4 Masalah Perilaku Anak yang Tak Boleh Disepelekan
Dream - Mengabaikan perilaku buruk anak kerap dilakukan orangtua. Harapannya, seiring pertambahan usia anak akan mengerti kalau perilakunya buruk. Faktanya, dengan melakukan pembiaran, anak cenderung akan mengulangi perilaku buruknya lagi.
Penting diketahui, dalam konsep pengasuhan perilaku buruk anak tak boleh didiamkan. Harus ada koreksi dan intervensi tepat, agar tak menjadi bertambah parah di kemudian hari.
"Beberapa masalah perilaku yang sering dianggap sepele pada anak-anak, dampaknya bisa sangat signifikan dan harus diperbaiki secepatnya," ujar Amy Morin, seorang psikoterapis, dikutip dari VeryWell.
Ada empat perilaku buruk anak yang tak boleh dibiarkan. Harus segera dikoreksi agar anak tak mengulanginya lagi dan menjadi kebiasaan buruk. Apa saja?
Membesar-besarkan
Pada awalnya, anak bercerita soal mainan yang ada di rumah pada temannya. Ia bercerita kalau mainan tersebut sangat keren, bisa terbang, mahal dan tak yang memilikinya selain dia. Jika faktanya tak demikian, orangtua harus segera berbicara pada anak kalau itu bukan fakta dan tidak baik melakukannya.
Ketika anak terbiasa membuat dirinya terlihat lebih baik di mata orang lain, berbohong jadi hal biasa. Akhirnya, kebohongan bisa menjadi lebih buruk, dan pada akhirnya bisa menimbulkan masalah besar di rumah dan di sekolah," kata Morin.
Pura-pura tak mendengar
Anak sedang bermain game atau menonton televisi, tapi ia pura-pura tak mendengar peringatan dari ayah dan ibunya kalau waktu sudah habis. Ini bisa menjadi masalah karena anak mungkin mulai mengabaikan.
Jika dibiarkan, dapat menyebabkan anak tak hormat dan menjadi semakin menantang. Jadi, penting untuk melatih anak Anda untuk mendengarkan saat pertama kali orangtuanya memberi instruksi.
"Saat memberi arahan, berjalanlah ke anak. Letakkan tangan di bahunya, dan beri tahu dia apa yang perlu dia lakukan. Minta dia melihat Anda, dan tanggapi dengan tegas," pesan Morin.
Melempar barang
Terkesan sepele, tapi anak-anak memang suka melempar barang karena ada kesenangan saat benda jatuh ke lantai menyebabkan bunyi. Terutama pada anak balita. Hal ini harus 'diperbaiki'.
Bila tak dikoreksi, anak mungkin saja menghancurkan benda berharga atau melukai orang lain. Kita tidak perlu menghentikannya untuk melempar benda, tetapi fokuslah untuk mengajarinya apa yang bisa dia lempar dan lokasi yang aman.
"Sediakan bola busa yang lembut dan ajak ke luar rumah atau di ruang bermain di mana tak terdapat benda pecah belah yang berbahaya," kata Morin.
Selalu menginterupsi
Dalam benak anak, hal yang perlu dia sampaikan kepada orangtuanya adalah yang terpenting di dunia. Anak tidak menyadari bahwa orang lain mungkin memiliki kebutuhan yang sama pentingnya dengan kebutuhannya.
Jadi, jangan bosan untuk terus mengingatkan si kecil agar berbicara bergantian. Hrus sabar menunggu giliran baru berbicara dan tak boleh memotong orang lain saat berbicara.
"Coba ciptakan sinyal yang ia kenali. Misalnya, letakkan tangan di pundaknya, itu menunjukkan bahwa kita menyadari bahwa dia membutuhkan kita, dan kita akan segera berbicara dengannya setelah urusan selesai," kata Morin.
Tunjukkan sinyal untuk mengingatkannya agar menyela dengan sopan, seperti menganggukkan kepala. Ketika anak ingat untuk mengenali sinyal-sinyal ini dan menunggu waktu yang tepat untuk berbicara, pujilah dia.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelebihan Anak Keras Kepala yang Sering Tak Disadari Orangtua
Anak keras kepala cenderung ingin mencoba sesuatu dan tak mendengar pendapat orang lain.
Baca Selengkapnya3 Tips Menghindari Saraf Terjepit di Usia Muda
Saraf terjepit bisa terjadi di usia muda dan menghambat kegiatan sehari-hari. Ada beberapa cara untuk mencegah dan mengatasinya.
Baca SelengkapnyaAnak Demam Ternyata Tak Boleh Asal Dikerok, Kulitnya Bisa Iritasi
Banyak orangtua yang suka mengerok buah hatinya, dengan harapan gejala demam segera mereda. Ternyata bisa berbahaya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jangan Biarkan Anak Bergadang, Bisa Picu Masalah Telinga hingga Konsentrasi
Begadang bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang pada anak. Ketahui apa saja dampak begadang lainnya.
Baca SelengkapnyaBahaya Terlalu Sering Mengucek Mata, Bisa Picu Masalah Kornea
Mengucek mata bisa disebabkan beberapa hal. Ketahui penyebabnya agar bisa terhindar dari kebiasaan yang justru memperburuk kesehatan mata.
Baca SelengkapnyaNOTED KAK! Kelakuan Tim Content Creator Kalau Kerja
Tiap divisi di kantor pasti punya cara kerja yang beda? Nah begini kelakuan tim konten Dream biar dappat FYP
Baca Selengkapnya