Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ayah Bunda, Jangan Biarkan Diri Dihantui Rasa Bersalah

Ayah Bunda, Jangan Biarkan Diri Dihantui Rasa Bersalah Ilustrasi

Dream - Dalam hal mengasuh dan mendidik anak, banyak orangtua dihantui rasa bersalah. Perasaan tersebut biasanya didasari rasa takut dan khawatir tak bisa menjadi contoh yang baik, tak mampu memberikan yang terbaik atau karena selalu membandingkan pola asuh dengan orang lain.

Munculnya perasaan bersalah memang wajar. Namun orangtua harus segera mencari cara mengatasi atau setidaknya mengurangi perasaan tersebut. Jika tidak, maka yang terjadi adalah penerapan pola asuh yang buruk.

Hal itu karena rasa bersalah orangtua biasanya akan 'dikompensasi' pada sikap memanjakan anak dengan sangat berlebihan. Tentu saja hal ini bisa bisa berdampak negatif pada perkembangan anak.

Lalu situasi apa saja yang memicu perasaan bersalah orangtua dan bagaimana menguranginya?

1. Bekerja atau keluar rumah seharian
Pada ibu bekerja, mereka seringkali merasakan perasaan bersalah. Terutama ketika pulang terlalu larut atau harus dinas ke luar kota. Hal ini juga dialami oleh ibu rumah tangga yang harus keluar rumah seharian untuk mengurus sesuatu. Sementara anak dititipkan di day care atau orang yang dipercaya.

Bekerja atau keluar rumah, pasti Anda punya alasan khusus dan mendasar. Jadi cobalah berpikir lebih positif dan membagi waktu dengan baik. Pastikan komunikasi Anda, pasangan dan anak tetap berjalan dengan baik dan saling mendukung satu sama lain.

2. Anak bersikap buruk di depan orang banyak
Semua orangtua pasti merasa malu ketika anaknya mengamuk, menyumpah atau bersikap buruk di depan umum. Rasa bersalah dalam mendidik pun muncul. Belum lagi melihat tatapan orang lain.

Padahal, anak-anak pasti pernah melakukan sikap buruk karena mereka belum memiliki kematangan emosi yang baik. Tak perlu merasa bersalah. Anda hanya perlu mencari tahu alasan anak bersikap buruk dan terapkan konsekuensi yang seharusnya.

3. Anak makan junkfood
Sementara anak lain sedang mengunyah sayuran kukus, lalu anak Anda sedang lahap makan keripik kentang atau kerupuk. Pastinya Anda merasa jadi orangtua paling buruk sedunia. Situasi seperti ini memang semacam terjebak dalam melakukan perbandingan.

Biarkan saja anak menikmati makanannya. Saat itu Anda hanya perlu memberi batasan pada porsi dan pada menu selanjutnya, berikan makanan yang lebih sehat. Jangan selalu
membandingkan diri dengan orang lain.

Sumber: AHA Parenting

 

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Mempunyai Anak Perempuan Cantik, Ini Rahasianya yang Penting Diketahui Ayah dan Bunda
Cara Mempunyai Anak Perempuan Cantik, Ini Rahasianya yang Penting Diketahui Ayah dan Bunda

Posisi saat berhubungan intim hingga asupan makanan yang dikonsumsi berpengaruh untuk hamil anak perempuan.

Baca Selengkapnya
Ayah Bunda, Kenali 5 Tanda Anak Butuh Segera ke Dokter Mata
Ayah Bunda, Kenali 5 Tanda Anak Butuh Segera ke Dokter Mata

Banyak faktor yang bisa memicu gangguan penglihatan pada anak.

Baca Selengkapnya
Coba 5 Hal Simpel yang Bisa Bantu Redakan Lelah
Coba 5 Hal Simpel yang Bisa Bantu Redakan Lelah

Kadang-kadang, kita terjebak dalam rutinitas tanpa memberikan kesempatan bagi diri sendiri untuk istirahat, terus berjuang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bahaya Terlalu Sering Mengucek Mata, Bisa Picu Masalah Kornea
Bahaya Terlalu Sering Mengucek Mata, Bisa Picu Masalah Kornea

Mengucek mata bisa disebabkan beberapa hal. Ketahui penyebabnya agar bisa terhindar dari kebiasaan yang justru memperburuk kesehatan mata.

Baca Selengkapnya
9 Cara Ampuh Atasi Gangguan Kecemasan
9 Cara Ampuh Atasi Gangguan Kecemasan

Beberapa orang mungkin mengalami gangguan kecemasan yang bisa semakin parah. Yuk, simak cara mengatasinya!

Baca Selengkapnya
Atasi Kantuk dengan 6 Cara Ini, Dijamin Puasa Segar Seharian!
Atasi Kantuk dengan 6 Cara Ini, Dijamin Puasa Segar Seharian!

Rasa kantuk ini seringkali muncul sebagai tamu tak diundang yang mengganggu produktivitas dan semangat dalam menjalani hari.

Baca Selengkapnya