3 Konsep Pra Sekolah yang Sedang Jadi Tren

Dream - Dahulu sekolah untuk anak usia di bawah 3 tahun tidak terlalu banyak ragamnya. Kini, dengan mengadaptasi konsep pendidikan terbaik, pra sekolah pun bermunculan dengan beragam konsep.

Mungkin Anda sudah pernah mendengar konsep sekolah Montessori. Tapi apakah sudah tahu konsep pra sekolah dengan metode Waldorf dan Reggio Emilia? Ketahui 3 perbedaan konsep pra
sekolah tersebut. Bisa jadi panduan Anda saat memilih sekolah untuk si kecil.

MONTESSORI
Filosofi: Anak belajar langsung, dengan melakukan yang diajarkan. Mendorong anak untuk melakukan banyak aktivitas sensori untuk panca indera, seperti menyentuh, melihat, mencium
aroma atau mendengarkan ragam bunyi.

Guru: Bersifat sebagai pemandu dalam kelompok kecil, mencontohkan dan menganalisis serta mendorong anak untuk lebih mandiri. Subjek akademis baru akan dikenalkan ketika psikologis
anak sudah siap. Biasanya untuk anak usia 3 atau 4 tahun.

Lingkungan: Kelas montessori tidak mengklasifikasikan anak berdasarkan umur. Anak usia 3 tahun bisa saja dalam kelas yang sama dengan anak usia 5 saat belajar tentang suatu hal. Cara
ini agar anak bisa saling mengajarkan dan bersosialisasi dengan baik. Bisa membentuk jiwa kepimpinan anak, tanggung jawab dan kemandirian.

WALDORF
Filosofi : Fokusnya adalah membuat permainan yang berfokus pada imajinasi, kerja tim dan kekompakan. Pelajaran selalu dibuat dalam bentuk permainan dan aktivitas langsung. Biasanya
tematik, misalnya, Senin belajar memasak, Selasa belajar berkebun dan Rabu bermain musik.

Guru: Proses belajar terjadi dalam kelompok yang besar dan dipimpin oleh guru. Sisi akademik baru akan diperkenalkan saat anak memasuki usia 7. Sebelum anak usia tersebut, anak lebih
diajak bereksplorasi.

Lingkungan: Sangat mendampingi seperti di rumah. Mainan yang ada pun dibuat dari bahan alami, seperti kayu dan batu. Permainan luar ruang jadi fokus utama, apapun cuacanya. Konsep
Waldrof adalah membentuk anak untuk 'bagaimana cara berpikir' bukan 'apa yang harus dipikirkan'.

REGGIO EMILIA
Filosofi: Kerja sama, eksplorasi dan kolaborasi jadi pilar utama dalam sekolah Reggio Emilia. Pengajaran didasarkan pada kesukaan dan minat anak. Misalnya saat anak sangat suka sekali
dengan bunga, maka taman akan menjadi 'kelas' utama. Anak akan diajarkan menanam bungan, membersihkan taman dan sejenisnya.

Guru: Guru menjadi pemandu dan akan bekerja sama dengan anak, bukan selalu memberi instruksi. Tidak ada kurikulum yang baku karena pelajaran akan diberikan menuruti kemauan dan minat anak.

Lingkungan : Ruangan terbuka dengan banyak pepohonan dan pencahayaan mumpuni. Dokumentasi jadi hal penting bagi sekolah Reggio Emilia untuk membuat pembelajaran terlihat.
Jadi, dinding sekolah akan banyak ditempel dengan karya anak-anak. Sekolah ini berusaha membentuk anak untuk jadi pribadi yang mampu memberi solusi pada tiap masalah dan berpikir secara resolutif.

Sumber: PureWow