Ayah Bunda, Penuhi Rasa Ingin Tahu Buah Hati dengan Imbang
Dream - Tiap anak temperamen yang berbeda. Ada yang suka langsung bertindak, tanpa menghiraukan apa yang mungkin mereka hadapi. Di sisi lain, ada juga anak yang sangat berhati-hati hingga kerap merasa takut.
Penting bagi orangtua membantu anak dengan menciptakan pengalaman. Membuat anak bisa mengenali kapasitasnya sendiri, kapan harus mengambil risiko dan kapan harus melawan ketakutannya.
"Penting untuk diperhatikan bahwa ada alasan mengapa anak-anak mungkin ceroboh dan suka berpetualang. Itu adalah hasil dari keingintahuan mereka, dan keingintahuan adalah hal yang sangat baik," ujar Dr. Kathryn Smerling, seorang terapis anak dan keluarga, dikutip dari Fatherly.
Keingintahuan adalah ciri khas masa kanak-kanak. Anak yang penuh rasa ingin tahu cenderung menjadi sangat cerdas dan tertarik pada lingkungan dan banyak mengajukan pertanyaan. Selalu ingat, anak yang kerap mempertanyakan adalah anak yang menginginkan jawaban.
"Itu adalah ciri kecerdasan dan keterbukaan terhadap dunia," ujar Smerling.
Belajar dari Pengalaman
Dengan pemikiran tersebut, penting bagi orangtua mempertimbangkan untuk menanamkan rasa kewaspadaan melalui batasan. Kata kuncinya adalah 'menjadi contoh'. Di sebagian besar kehidupan mereka, dan khususnya di masa balita, anak-anak memandang orangtua sebagai contoh utama tentang cara menavigasi dunia.
"Mereka mengamati dan memahami dunia melalui orangtua. Dan karena mereka berada pada usia perkembangan di mana komunikasi dan penjelasan verbal tidak terlalu membantu, pengalaman menjadi kuncinya," kata Smerling.
Smerling mencatat bahwa jika orangtua ingin anaknya memahami kompor itu panas, mereka mungkin harus melakukan pura-pura terbakar. Mereka bisa mendekati kompor dan mengulurkan tangan, sambil berkata "Aduh! Panas!".
“Itu penting untuk dilakukan. Tidak ada yang mau anak kecil memasukkan tangannya ke dalam oven, tetapi harus membuatnya menjadi pengalaman karena begitulah cara anak-anak belajar pada usia itu," pesan Smerling.
Mendidik Anak, Quraish Shihab Ingatkan Orangtua Jangan Sampai Tak Belajar
Dream - Pengalaman ulama dan orang-orang tua yang telah mendidik anak selama puluhan tahun jadi pelajaran yang berharga. Terutama bagi pasangan suami istri yang baru saja memiliki anak.
Mengasuh anak memang bukan sebuah hal yang mudah. Anak merupakan titipan Allah SWT dan bukan milik orangtuanya. Untuk itu kita harus mendidiknya sesuai dengan yang diajarkan Allah SWT.
Dikutip dari Bincang Muslimah, Prof. Quraish Shihab dalam sebuah acara kultum menjelaskan bahwa orangtua, baik ayah dan ibu wajib mendidik, melindungi dan memberi keteladanan kepada anaknya. Dalam pandangan agama, pendidikan anak seharusnya sudah dipersiapkan sebelum anak lahir.
Beliau mengisahkan ada seorang ayah yang berkata kepada anaknya, ‘“Aku mendidikmu sebelum engkau lahir’. Sang anak heran, ‘Bagaimana ayah?’ Sang ayah menjawab, ‘Ku pilihkan untukmu, ibu yang baik, sehingga engkau terdidik oleh ibu yang baik. Seandainya aku memilih untukmu ibu yang tidak pandai mendidik, niscaya engkau tidak akan terbentuk seperti sekarang,” yang dimaksud adalah anak yang baik akhlaknya.
Penulis Tafsir Al-Misbah ini juga menuturkan bahwa perilaku, kondisi dan situasi yang meliputi kedua orang tua dari bayi yang masih di dalam kandungan juga memengaruhi kepribadian dan perkembangan jiwa anak.
Oleh sebab itu, agama selalu menganjurkan agar kedua orangtua selalu dalam kesucian, juga selalu mendoakan anak agar selalu terlindungi dari rayuan dan godaan setan.
Tauhid
Pendidikan terhadap anak harus dilibatkan jauh sebelum anak lahir sampai anak itu lahir. Misalnya, saat anak lahir, maka perdengarkanlah suara azan dan iqamah. Keduanya adalah isyarat pendidikan ketauhidan.
Sejak dini anak sudah dikenalkan dengan Tuhan Yang Maha Esa, dan menamkan ke dalam jiwa sang anak untuk selalu salat dan dekat dengan Allah SWT. Inilah makna adzan dan iqamat yang diperdengarkan kepada sang bayi yang baru lahir.
Terus Belajar
“Sejak dini, tanamkan dalam jiwa anak-anak anda tentang kepercayaan, tentang keesaan Allah SWT. Ini adalah bekal yang terbesar,” ujar Prof. Quraish.
Beliau juga memberi nasihat kepada para orang tua agar jangan sampai menjadi orangtua yang tidak belajar, sehingga tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan anak baik tentang Tuhan maupun selain-Nya.
Pertanyaan yang seringkali dilontarkan oleh anak, ketika orangtua menjelaskan bahwa Allah yang menciptakan alam raya; gunung, matahari, dan bulan, adalah pertanyaan tentang “Lalu siapakah yang menciptakan Allah?”. Dalam konteks inilah orangtua harus terus mau belajar agar tidak sampai memberikan jawaban yang membingungkan anak.
Selengkapnya baca di Bincang Muslimah.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mungkin bisa jadi referensi bagi ayah bunda yang ingin melatih buah hatinya mandiri.
Baca SelengkapnyaBanyak faktor yang bisa memicu gangguan penglihatan pada anak.
Baca SelengkapnyaAda istilah bukan hanya dibutuhkan orangtua untuk mengasuh anak, tapi juga satu desa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Posisi saat berhubungan intim hingga asupan makanan yang dikonsumsi berpengaruh untuk hamil anak perempuan.
Baca SelengkapnyaHadis tersebut mampu membentuk karakter serta nilai-nilai Islami dalam diri seorang anak.
Baca SelengkapnyaPenting banget nih buat para ayah newbie agar bisa aktif mengurus buah hati.
Baca SelengkapnyaSang ayah begitu ringan tangan mengurus anak dan pekerjaan rumah tangga.
Baca SelengkapnyaDengan hangat, sang ayah menyisiri rambut putrinya sambil berdiri.
Baca SelengkapnyaBerbagai kekhawatiran saat mudik pasti ada, seperti anak rewel, tidak nyaman, sakit, dan sebagainya.
Baca Selengkapnya