Anak-anak Lebih Sering Menangis, Ini Alasan Sainsnya
Dream - Tangisan pada anak bisa jadi karena banyak hal. Mengantuk, lapar, kesal, lelah dan hal lain yang mereka tak bisa ungkapkan karena belum bisa berbicara. Secara alamiah, manusia termasuk mamalia.
Semua mamalia mengeluarkan air mata sepanjang waktu untuk memastikan mata tidak mengering dan sebagai respons terhadap iritasi. Tetapi air mata "psikis" — jenis yang dihasilkan sebagai bagian dari respons emosional yang menyebabkan tangisan — hanya untuk manusia.
Air mata karena kondisi psikis bahkan memiliki susunan kimiawi yang berbeda, yang meliputi leusin-enkefalin, endorfin dan 'pembunuh' rasa sakit alami. Oleh karena itu, ada istilah kalau menangis akan membuat perasaan jadi lebih baik.
Menangis dimulai di sistem limbik, yang merupakan bagian dari otak kita yang mengelola emosi melalui sistem saraf otonom dan mengontrol respons yang tidak disengaja. Sistem itu terbagi menjadi dua bagian: simpatik, yang menghasilkan respons agresif; dan parasimpatis, yang membantu kita memproses emosi kita dan akhirnya beristirahat.
"Menangis sering kali dimulai sebagai bagian dari respons simpatik, seperti 'saya tidak bisa mendapatkan kue itu' atau 'saya ingin lebih banyak waktu nonron televisi', tetapi saluran air penuh hanya datang sebagai bagian dari respons parasimpatis,” kata Deborah MacNamara, seorang ahli ilmu perkembangan dan konselor klinis.
Menangis Berarti Penyembuhan
Pada saat seorang anak menangis sedih, otak mereka bergeser dari mengejar ke kesedihan. Setelah itu, otak bergerak menuju penerimaan dan adaptasi. Saluran air yang sebenarnya adalah produk dari kelenjar air mata kita, yang berada di samping setiap mata dan merupakan sekretori (menciptakan air mata), dan ekskresi (artinya menghilangkannya).
"Saat kita menangis, mata kita seperti penjaga pintu sangat padat yang 'diinjak-injak' saat mencoba mengeluarkan orang satu per satu. Kadang juga air mata keluar lewat rongga hidung, karena air mata bercampur dengan lendir dan menghasilkan hidung meler," ujar Macnamara.
Bagi orangtua yang pusing menghadapi anak menangis, selalu ingat kalau air mata adalah sinyal proses penyembuhan sedang berlangsung. MacNamara mengatakan bahwa air mata yang menetes di awal itu adalah respons terhadap kemarahan dan frustrasi.
"Isak tangis semacam ini bahkan memiliki tujuan evolusioner, karena memberi sinyal kepada orang-orang di sekitar bahwa seorang anak membutuhkan kenyamanan," ujarnya.
Sumber: Todays Parent
Strategi Mengasuh Anak Lelaki, Asah Kemampuan Intelektual dan Emosional
Dream - Tiap anak memiliki kepribadian yang berbeda. Begitu juga anak lelaki dan anak perempuan. Gaya mengasuh orangtua bisa sangat berbeda saat menghadapi anak lelaki.
Pada anak lelaki menurut, Teachstarter.com, area otak yang dikhususkan untuk spasial memiliki fungsi mekanis lebih besar. Sementara area yang dikhususkan untuk fungsi verbal dan emosional lebih kecil.
Dampaknya adalah anak laki-laki umumnya mengembangkan memori spasial lebih awal daripada anak perempuan. Memori spasial merupakan tipe memori yang membantu kita menghubungkan lokasi objek dengan objek referensi lain secara spesifik. Sebagai contoh: driver ojol yang hafal rute jalan tikus di Jakarta.
Untuk itu butuh perlakuan khusus bagi anak lelaki untuk membantu emosi serta kemampuan sosialnya berkembang optimal. Bagaimana caranya?
1. Asah Pemikiran yang kritis
Belajar langsung, kinestetik, atau melakukan metode pembelajaran STEAM (Sains, Teknologi, Teknik, Seni dan Matematika). Metode STEAM yaitu melatih anak berpikir secara kritis serta membangun cara berpikir logis dan sistematis. Melalui metode ini anak akan belajar tanpa menyadari bahwa dirinya sedang belajar.
Dikutip dari School of Parenting, caranya adalah dengan mendorong anak bertanya, bekerja bersama anak (terlibat dalam aktivitas anak), mengajarkan anak berpikir secara kreatif dan mendorong anak menyelesaikan masalah (problem solving).
2. Biarkan anak terlibat aktif
Libatkan anak dalam proses pembelajaran dengan memungkinkan mereka memiliki saran, ide, dan tujuan mereka sendiri. Bicarakan kekurangan dan kelebihan ide dari anak dan berusahalah mencari jalan tengahnya.
3. Gambar dan teknologi
Anak lelaki lebih menyukai dan mengerti secara cepat jika dijelaskan suatu hal menggunakan grafik, gambar, dan teknologi. Cobalah untuk membuat penjelasan sebuah hal yang rumit dengan gambar atau grafik.
4. Persaingan/ Kompetisi Sehat
Bangun beberapa persaingan sehat melalui aktivias debat dan permainan. Bisa juga mengikutsertakan anak dalam kompetisi. Dengan begitu anak akan belajar berlatih, gagal, menghadapi kemenangan dan bekerja dalam tim.
Laporan Anisha Saktian/ Sumber: Fimela
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Biasakan Si Kecil Pakai Dingklik Saat Buang Air di Toilet Duduk
Hal ini agar anak lebih mudah saat buang air besar dan lebih sehat.
Baca SelengkapnyaOrangtua Tak Hadir, Momen Mahasiswi Rantau Wisuda Tanpa Pendamping Ini Bikin Air Mata Menetes
Kedua Orangtua Tak Hadir, Momen Anak Rantau Wisuda Tanpa Pendamping Ini Penuh Haru
Baca SelengkapnyaIbu dan Anak Bisa Penuhi Kebutuhan Air Minum Berkualitas Saat Mudik dengan Mengunjungi Posko OPOR
Ibu dan anak memerlukan air minum berkualitas serta higienis selama perjalanan mudik. Untungnya, kini ada posko OPOR yang menyediakan kebutuhan ibu dan anak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gokil, Pria Ini Bisa Semprotkan Air dari Mulutnya Selama 6 Menit Tanpa Henti
Pria asal Tiongkok ini mampu mengontrol air di dalam mulutnya sehingga dapat menyemburkannya selama 6 menit penuh. Yuk, simak kisahnya!
Baca SelengkapnyaJangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi
Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.
Baca SelengkapnyaAnak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi
Banyak orangtua yang suka mengerok buah hatinya, dengan harapan gejala demam segera mereda. Ternyata bisa berbahaya.
Baca Selengkapnya50 Kata-Kata Ramadhan di Perantauan yang Menyentuh Perasaan, Bikin Air Mata Menetes
Di perantauan, suasana Ramadhan terasa begitu berbeda tanpa keramaian dan kehangatan keluarga.
Baca SelengkapnyaAstaga! Satu Keluarga Tak Sadar Selama Ini Minum dan Mandi Pakai Air Limbah Rumah Tangga, Ketahuan Usai Cek Meteran
Satu keluarga tidak menyadari selama ini minum air limbah rumah tangga. Pantas mereka sering sakit-sakitan.
Baca SelengkapnyaBeda Usia, Ternyata Beda Cara Perawatan Gigi Anak
Jaga kesehatan gigi dan gusi si kecil sejak dini agar tidak bermasalah di kemudian hari.
Baca Selengkapnya