Dream - Menjadi orangtua membuat kita cenderung mengatur segala aktivitas anak, termasuk makanan, pakaian, tontonan dan masih banyak lagi. Hal ini membuat ayah dan bunda sering lupa kalau anak juga butuh diajarkan untuk membuat keputusan sendiri.

Bayangkan jika kita selalu mengaturnya, dan menentukan semua untuk anak. Kelak saat dewasa atau bahkan remaja, ia akan sulit membuat keputusan sendiri. Kemampuan anak melakukan analisis, pertimbangan baik buruk, memprediksi efek yang bakal timbul jadi tidak terasah.

"Belajar membuat keputusan merupakan proses yang panjang dan hal ini sebaiknya dibimbing sejak dini," ungkap Katie Hurley, seorang psychotherapist dan penulis buku No More Mean Girls.

Mulailah dengan meminta pendapatnya. Misalnya saat ingin membeli makanan, kemukakan soal pilihan makanan yang ada. Ada yang makanan favoritnya tapi harus menunggu, tapi ada juga makanan lain yang enak dan bisa langsung membelinya.

"Coba gambarkan situasi dengan detail sehingga anak bisa membuat pertimbangan sesuai dengan kemampuannya. Setelah itu, ikuti saja keputusannya. Meskipun bukan pilihan tepat tapi anak aka belajar banyak," ujar Hurley.

Meminta anak berpendapat, membuat keputusan kecil seperti pilihan baju, kaus kaki atau makanan sebenarnya mengasah kemampuannya. Anak akan belajar menganalisis keputusan yang telah dibuat dan dampaknya.

"Hal ini akan menjadi modal anak untuk melakukan pertimbangan. Ingat, butuh kelapangan dan kebijaksanaan orangtua untuk menerima pendapat dan keputusan anak," tegas Hurley.

Sumber: Washingtonpost