4 Tanda Level Stres di Keluarga Sangat Tinggi
Dream - Stres merupakan gangguan mental yang dialami akibat tekanan dari sebuah masalah yang rumit untuk diselesaikan. Stres bisa melanda siapa saja, tidak hanya menyerang satu orang, stres juga bisa menyerang satu keluarga secara bersamaan.
Mungkin beberapa orang tidak sadar jika keluarga mereka sedang mengalami stres karena ketidakpedulian satu sama lain. Keluarga seharusnya menjadi tempat yang paling nyaman untuk pulang dan berkeluh kesah.
Segala kelelahan dan penat bisa hilang jika sudah bertemu keluarga. Namun, stres bisa datang kapan saja, bisa jadi stres yang dibawa ke rumah berimbas kepada istri, suami maupun anak dan menjadikan satu keluarga mengalami stres.
Sebagai orangtua, pastinya sadar bahwa stres merupakan bagian dari hidup. Mengatur pekerjaan, keluarga dan anak bukanlah merupakan hal yang mudah.
Secara tidak sadar stres yang dialami orantua berpengaruh kepada anak. Lama-lama, suasana rumah akan diwarnai dengan teriakan, marahan, mengurung diri dan lainnya. Kenali tanda keluarga sedang mengalami stres agar dapat segera diatasi.
Sering Berteriak Satu Sama Lain
Tanda umum yang menandakan sebuah keluarga mengalami stres adalah saling berteriak satu sama lain. Semua orang dalam rumah ingin didengar dan tidak mau mendengarkan yang lain.
Hal ini mungkin tidak disadari oleh beberapa orang karena mengingat berteriak sering terjadi dalam kehidupan keluarga. Tapi jika hal ini terus berlanjut, ada baiknya dipikirkan dan disikusikan bersama dengan keluarga.
Susah Tidur
Saat ayah dan ibu mengalami susah tidur akibat stres, maka di saat yang bersamaan anak-anak akan menyadari dan mencoba memahami situasi dengan berpikir apa yang sedang terjadi.
Anak juga akan mengalami susah tidur. Rasa gelisah dan kecemasan dari orangtua bakal menular.
Waktu Makan Bersama Menjadi Lebih Singkat
Makan bersama merupakan kegiatan berkumpul di mana anggota keluarga akan saling menanyakan dan berkomentar tentang kegiatan masing-masing. Saat keluarga sedang mengalami stres, suasana di meja makan pastilah tidak nyaman.
Anak-anak yang sudah lebih besar akan merasakan ketegangan yang terjadi di meja makan. Jika hal ini terjadi sekali atau dua kali mungkin tidak menimbulkan masalah besar, tapi jika sering terjadi hal ini akan menimbulkan stres yang berkepanjangan.
Untuk itu selalu jadwalkan makan malam bersama di meja makan, dan kembalikan keceriaan saat makan malam dengan menanyakan apa yang sudah dialami oleh seluruh anggota keluarga pada hari itu.
Anak-anak Menghindar dari Orang Tua
Saat orangtua terlihat mengalami masalah, kebanyakan anak akan menghindar dan mengurung diri di kamar. Sebagai orang tua, saat mengalami hal ini ada baiknya untuk menangkan diri dan mendekat kepada anak, agar anak paham akan situasi dan tidak berpikir buruk tentang orangtuanya.
Stres yang terjadi dalam sebuah keluarga sebaiknya ditangani dengan cepat agar tidak menyebabkan perselisihan yang lebih parah. (mut)
( Jossi Andriani / dikutip dari berbagai sumber )
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga Ini Pilih Hidup Permanen di Hotel Mewah untuk Hemat Uang, kok Bisa?
Keluarga ini menilai tinggal di hotel lebih nyaman dan hemat
Baca Selengkapnya7 Warna Petir dari Paling Umum Sampai Langka, Punya Makna Masing-masing
Banyak yang tak sadar bahwa petir sebenarnya muncul dalam berbagai macam warna. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Baca SelengkapnyaKondisi Jalan Lokasi Mobil Keluarga Tewas Terjebak Lumpur, Warga ‘Ngeri’ Melintas
Jalan lokasi mobil keluarga tewas usai terjebak lumpur disebut jarang dilewati warga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keluhan Tubuh yang Jadi Tanda Kalau Level Cemas Sedang Sangat Tinggi
Banyak orang alami gejala kecemasan hingga menghambat kegiatan sehari-hari. Cegah dan atasi hal tersebut dengan beberapa kebiasaan sehat.
Baca SelengkapnyaLevel Stres Tinggi, Warga Korsel Pilih Pelihara Batu untuk Jadi Teman Curhat
Batu peliharaan dianggap sebagai cara untuk mengurangi kesepian dan kelelahan yang umum di masyarakat Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaIbu Pergi Liburan Tega Tinggalkan Bayinya 10 Hari Sendirian di Rumah, Saat Kembali Kondisi Anaknya Mengenaskan
Balita tersebut meninggal karena kelaparan dan dehidrasi parah.
Baca SelengkapnyaTerasa Ada yang Hilang, Wanita Ini Bagikan Suasana Rumah yang Kembali Sepi Usai Lebaran
Terasa hampa, wanita bagikan suasana rumah yang kembali sepi setelah keluarga pulang ke perantauan.
Baca Selengkapnya