Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bagaimana Mendampingi Anak yang Alami Peristiwa Traumatis?

Bagaimana Mendampingi Anak yang Alami Peristiwa Traumatis? Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Peristiwa traumatis biasanya tak terhindari. Anak bisa saja melihat dan mengalami. Seperti dalam situasi pandemi sekarang, banyak anak yang harus diisolasi karena merupakan pasien Covid-19.

Belum lagi ayah, ibu atau keluarganya yang harus dirawat bahkan meninggal dunia karena Covid-19. Ada juga peristiwa kecelakaan atau melihat berita yang menyeramkan di televisi. Bagi anak, hal-hal demikian bisa meninggalkan trauma mendalam.

Pendampingan dari orangtua sangat dibutuhkan. Bila anak melihat sesuatu yang mengguncang dirinya, berikan pelukan erat. Tak perlu banyak bicara, pastikan ia berada di tempat aman dan didampingin.

"Pada anak yang masih kecil, memang belum bisa mengerti sepenuhnya. Membuat mereka segera merasa aman dan terjami jauh lebih penting bagi kondisi psikologisnya. Pada anak yang sudah agak besar, mungkin akan ada perubahan sikapnya, bisa dijelaskan dengan bahasa yang dimengerti dan pendampingan tak boleh dilepaskan," ujar Sara Dimerman, seorang psikolog, dikutip dari Parents Canada.

 

Dukungan dan Konsultasi dengan Profesional

Biarkan anak tahu apa yang akan kita lakukan untuknya. Bicarakan rencana yang dibuat untuk meredakan traumanya, libatkan juga anak dalam diskusi dan rencana. Pada anak yang lebih besar dan sudah bisa mengungkapkan pendapat, dengarkan dengan baik.

"Anak-anak merasa lebih aman karena mengetahui bahwa banyak orang yang dapat membantu mereka. Bukan hanya orangtua, tappi juga guru, saudara atau mungkin teman dekatnya. Minta juga dukungan dari lingkungan agar anak lebih kuat menghadapi traumanya," kata Sara.

Bila kondisi anak tak kunjung membaik karena trauma yang dialami, pertimbangkan untuk mengajaknya ke profesional. Bisa ke psikolog atau mungkin dokter anak yang nantinya akan merujuk untuk konsultasi psikiater. Jangan menunda-nunda, karena kesehatan mental anak jadi taruhannya.

4 Kebiasaan Orangtua yang Berdampak Pada Kesehatan Psikologis Anak

Dream - Isu seputar kesehatan mental, terutama dalam lingkup keluarga sedang ramai dibicarakan. Kesehatan mental dan psikologis sama pentingnya dengan kesehatan fisik, dan ini harus dianggap serius oleh para orangtua.

Anak-anak masih dalam tahapan tumbuh kembang yang signifikan, baik fisik maupun psikologisnya. Leslie Becker-Phelps, seorang psikolog, mengungkap ada 4 poin dalam pengasuhan yang sebaiknya dilakukan orangtua agar anak tumbuh dengan psikologis yang sehat. Apa saja?

Cintai anak apa adanya
Orangtua mungkin ingin anak-anak belajar lebih giat, penurut, disiplin, dan sukses. Sesekali lihatlah apa yang sudah dimiliki anak. Mungkin sulit untuk benar-benar melihat dan menerima anak-anak apa adanya.

"Ini karena orangtua ingin membentuk anak jadi seperti apa yang diinginkannya. Pastikan untuk fokus tidak hanya pada harapan pada anak dan bagaimana Anda ingin mereka berperilaku, tetapi juga pada mencintai anak dengan kepribadiannya," ujar Leslie.

 

Bantulah anak menjadi cerdas secara emosi

Orang merasa sangat puas dengan dirinya dan dalam hubungan ketika mereka merasakan empati dan kasih sayang, dapat mengatasi emosinya secara efektif, dan dapat berkomunikasi secara efektif. Kemampuan ini pertama kali dipelajari atau diserap selama masa kanak-kanak.

"Mengajarkan kecerdasan emosi dimulai dengan orangtua yang berempati kepada anak-anak mereka ketika mereka masih bayi. Ketika orang tua dapat terhubung dengan pengalaman dan menerima anak apa pun yang mereka rasakan, anak menila dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan dicintai," kata Leslie.

Seiring berlalunya waktu, orangtua dapat membantu anak-anak mereka berpikir lebih dalam dan mengekspresikan emosinya dengan cara lebih sehat. Termasuk ketika berada dalam sebuah konflik.

 

Buat anak merasa penting

Unsur penting dalam mengasuh anak adalah menunjukkan kepadanya kalau mereka benar-benar penting. Ini berarti terlibat dengan mereka di saat-saat bahagia dan sulit. Tentu saja, saat-saat indah terasa menyenangkan dan membuat kita semakin ingin bersama. Tetap terlibat dengan anak saat ada konflik juga sama pentingnya.

"Ketika semuanya berjalan dengan baik, kemampuan ini pada akhirnya menjadi bagian penting dari menjaga hubungan yang erat di masa dewasa," ungkap Leslie.

 

Lakukan perbaikan

Ketika hubungan orangtua dengan anak menjadi tegang karena suatu hal, penting bagi ita untuk mencoba memperbaiki. Ini akan menanamkan harapan pada anak bahwa gangguan dalam hubungan dapat diperbaiki.

Kemampuan memperbaiki hubungan ini kelak akan sangat dibutuhkan anak saat dewasa. Saat ia berkonflik dengan teman, kerabat, teman kantor atau pasangan kelak. Melakukan perbaikan hubungan ini begitu penting bagi kesehatan psikologisnya.

Sumber: WebMD

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini
Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Orangtua kadang langsung terpancing emosi dan meminta anak untuk membalas. Ada juga yang sebaliknya, meminta anak untuk menghindari konflik.

Baca Selengkapnya
12 Arti Mimpi Melihat Darah Bekas Kecelakaan yang Dipercaya sebagai Tanda Penderitaan dan Trauma
12 Arti Mimpi Melihat Darah Bekas Kecelakaan yang Dipercaya sebagai Tanda Penderitaan dan Trauma

Penafsiran arti mimpi ini sebaiknya dilihat secara holistik dengan mempertimbangkan kondisi dan situasi dalam kehidupan nyata si pemimpi.

Baca Selengkapnya
5 Rekomendasi Permainan yang Latih Kecerdasan Emosi Anak dari Psikolog
5 Rekomendasi Permainan yang Latih Kecerdasan Emosi Anak dari Psikolog

Anak-anak perlu dikenalkan beragam emosi, menyalurkannya dengan tepat dan baik, lalu dilatih untuk mengontrolnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Psikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar
Psikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar

Hindari memarahi, apalagi sampai membentak anak ketika ia mau ke sekolah.

Baca Selengkapnya
Menyingkap 12 Arti Mimpi Menyusui Bayi Menurut Psikologi, Pertanda Keberuntungan Semakin Dekat
Menyingkap 12 Arti Mimpi Menyusui Bayi Menurut Psikologi, Pertanda Keberuntungan Semakin Dekat

Mimpi menyusui bayi diyakini memiliki arti tentang perasaan kasih sayang, kepedulian, dan tanggung jawab

Baca Selengkapnya
13 Arti Mimpi Melihat Kuburan di Dalam Rumah, Cerminan Rasa Takut dan Kegelisahan
13 Arti Mimpi Melihat Kuburan di Dalam Rumah, Cerminan Rasa Takut dan Kegelisahan

Arti mimpi kuburan di dalam rumah dapat menggambarkan kondisi psikologis si pemimpi, seperti gambaran ketakutan dan kegelisahan.

Baca Selengkapnya