Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Anak Lakukan Bullying Pada Teman Sebaya, Bisa Jadi Ini Alasannya

Anak Lakukan Bullying Pada Teman Sebaya, Bisa Jadi Ini Alasannya Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Dream - Bullying bisa terjadi di mana pun, bukan hanya sekadar fisik tapi juga melalui kata-kata dan dilakukan secara online. Mungkin banyak orang bingung alasan seorang anak melakukan bullying pada ana lain.

Alasan di balik penindasan atau bullying mencakup keseluruhan, karena kurangnya kontrol impulsif dan masalah pengelolaan amarah hingga balas dendam dan keinginan untuk menyesuaikan diri. Banyak faktor yang memicu anak melakukan bullying. Berikut ini bisa jadi alasan mengapa seorang anak melakukan bullying kepada anak lain.

Kekuasaan
Remaja yang ingin memegang kendali atau memiliki kekuasaan cenderung mudah melakukan perundungan. Mereka hanya berinteraksi dengan orang lain jika hal itu sesuai dengan keinginan mereka. Jika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan mereka, maka mereka menggunakan intimidasi.

Awalnya mungkin hanya meminta sesuatu, tapi lama kelamaan melakukan penindasan yang terus-menerus. Hal ini demi mempertahankan kekuasan

 

Ingin Mendapatkan Kepopuleran

Terkadang bullying bisa menjadi manifestasi dari status sosial. Anak-anak yang populer sering kali mengolok-olok anak-anak yang kurang populer atau melakukan tindakan kekerasan. Popularitas juga dapat membuat anak-anak menyebarkan desas-desus dan gosip, terlibat dalam pelecehan yang mempermalukan, dan mengucilkan orang lain.

Balas Dendam
Ada kecenderungan beberapa remaja yang pernah menjadi korban bullying mencari cara untuk membalas atau membalas dendam. Anak-anak ini sering disebut sebagai korban bully, dan mereka akan melakukan hal yang sama . Saat mereka menindas orang lain, mereka mungkin merasakan kelegaan atas apa yang mereka alami. Terkadang anak-anak ini menargetkan seseorang yang lebih lemah atau lebih rentan dari mereka. Di lain waktu, mereka bahkan akan mengejar si penindas secara langsung.

 

Mendapatkan Kesenangan

Anak-anak yang bosan dan mencari hiburan terkadang menggunakan intimidasi untuk menambah kegembiraan dan drama dalam kehidupan mereka yang membosankan. Mereka juga mungkin memilih untuk melakukan bully karena kurang perhatian dan pengawasan dari orang tua. Akibatnya, bullying menjadi pelampiasan untuk mendapatkan perhatian. Sementara itu, anak-anak yang kurang empati sering kali senang menyakiti perasaan orang lain.

Nah, Mom ketahui penyebab pasti mengapa anak-anak sering melakukan bullying. Memberikan perhatin penuh kepada anak juga dapat menghindarkan mereka dari tindakan bullying yang berisiko menyakiti orang lain.


Laporan Gayuh Tri/ Sumber: Fimela

4 Kebiasaan Orangtua yang Berdampak Pada Kesehatan Psikologis Anak

Dream - Isu seputar kesehatan mental, terutama dalam lingkup keluarga sedang ramai dibicarakan. Kesehatan mental dan psikologis sama pentingnya dengan kesehatan fisik, dan ini harus dianggap serius oleh para orangtua.

Anak-anak masih dalam tahapan tumbuh kembang yang signifikan, baik fisik maupun psikologisnya. Leslie Becker-Phelps, seorang psikolog, mengungkap ada 4 poin dalam pengasuhan yang sebaiknya dilakukan orangtua agar anak tumbuh dengan psikologis yang sehat. Apa saja?

Cintai anak apa adanya
Orangtua mungkin ingin anak-anak belajar lebih giat, penurut, disiplin, dan sukses. Sesekali lihatlah apa yang sudah dimiliki anak. Mungkin sulit untuk benar-benar melihat dan menerima anak-anak apa adanya.

"Ini karena orangtua ingin membentuk anak jadi seperti apa yang diinginkannya. Pastikan untuk fokus tidak hanya pada harapan pada anak dan bagaimana Anda ingin mereka berperilaku, tetapi juga pada mencintai anak dengan kepribadiannya," ujar Leslie.

 

Bantulah anak menjadi cerdas secara emosi

Orang merasa sangat puas dengan dirinya dan dalam hubungan ketika mereka merasakan empati dan kasih sayang, dapat mengatasi emosinya secara efektif, dan dapat berkomunikasi secara efektif. Kemampuan ini pertama kali dipelajari atau diserap selama masa kanak-kanak.

"Mengajarkan kecerdasan emosi dimulai dengan orangtua yang berempati kepada anak-anak mereka ketika mereka masih bayi. Ketika orang tua dapat terhubung dengan pengalaman dan menerima anak apa pun yang mereka rasakan, anak menila dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan dicintai," kata Leslie.

Seiring berlalunya waktu, orangtua dapat membantu anak-anak mereka berpikir lebih dalam dan mengekspresikan emosinya dengan cara lebih sehat. Termasuk ketika berada dalam sebuah konflik.

 

Buat anak merasa penting

Unsur penting dalam mengasuh anak adalah menunjukkan kepadanya kalau mereka benar-benar penting. Ini berarti terlibat dengan mereka di saat-saat bahagia dan sulit. Tentu saja, saat-saat indah terasa menyenangkan dan membuat kita semakin ingin bersama. Tetap terlibat dengan anak saat ada konflik juga sama pentingnya.

"Ketika semuanya berjalan dengan baik, kemampuan ini pada akhirnya menjadi bagian penting dari menjaga hubungan yang erat di masa dewasa," ungkap Leslie.

Lakukan perbaikan

Ketika hubungan orangtua dengan anak menjadi tegang karena suatu hal, penting bagi ita untuk mencoba memperbaiki. Ini akan menanamkan harapan pada anak bahwa gangguan dalam hubungan dapat diperbaiki.

Kemampuan memperbaiki hubungan ini kelak akan sangat dibutuhkan anak saat dewasa. Saat ia berkonflik dengan teman, kerabat, teman kantor atau pasangan kelak. Melakukan perbaikan hubungan ini begitu penting bagi kesehatan psikologisnya.

Sumber: WebMD

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
8 Faktor Anak Melakukan Tindak Kekerasan dan Pembullyan, Yuk Ayah Bunda Cari Tahu

8 Faktor Anak Melakukan Tindak Kekerasan dan Pembullyan, Yuk Ayah Bunda Cari Tahu

Fenomena kekerasan dan pembullyan yang dilakukan oleh anak di sekolah merupakan masalah serius yang perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak

Baca Selengkapnya
Fakta Menohok dari Psikolog Soal Pelaku Bullying, Orangtua Sering Kecolongan

Fakta Menohok dari Psikolog Soal Pelaku Bullying, Orangtua Sering Kecolongan

Anak remaja bisa jadi pelaku bullying seringkali karena social pressure yang begitu tinggi.

Baca Selengkapnya
7 Anak Selebritis Terseret Kasus Perundungan di Sekolah, Kebanyakan Menjadi Korban Bullying

7 Anak Selebritis Terseret Kasus Perundungan di Sekolah, Kebanyakan Menjadi Korban Bullying

Anak-anak artis Ini terlibat perundungan di sekolahnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Biasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya

Biasakan Anak Main Sendiri Ternyata Bisa Latih Mentalnya

Bisa membantunya menjadi individu yang utuh dan merasa nyaman dalam berbagai situasi.

Baca Selengkapnya
5 Doa agar Dijauhkan dari Bullying dan Perbuatan Dzalim, Amalkan Tiap Hari untuk Cegah Kejahatan

5 Doa agar Dijauhkan dari Bullying dan Perbuatan Dzalim, Amalkan Tiap Hari untuk Cegah Kejahatan

Fenomena bullying menjadi salah satu isu yang semakin meresahkan.

Baca Selengkapnya
170 Kata-Kata Ibu untuk Anaknya, Berisi Pesan dan Nasehat Mendalam sebagai Parenting

170 Kata-Kata Ibu untuk Anaknya, Berisi Pesan dan Nasehat Mendalam sebagai Parenting

Nasehat dari orang tua kepada anaknya memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak dan membantu mereka tumbuh dengan baik.

Baca Selengkapnya
Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua

Anak keras kepala cenderung ingin mencoba sesuatu dan tak mendengar pendapat orang lain.

Baca Selengkapnya