51 Bayi dari Ibu Pengganti Tertahan di Ukraina karena Covid-19
Dream - Virus Covid-19 benar-benar berdampak pada tiap lini kehidupan. Salah satu cerita sedih datang dari klinik bayi tabung di Ukraina BiotexCom. Klinik ini merupakan harapan dari banyak pasangan suami istri yang menginginkan buah hati dengan cara bayi tabung.
Termasuk bagi ibu yang tak bisa mengandung, karena di BiotexCom juga terkenal dengan keberhasilan program ibu pengganti (surrogacy). Pasangan yang datang ke klinik ini berasal dari berbagai negara.
Kondisi Covid-19, membuat puluhan bayi yang lahir dari ibu pengganti di Ukraina tak bisa langsung bertemu dengan orangtuanya. Pasalnya, tak boleh ada pesawat menuju dan keluar Ukraina demi menghindari penularan Covid-19.
Kebijakan tersebut dilakukan oleh pemerintah Ukraina sejak Maret 2020 lalu. Para orangtua yang berasal dari Amerika Serikat dan banyak negara di Eropa tak bisa menjemput bayi mereka di Ukraina.
Dirawat oleh Petugas Khusus
Dikutip dari CafeMom ada sekitar 51 bayi dari program ibu pengganti yang sampai saat ini masih dirawat di klinik karena tak bisa dijemput orangtuanya. BioTexCom bahkan sampai merilis rekaman bayi yang baru lahir di klinik untuk meningkatkan kesadaran publik dan berharap bisa mendesak pemerintah untuk membuat beberapa perubahan kebijakan.
Saat ini, Ukraina hanya mengizinkan orangtua masuk jika mereka menerima permintaan dari kedutaan besar di negara asal orangtua. Ukraina disebut sebagai "mata air menjanjikan" bagi pasangan yang ingin menjadi orangtua melalui ibu pengganti.
Ukraina telah menjadi pusat infertilitas yang berkembang sejak hukum ditentukan pada awal tahun 2000-an. Untuk bisa menjalani program bayi tabung atau ibu pengganti di negara ini, dana yang harus dikeluarkan sekitar US $15 ribu hingga US$17 ribu atau sekitar Rp223juta hingga Rp252 juta.
Lihat Videonya
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal yang paling sering membuat anak-anak terkena diare saat liburan adalah infeksi virus.
Baca SelengkapnyaDiketahui, varian JN.1 pertama kali dilaporkan di Indonesia pada bulan November lalu.
Baca SelengkapnyaJangan sampai setelah liburan anak-anak malah mengalami sakit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Viral Keadaan Junaedi Mendekam di Penjara, Remaja Tega Bunuh Satu Keluarga Buntut Cinta Tak Direstui
Baca SelengkapnyaPenyakit X adalah virus “penampung” hipotetis yang belum terbentuk, namun para ilmuwan mengatakan penyakit ini bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19.
Baca SelengkapnyaGejala khas dari flu singapura yaitu demam dan ada bintik merah di kulit.
Baca SelengkapnyaISPA adalah infeksi yang mengganggu pernapasan yang disebabkan oleh virus yang menyerang hidung, trakea, bahkan paru-paru.
Baca SelengkapnyaSayangnya, prosedur tersebut menyebabkan pendarahan intrakranial hingga nyawanya tak tertolong.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, anak-anak mendapatkan 11 jenis imunisasi gratis dan kini bertambah tiga, total menjadi 14 jenis.
Baca Selengkapnya