Dream - Tiap anak memiliki kepribadian yang unik, orangtua pun cenderung memiliki pendekatan yang berbeda. Terutama jika seorang ayah memiliki anak perempuan. Para ayah ini ternyata jadi sosok yang lebih perhatian.

Hal ini terungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association. Ayah dari anak perempuan balita lebih memperhatikan kebutuhan mereka daripada ayah dari anak laki-laki pada usia yang sama.

Penelitian, yang diterbitkan dalam Journal Behavioral Neuroscience, juga menemukan para ayah perempuan lebih banyak bernyanyi untuk anak, dan lebih terkoneksi secara emosi dengan anak perempuan dibandingkan dengan anak laki-laki.

Peneliti menduga bahwa ayah yang memiliki anak perempuan lebih terbuka dengan perasaan karena menunjukkan emosi lebih dapat diterima secara sosial. Ayah juga lebih cenderung menggunakan bahasa analitis dengan anak perempuan, yang menurut catatan penelitian berkaitan dengan prestasi akademis di masa depan.

Perlakuan Berbeda

"Jika anak berteriak atau bertanya, ayah dari anak perempuan menanggapi lebih cepat dan detail daripada yang dilakukan ayah dari anak laki-laki. Gagasan bawah sadar tentang gender ternyata sangat mempengaruhi cara kita memperlakukan anak-anak sejak kecil," kata peneliti utama, Jennifer Mascaro, Ph.D., dari Emory University, dikutip dari Parents.

Hal itu menunjukkan saat menghadapi anak lelaki, para ayah tak terlalu suka mengungkapkan perhatiannya dengan gamblang. Berbeda ketika bersikap pada anak perempuan. Dr. Mascaro menyoroti fakta bahwa para ayah sebenarnya kurang memperhatikan kebutuhan emosional anak laki-laki.

Sebenarnya bagaimana kita berinteraksi dengan anak laki-laki atau perempuan, sebagai ibu atau ayah, jelas memiliki pengaruh pada anak-anak kita. Jadi kita harus berusaha untuk menyadari apa yang kita katakan dan lakukan. Tak perlu ragu memberikan kecupan, pelukan, pujian pada anak lelaki, karena itu juga sangat dibutuhkan demi perkembangan emosinya agar selalu sehat.

Tak Perlu Gengsi Ayah Ibu, Ketahui Efek Dahsyat Meminta Maaf Pada Anak

Dream - Sebagai manusia kita tentu tak luput dari kesalahan. Termasuk kesalahan pada anak yang sering tak kita sadari. Sayangnya, banyak orangtua yang merasa tidak perlu meminta maaf pada anak saat melakukan kesalahan.

Bisa jadi karena tak biasa, merasa gengsi, atau memang memiliki kepribadian yang kaku. Faktanya, meminta maaf pada anak sangat penting bagi kualitas hubungan, komunikasi yang baik, serta perkembangan mental, perilaku dan psikologis buah hati.

Anak akan belajar banyak hal dari permintaan maaf orangtuanya. Termasuk mencontoh, saat ia melakukan kesalahan maka akan meminta maaf. Anak-anak perlu memahami bahwa terkadang orangtua bisa melakukan kesalahan.

Tidak ada orangtua yang sempurna, karena itu meminta maaf lah. Ketahui efek dahsyatnya.

Membangun kepercayaan

Minta maaf saat orangtua melakukan kesalahan akan membangun kepercayaan dengan anak-anak. Memberi tahu mereka bahwa orangtua akan tetap ada saat mereka perlu dikoreksi. Namun orangtua juga akan sejajar dengan anak jika orangtua salah. Kecurigaan, kebencian, dan ketidakpercayaan dapat dengan mudah berkembang jika anak-anak melihat pola "mempertahankan senjata" bahkan jika orangtua benar-benar terlihat salah.

Anak-anak akan menilai bahwa orangtua tidak memperlakukannya dengan adil sehingga cenderung sulit bagi mereka untuk memaafkan diri mereka sendiri. Bahkan ketika mereka telah membuat kesalahan, mereka akan cenderng menyembunyikannya dan menolak untuk mengakui kesalahan tersebut.

Memiliki model untuk bersikap bijak

Anak-anak akan meniru apa yang dilakukan orangtuanya, sehingga penting bahwa anak-anak memiliki perilaku model dalam hal meminta maaf kepada anak. Tidak mudah bagi anak-anak untuk mengakui kesalahan.

Jika mereka melihat contoh keberanian untuk mengakui kesalahan dan minta maaf, mereka pun cenderung mengikutinya.Ingatan tentang bagaimana rasanya mendengar permintaan maaf tulus dari orangtua dapat menjadi dorongan bagi anak di kemudian hari ketika mereka melakukan kesalahan.

Memperkuat ikatan

Kesalahan demi kesalahan tetap akan menjadi bagian dari kehidupan manusia. Mengatasinya dengan meminta maaf pada anak akan membuat hubungan orangtua dan anak menjadi lebih baik.

Ketika orangtua meminta maaf pada anak, sebenarnya orangtua sedang memperkuat ikatan dengan anak. Orangtua mengajari bahwa kesalahan itu boleh saja dilakukan selama kita bertanggung jawwab. Meminta maaf juga membantu orangtua dan anak bergerak maju dalma hubungan yang lebih kuat.

Laporan Vinsensia Dianawanti/ Sumber: Fimela