Atalia Ungkap Momen Kang Emil Jatuh Hati dengan Arkana

Dream - Keluarga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Kang Emil) dan Atalia Praratya, hingga kini masih menata hati untuk menerima kepergian putra pertama mereka, Emmeril Kahn Mumtadz untuk selamanya. Remaja yang akrab disapa Eril itu meninggal tenggelam di sungai Aare, Swis.

Salah satu pelipur lara keluarga ini adalah putra bungsunya yang masih berusia 2 tahun, Arkana Aida Misbcah. Bocah lucu ini kerap diajak Kang Emil untuk menemaninya melakukan aktivitas sebagai Gubernur. Sangat menggemaskan dan menyenangkan hati.

Atalia, lewat wawancara dengan Najwa Shihab yang diunggah di Youtube Najwa Shihab, bercerita awal pertemuan mereka dengan Arkana. Rupanya, pasangan ini dulu berniat mengangkat anak perempuan.

"Kita ketemu Arka itu di Rumah Yatim, sebetulnya waktu itu kita mau mengambil anak perempuan tapi Qadarullah-nya Allah menggerakkan hati Kang Emil untuk mengambil anak laki-laki ini. Pada saat itu kita lagi mangku anak perempuan, di bawah tuh lagi ongong-ongong, lagi ngesot-ngesot di bawah. Terus Kang Emil bilang 'teteh itu aja'," cerita Bu Cinta, sapaan sayang Atalia dari Kang Emil.

Kang Emil Mimpi

Setelah pertemuan itu, Kang Emil selalu membahas Arka pada Bu Cinta. Tak hanya itu, Kang Emil juga memimpikan Arka yang sangat lucu.

"Dari situ gak pernah lepas untuk ngomongin anak itu , pada akhirnya 'teteh please yang itu aja, aku udah mimpi'. Ya udah akhirnya kita ambil Arka. Ternyata Allah sudah mempersiapkan Arka juga sebagai pelipur lara buat kami. Jadi sekarang tuh kayak, Arka tu ceria banget kan, adorable banget, dia gampang deket sama orang, dia peluk, nurut sama ayahnya, kompak banget sama Kang Emil," ujar Atalia.

Kehadiran Arka Pelipur Lara dari Allah SWT

Kang Emil mengungkap kalau kehadiran Arka di keluarga mereka merupakan takdir yang sangat baik dari Allah SWT. Sebelumnya saat mendiang Eril masih hidup, keluarga mereka seperti sedang berada di masa transisi.

"Di momen ini sederhana mbak Nana, kami orangtua kehilangan anak, Arka anak kehilangan orangtua. Sebuah takdir dipertemukan di sebuah proses transisi kan, kita ketemu dulu bercengkrama dengan Eril, Eril pergi Arka ibaratnya jadi pelipur lara. Jadi, Allah tetep berikan dua anak," ujar Kang Emil.