknya, Berisi Pesan dan Nasehat Mendalam sebagai Parenting

Nasehat dari orang tua kepada anaknya memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak dan membantu mereka tumbuh dengan baik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.