Ayah Bunda, Belajar Jadi Pendengar yang Baik Bagi Buah Hati Yuk!
Dream - Sudah dua bulan lamanya masa karantina dilakukan demi mengurangi penularan Covid-19. Ramadhan yang biasanya jadi momen kebersamaan keluarga besar tak bisa dilakukan.
Bahkan dalam suasana Idul Fitri seperti sekarang, di mana anak-anak selalu berkumpul dengan nenek, kakek, para sepupu dan saudaranya, jadi hal yang tak mungkin. Kondisi ini pastinya sangat dirasakan oleh anak, terutama yang berusia 7 tahun ke atas.
Mungkin banyak pertanyaan di kepala anak, sampai kapan ini terjadi? Bagaimana kabar kakek nenek? Kapan bisa bermain lain dengan saudara-saudara? Penting bagi orangtua untuk mendengarkan apa yang dirasakan anak dengan baik.
Banyak orangtua tak mau mendengarkan dan langsung berkesimpulan pada solusi. Anak belum menyelesaikan ucapan dan mengeluarkan emosinya. Padahal sebenarnya anak butuh didengarkan dengan baik, bukan dinasihati
"Segera setelah anak kami menyatakan ketidakbahagiaan, orangtua langsung dengan sigap memberikan nasihat dan solusi. Tidak mendengarkan apalagi berempati. Pendekatan pemecahan masalah ini dapat menjadi bumerang," kata kata Laura Markham, Ph.D., seorang psikolog klinis dan penulis Peaceful Parent, Happy Child.
Jadi Pendengar yang Baik Sangat Berdampak Pada Psikologis anak
Ketika orangtua mulai menawarkan solusi untuk masalah anak tanpa mendengarkannya dengan baik, bisa membuat anak tak percaya diri. Buah hati jadi frustasi, merasa tak dihargai, sendirian bahkan sampai menarik diri.
"Anak-anak ingin tahu bahwa orangtua mengerti apa yang mereka katakan, bahwa mereka tidak sendirian, dan kata-kata mereka bermakna. Mendengarkan secara efektif berhasil menyampaikan pesan "kamu penting" kepada anak," kata Katheryn Maguire, Ph.D., profesor komunikasi keluarga di Wayne State University.
Membiarkan Anak Mencari Solusi
Mendengarkan juga memungkinkan anak-anak untuk dapat menemukan solusi sendiri. Ketika seorang anak berbicara, otak mereka secara harfiah mempersiapkan diri untuk memahami masalahnya.
"Ketika kita langsung berkesimpulan dan memberi solusi, sebenarnya menghentikan proses penyelesaian masalah mereka," kata Emily W. King, Ph.D., seorang psikolog klinis
Bahkan jika mereka tidak menemukan solusi sendiri, mendengarkan dapat membuat anak-anak merasa nyaman dan bersemangat untuk meminta bantuan orangtua dalam mengidentifikasi solusi. Hal ini sangat penting untuk mengembangkan kemampuannya mengatasi stres, berada dalam tekanan dan mememcahkan masalah sendiri.
Bagaimana Orangtua Bisa Jadi Pendengar yang Baik
Langkah pertama untuk membantu anak adalah memeriksa emosi dan kecemasan diri sendiri. Bisa jadi kita tak mendengarkan anak karena tak bisa berdamai dengan emosi yang dialami.
"Emosi anak dapat memicu kecemasan kita sendiri dan kecemasan membuat kita tidak hadir pada saat itu. Ambil napas dalam-dalam dan ingatkan dirimu bahwa semua akan teratasi," kata Maguire.
Penting juga untuk menghindari mendengarkan anak-anak sementara perhatian orangtua ada di tempat lain. Dalam kondisi pandemi, level stres yang meningkat. Tak ada bantua dan ebih banyak tuntutan. Orangtua kadang tak bisa hadir sepenuhnya dan itu tidak masalah. Katakan saja pada anak, kalau orangtua butuh waktu khusus untuk mendengar mereka dengan baik.
Setelah ada waktu, fokus untuk membiarkan anak membagikan semua emosinya tanpa gangguan. Setelah selesai, pastikan untuk memvalidasi dan berempati dengan emosi dan pemikiran mereka.
Mulai dari Pertanyaan
Jika anak tampaknya tidak yakin apa yang harus dirasakan atau apa yang harus dilakukan, cerita dapat mendorong refleksi. Bisa dimulai dari pertanyaan sederhana ya / tidak hingga pertanyaan terbuka. "Apakah kakak/ adik ingin pelukan? Apakah mau dibantu/ butuh saran? Apakah kamu punya ide tentang bagaimana kita bisa memperbaikinya?"
Biarkan ruang untuk percakapan berkembang. Yakinkan anak bahwa orangtua selalu ada untuk mendengarkan dan bertukar pikiran. Selamat mencoba.
Sumber: Parents
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mungkin bisa jadi referensi bagi ayah bunda yang ingin melatih buah hatinya mandiri.
Baca SelengkapnyaPenting banget nih buat para ayah newbie agar bisa aktif mengurus buah hati.
Baca SelengkapnyaPosisi saat berhubungan intim hingga asupan makanan yang dikonsumsi berpengaruh untuk hamil anak perempuan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Simak dan ikuti cara memilih susu untuk menaikkan berat badan anak, agar gizi anak tetap seimbang dan terpenuhi.
Baca SelengkapnyaBanyak faktor yang bisa memicu gangguan penglihatan pada anak.
Baca SelengkapnyaCewek tersebut mengaku syok banget karena mantan cowoknya tiba-tiba ngajak ngobrol hal yang di luar dugaannya.
Baca SelengkapnyaMengajarkan surat pendek memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan dan pembentukan kepribadian dalam diri anak.
Baca SelengkapnyaDengan hangat, sang ayah menyisiri rambut putrinya sambil berdiri.
Baca SelengkapnyaHadis tersebut mampu membentuk karakter serta nilai-nilai Islami dalam diri seorang anak.
Baca Selengkapnya