Asah Kemampuan Mengasuh Buah Hati, Ayah Bunda Bisa Lakukan Ini
Dream - Tak ada sekolah khusus untuk mengasuh anak, padahal menjadi orangtua adalah pekerjaan seumur hidup. Kesalahan pengasuhan bisa berdampak signifikan pada kondisi psikologis anak, bukan hanya saat ini tapi kelak saat ia dewasa.
Waktu yang orangtua habiskan dengan anak sangatlah berharga. Seiiring pertambahan usia anak, idealnya kemampuan kita menjadi orangtua semakin baik. Kuncinya adalah mau belajar dan mengasahnya secara aktif.
Bagaimana caranya? Coba ayah bunda agar pengasuhan semakin baik, komunikasi dengan anak berkualitas, lakukan hal-hal berikut.
Dengarkan Anak Secara Aktif
Pernahkah ayah bunda sangat sibuk sampai tidak menyadari bahwa anak-anak sedang mengajak berbicara? Hal ini mungkin sering terjadi terutama jika sedang menyelesaikan pekerjaan.
Namun pastikan sesering mungkin dengarkan anak secara aktif. Berikan hati, telinga, dan fokus ayah bunda untuk mendengarkannya. Tanya apa yang mereka takuti, dan apa yang mungkin mereka cemaskan. Jangan pernah berhenti mengajukan pertanyaan kepada anak, meski mereka mengabaikannya.
Kita dapat meningkatkan kemampuan mendengar dengan cara berlutut saat berbicara, dan sejajarkan dengan tinggi anak. Lakukan juga kontak mata untuk menangkap ekspresi emosinya.
Patuhi aturan yang dibuat bersama
Merupakan tugas orangtua untuk mengajari anak perbedaan antara benar dan salah. Kita juga harus mengikuti aturan. Ini berarti orangtua juga tidak selalu benar dan harus mengaku dan meminta maaf jika melakukan kesalahan.
Akan ada saat-saat ketika harus mengatakan tidak kepada anak-anak, dengan sungguh-sungguh. Ada juga ketika kita melakukan kesalahan dan meminta maaf. Hal ini akan sangat mengena bagi anak, bahwa orangtua juga melakukan kesalahan, mengakui dan meminta maaf.
Jadilah teladan yang baik
Jangan melakukan apa pun di depan anak-anak yang orangtua tidak ingin hal itu dilakukan anak-anak. Jika menunjukkan perilaku yang tidak diinginkan untuk ditiru anak Anda, maka itu pertanda kita harus mengubah cara bereaksi dalam situasi tertentu. Anak-anak akan meniru apa yang kita lakukan, bukan apa yang dikatakan.
Tunjukkan banyak cinta
Banyak cara untuk menunjukkan cinta. Ada yang bisa dengan mudah mengucapkannya secara verbal, ada yang dengan sentuhan seperti pelukan, ciuman atau mungkin perhatian pada hal-hal kecil.
Sebisa mungkin ekspresikan cinta sesering mungkin. Termasuk pada anak-anak yang sudah beranjak remaja dan dewasa. Biasanya mereka memang tak mau merespons, tapi ungkapan cinta orangtuanya akan sangat membekas baginya.
Sumber: VeryWell
Gaya Pengasuhan Anak ala Keluarga Jepang yang Bisa Ditiru
Dream - Jepang dikenal dengan negara yang terkenal dengan kedisiplinan yang cukup tinggi. Aturan yang diterapkan di ruang publik, ditaati dengan sangat baik oleh masyarakatnya.
Hal ini tak lepas dari kebiasaan yang dimulai dari rumah. Anak-anak di Jepang sudah biasa dengan aturan sejak kecil.
Mereka terlatih untuk tidak hanya memikirkan dan menyenangkan diri sendiri tapi juga kebutuhan orang lain.
Penasaran seperti apa gaya pengasuhan ala orangtua di Jepang? Yuk simak, konsep pengasuhan, seperti dikutip dari Time.
Kedekatan yang kuat
Orangtua dan anak di Jepang memiliki ikatan yang sangat kuat. Ekspresi cinta mereka memang bukan dengan pelukan, ciuman atau ucapan, tapi kedekatan. Hal ini terlihat dari kebiasaan para ibu yang selalu menggendong anaknya ke mana pun, meskipun sedang mengerjakan tugas rumah tangga.
Para ayah yang sedang bersepeda akan membeli tempat duduk khusus agar bisa berjalan-jalan bersama anaknya. Begitu pun saat ski, ayah bisa membawa balita dengan menggendongnya. Dengan mengenakannya baju dingin super tebal dan pelindung, sang anak akan diajak main ski dengan pengikat di punggung. Seru, bukan?
Saat masih balita, orangtua seakan tak mau berpisah dengan anak. Apapun kegiatannya, anak akan selalu dibawa serepot apapun itu.
Tak menyombongkan pencapaian anak
Orangtua Jepang bukan tipe yang suka memamerkan pencapaian anak. Mereka akan memilih menyimpannya sebagai privasi dan hanya membagikannya dengan kerabat yang benar-benar dekat, itu pun jika ditanya.
Hal ini juga membuat anak-anak tak terbiasa menyombongkan apa yang didapatnya. Baik itu prestasi di sekolah atau pencapaian di tempat kerja. Menyombongkan diri bukanlah hal yang baik di Jepang.
Selalu dahulukan kepentingan umum
Anak-anak di Jepang selalu ditanamkan untuk menahan diri dalam bersikap saat di ruang publik. Sejak awal orangtua selalu menanamkan untuk selalu memikirkan orang lain dan bertindak sesuai aturan.
Hal ini untuk menjaga kenyamanan, dan kepentingan umum adalah yang utama. Jangan heran kalau anak-anak di Jepang sangat mudah dikendalikan saat tantrum di ruang publik.
Hidangan rumah selalu jadi yang utama
Sesibuk apapun ibu, selalu mengusahakan untuk membuat sendiri bekal makan siang untuk anak-anaknya. Terutama jika sang anak masih duduk di sekolah dasar (SD). Hal ini membuat keterikatan yang nyata.
Anak selalu menikmati santapan yang disiapkan dengan cinta oleh ibunya. Bento atau bekal makan pun biasanya ditata dengan sangat apik. Terutama jika hidangannya terdiri dari sayuran yang tak terlalu disukai anak. Ibu akan berusaha semaksimal mungkin agar bekal yang dibawakannya habis dimakan.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anjuran Psikolog Hadapi Rengekan Anak yang Mengeluh Bosan
Jangan langsung membantunya mencari kegiatan ketika ia mengeluh bosan.
Baca SelengkapnyaAyah Bunda, Kenali 5 Tanda Anak Butuh Segera ke Dokter Mata
Banyak faktor yang bisa memicu gangguan penglihatan pada anak.
Baca SelengkapnyaPsikolog Ungkap Bahaya Marahi Anak Pagi Hari, Otaknya Jadi Sulit Belajar
Hindari memarahi, apalagi sampai membentak anak ketika ia mau ke sekolah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini
Orangtua kadang langsung terpancing emosi dan meminta anak untuk membalas. Ada juga yang sebaliknya, meminta anak untuk menghindari konflik.
Baca SelengkapnyaBiasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya
Bisa membantunya menjadi individu yang utuh dan merasa nyaman dalam berbagai situasi.
Baca SelengkapnyaJangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi
Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.
Baca SelengkapnyaBahaya Terlalu Sering Mengucek Mata, Bisa Picu Masalah Kornea
Mengucek mata bisa disebabkan beberapa hal. Ketahui penyebabnya agar bisa terhindar dari kebiasaan yang justru memperburuk kesehatan mata.
Baca Selengkapnya8 Faktor Anak Melakukan Tindak Kekerasan dan Pembullyan, Yuk Ayah Bunda Cari Tahu
Fenomena kekerasan dan pembullyan yang dilakukan oleh anak di sekolah merupakan masalah serius yang perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak
Baca Selengkapnya4 Pemicu Anak Sering Keluhkan Sakit Perut, Bisa karena Gangguan Psikologis
Banyak orangtua yang langsung menanyakan makanan/ minuman yang dikonsumsi anak sebelum mengeluhkan sakit perut.
Baca Selengkapnya