Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

'Anger Management' Ternyata Bisa Diajarkan Pada Anak Sejak Dini

'Anger Management' Ternyata Bisa Diajarkan Pada Anak Sejak Dini Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Menghadapi anak yang marah, penuh emosi, teriakan, pukulan, tendangan akan sulit bahkan bagi orangtua yang paling stabil sekalipun. Pastinya ayah bunda bakal kesulitan untuk tetap tenang saat segala sesuatunya mulai lepas kendali.

Orang dewasa baru mampu mempertahankan setidaknya sedikit ketenangan saat marah, berkat latihan bertahun-tahun untuk mengenali dan mengatasi perasaan yang muncul. Anak pun demikian, membutuhkan waktu dan latihan.

Kemarahan adalah respons emosional yang sangat sehat dan normal. Ada banyak alasan mengapa anak Anda mungkin mengalaminya.

“Kemarahan adalah emosi yang dangkal, atau sekunder, artinya ini adalah respons terhadap emosi lain yang dipicu terlebih dahulu,” ujar Dr. Bethany Cook, seorang psikolog klinis, dikutip dari PureWow.

Emosi yang tidak terlalu menyenangkan ini adalah bagian dari kehidupan, terlebih lagi bagi anak-anak yang terus-menerus menguasai keterampilan baru dan dihadapkan pada situasi yang tidak diketahui. Dengan kata lain, tidak mengherankan jika anak di bawah usia 7 tahun kerap mengamuk.

“Itu adalah bagian alami dari tumbuh dan belajar mengatur emosi,” jelas Dr. Cook.

Anak-anak mengungkapkan amarah dalam berbagai cara berbeda, tetapi orangtua harus memberi perhatian khusus pada setiap tampilan emosi di mana ada agresi. Mungkin Sahabat Dream pernah mendengar istilah anger management. Yaitu proses mengenali emosi diri saat marah dan kemampuan mengambil tindakan untuk menenangkan diri untuk menghadapi situasi.

Terdengar sangat rumit bagi anak-anak, tapi sebenarnya tidak. Justru sejak dini anak-anak perlu diajarkan anger management. Bagaimana caranya?

 

 

 

1. Identifikasi apa yang menyebabkan kemarahan dan berikan "suara" untuk anak

Anak-anak, terutama yang balita kerap kesulitan dalam mengekspresikan perasaan mereka dengan bahasa. Hal ini pada gilirannya dapat menyebabkan ketakutan, kepanikan, dan lebih banyak kemarahan.

“Memberi label dan menjelaskan kepada anak apa yang Anda yakini mungkin mereka alami adalah penting karena itu membuktikan pengalaman mereka dan juga mengajarkan mereka untuk tidak takut pada perasaan mereka,” kata Dr Cook.

Misalnya, perhatikan bahwa anak yang berusia 5 tahun sedang menyusun puzzle atau balok. Saat potongan mulai beterbangan atau tak berhasil, ia kemudian mengamuk dan menjerit.

Orangtua dapat bertanya, "Apakah adek merasa kesulitan karena tidak tahu bagian mana yang harusnya ada di sini? Mama sudah sering kali merasa frustrasi seperti itu sebelumnya, mau dibantu?".

Dengan mengatakannya, anak Anda akan terhibur mengetahui bahwa bukan hanya mereka, tapi orangtuanya juga pernah merasakan perasaan yang ia alami sebelumnya.

 

2. "Ciptakan" amarah

Jika menyadari bahwa anak sedang berjuang melawan amarah, Dr. Cook menyarankan agar melibatkan mereka dalam percakapan mendalam tentang amarah pada saat mereka belum marah. Berikut beberapa pertanyaan untuk dimulai: Apa kemarahan itu? Besar atau kecil? Apakah itu berbau? Bagaimana cara kerjanya? Warna apa ini? Teksturnya seperti apa?

Setelah memanfaatkan imajinasi anak Anda dan memahami secara spesifik bagaimana mereka mengalami kemarahan, kita dapat bekerja dengan anak untuk menyusun representasi emosi sesuai dengan deskripsi yang mereka bagikan. Misalnya pikirkan: menara balok, gambar, atau bahkan boneka binatang buatan sendiri. Bantu anak menguasai 'amarahnya' dan bukan sebaliknya.”

 

3. Tawarkan pilihan

Jadi, apa yang harus dilakukan ketika anak Anda sedang dalam kemarahan? Dr. Cook mengatakan untuk melewatkan penjelasan rasional dan sebagai gantinya menawarkan anak dua pilihan langsung.

“Ketika seorang anak (atau orang dewasa) kesal dan merasa marah, lobus frontal tidak lagi berfungsi. Area otak ini memiliki fungsi seperti logika dan pemahaman — dan oleh karena itu tidak dapat membuat pilihan yang bijak pada saat itu,” jelasnya.

Menjabarkan pilihan untuk anak-anak kadang bisa membantunya lebih tenang ketika mereka di luar kendali. Untuk contoh di atas, tarik anak keluar dari amarahnya dan kembali ke keadaan yang lebih rasional dengan lalu tawarkan dua pilihan.

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Latihan Penting Biar Anak Punya Kecerdasan Emosi yang Baik
Latihan Penting Biar Anak Punya Kecerdasan Emosi yang Baik

Anak yang cerdas secara emosi artinya mampu mengenali, merasakan dan mengelola emosinya.

Baca Selengkapnya
5 Rekomendasi Permainan yang Latih Kecerdasan Emosi Anak dari Psikolog
5 Rekomendasi Permainan yang Latih Kecerdasan Emosi Anak dari Psikolog

Anak-anak perlu dikenalkan beragam emosi, menyalurkannya dengan tepat dan baik, lalu dilatih untuk mengontrolnya.

Baca Selengkapnya
Biasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya
Biasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya

Bisa membantunya menjadi individu yang utuh dan merasa nyaman dalam berbagai situasi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini
Anak Dipukul Teman Sebaya, Psikolog Rekomendasikan Hal Ini

Orangtua kadang langsung terpancing emosi dan meminta anak untuk membalas. Ada juga yang sebaliknya, meminta anak untuk menghindari konflik.

Baca Selengkapnya
170 Kata-Kata Ibu untuk Anaknya, Berisi Pesan dan Nasehat Mendalam sebagai Parenting
170 Kata-Kata Ibu untuk Anaknya, Berisi Pesan dan Nasehat Mendalam sebagai Parenting

Nasehat dari orang tua kepada anaknya memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak dan membantu mereka tumbuh dengan baik.

Baca Selengkapnya
NOTED KAK! Gak Bawa Laptop Pas Cuti
NOTED KAK! Gak Bawa Laptop Pas Cuti

Sahabat Dream, kalian pernah gak sih lagi harinya cuti masih diminta pekerjaan oleh atasan? Kalau pernah komentar di bawah yaa.

Baca Selengkapnya
NOTED KAK! Ekspektasi X Realita Karyawan Saat Weekend
NOTED KAK! Ekspektasi X Realita Karyawan Saat Weekend

Sahabat Sream suka gak sih ketika ekspetasi mau leyeh-leyeh tapi diminta bantuan pekerjaan. Kalau perasaan kalian bagaimana?

Baca Selengkapnya