Ayah Bunda, Hentikan Kebiasaan yang Bikin Si Kecil Tak Mandiri
Dream - Sudah fitrahnya para orangtua untuk ingin selalu membantu dan melindungi buah hatinya. Tak mau melihat anak-anak sedih, kecewa, sakit dan kesepian. Sebisa mungkin kita pasti ingin di dekat anak dan memastikannya merasa nyaman dan bahagia.
Hal yang juga harus diketahui, orangtua wajib menyiapkan anak memiliki mental yang kuat. Mandiri, mampu mengatasi masalah, bisa berdiskusi dan berpikir dengan bijak. Tentunya kemampuan tersebut tak bisa didapatkan anak jika kita selalu melindungi dan menjauhkannya dari masalah.
Pada anak-anak usia dini atau balita, sebenarnya orangtua sudah bisa mengajarkan kemandirian dan keberanian. Bagaimana caranya? Mulailah dengan tidak melakukan hal ini.
1. Tak membiarkannya main sendiri
Ketika anak cukup besara untuk mendengarkan dan mengikuti aturan, ketahuilah bahwa tidak apa-apa bermain di luar, menjadi kotor, menikmati kebebasan. Kita bisa mengajari mereka batasan dan mengawasi mereka dari jauh.
Anak tidak akan pernah belajar bagaimana mengikuti aturan dengan kesadarannya jika kita tidak pernah memberi mereka aturan untuk diikuti. Jadi biarkan anak bermain sendiri, tak perlu berada di dekatnya untuk memberi peringatan. Cukup awasi saja dari jauh.
Mengontrol Ketat
2. Mengontrol ketat aktivitasnya
Anak memiliki kesukaan dan minatnya sendiri, hindari merasa paling tahu dan berhak mengatur aktivitas dan kegiatan anak. Coba dengarkan mereka, apa yang ingin dilakukan dan dikerjakannyaa.
Mengatur semua kegiatan anak hingga hal terkecil akan membuat kemandiriannya tak berkembang. Ketika anak-anak bertambah usia dan dewasa menghadapi kehidupan nyata, pekerjaan, atau kuliah, mereka bisa 'tersesat'.
3. Selalu berbicara atas nama anak
Beberapa anak butuh didorong untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Hindari berbicara atas nama anak di banyak kondisi, latih mereka bicara sendiri meskipun terbata-bata.
Saat kita memberdayakan anak-anak kita untuk berbicara, itu memberi mereka kepercayaan diri untuk menetapkan batasan yang akan menjadi penting saat mereka tumbuh dewasa. Jika anak mendapat masalah di sekolah, biarkan guru yang menanganinya kecuali pihak sekolah memanggil orangtua.
Latih Buah Hati dengan Cara Ini Agar Bermental Kuat
Dream - Anak-anak yang kuat secara mental dipersiapkan untuk menghadapi tantangan besar di dalam hidupnya. Kekuatan mental bukanlah tentang bertindak keras atau menekan emosi.
Memiliki mental yang kuat artinya tangguh dan memiliki keberanian serta kepercayaan diri untuk mencapai keinginan. Tidak takut salahl, dan siap menghadapi kegagalan.
Anak-anak yang kuat secara mental mampu mengatasi masalah, bangkit kembali dari kegagalan, dan mengatasi kesulitan.
"Orangtua perlu membantu anak-anak mengembangkan kekuatan mentalnya. Pembentukan mental ini tentunya tak bisa dilakukan secara instan," kata Amy Morin, seorang pakar pengasuhan anak.
Menurut Morin ada tiga pendekatan yang bisa dilakukan untuk melatih kekuatan mental anak. Pertama, bantu anak belajar mengendalikan emosi sehingga emosi tidak mengendalikannya.
Realistis
Kedua, tunjukkan kepada anak bagaimana mengambil tindakan yang positif. Ketiga, ajari anak untuk mengganti pikiran negatif dengan pikiran yang lebih realistis
"Ada banyak strategi pengasuhan, teknik disiplin, dan alat pengajaran yang membantu anak-anak membangun 'otot' mentalnya. Misalnya dengan menggunakan konsekuensi yang mengajarkan keterampilan khusus, seperti keterampilan memecahkan masalah, kontrol impuls, dan disiplin diri," kata Morin.
Biarkan Anak Melakukan Kesalahan
Keterampilan ini akan membantu anak belajar berperilaku secara produktif, bahkan ketika dia dihadapkan pada godaan atau keadaan sulit. Saat harus menyelesaikan tugas tapi ternyata mati listrik, biakan anak mencari solusi. Tetap tenang, sampai anak tahu apa yang harus dilakukan.
Hal lain yang juga sangat penting adalah biarkan anak melakukan kesalahan. Kesalahan adalah bagian dari proses pembelajaran sehingga dia tidak perlu merasa malu.
Kendali Emosi
"Justru anak jadi punya pengalaman dan cenderung tak melakukannya lagi. Ia pun jadi terpacu untuk mencari solusi untuk memperbaikin kesalahannya. Ini sangat penting untuk kekuatan mentalnya," ungkap Morin.
Hindari juga menenangkan anak saat dia marah atau menghiburnya setiap kali dia sedih. Sebaiknya, ajari dia cara menangani emosi tidak nyamannya sendiri, sehingga anak tidak bergantung pada orang lain atau material tertentu untuk mengatur suasana hatinya.
Sumber: Verywell
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seru Banget, Intip Kelas Mengurus Bayi dan 'Menyusui' untuk Para Ayah di Indonesia
Penting banget nih buat para ayah newbie agar bisa aktif mengurus buah hati.
Baca SelengkapnyaOrang Tua Wajib Tahu! Begini 9 Cara Melatih Anak Puasa Sejak Dini, Lengkap dengan Manfaatnya
Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk mengajarkan kepada anak-anaknya tentang pendidikan agama sejak kecil.
Baca SelengkapnyaYuk Ajarkan kepada Anak Sejak Masih Dini, Inilah 4 Hadis Ringan yang Gampang Dihafal
Hadis tersebut mampu membentuk karakter serta nilai-nilai Islami dalam diri seorang anak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Orangtua Tak Konsisten Ternyata Bikin Anak Gampang Ngamuk
"Orangtua yang gak konsisten bikin anak jadi bingung. Anak jadi gak ngerti sebenarnya boleh apa nggak?"
Baca SelengkapnyaPentingnya Mengajarkan Surat Pendek kepada Anak, Inilah 10 Bacaan yang Cepat Dihafalkan
Mengajarkan surat pendek memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan dan pembentukan kepribadian dalam diri anak.
Baca SelengkapnyaKelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua
Anak keras kepala cenderung ingin mencoba sesuatu dan tak mendengar pendapat orang lain.
Baca Selengkapnya8 Faktor Anak Melakukan Tindak Kekerasan dan Pembullyan, Yuk Ayah Bunda Cari Tahu
Fenomena kekerasan dan pembullyan yang dilakukan oleh anak di sekolah merupakan masalah serius yang perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak
Baca Selengkapnya