Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Waspada, Jam-jam Berikut Nyamuk DBD Menggigit Anak di Sekolah

Waspada, Jam-jam Berikut Nyamuk DBD Menggigit Anak di Sekolah Nyamuk Aedes Aegypti (Foto: Shutterstock)

Dream - Kasus demam berdarah dengue (DBD) kini merebak di hampir seluruh provinsi di Indonesia. Mereka yang terkena mayoritas adalah anak-anak usia sekolah, terutama di Jakarta.

Ada jam-jam nyamuk aedes aegypti, si pembawa virus demam berdarah dengue (DBD) menggigit anak usia sekolah. Rentang waktu nyamuk DBD menggigit yaitu pukul 10.00 sampai 15.00.

Hal ini menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti. Pada jam-jam tersebut, anak lebih banyak berada di sekolah.

"Kalau ada anak usia sekolah 7-12 tahun terjangkit DBD patut diiduga dia digigit nyamuk di sekolah," ungkap Widyastuti saat ditemui di Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari Liputan6.com.

Laporan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat, rentang usia anak SD yang rentan terjangkit DBD pada usia 7-12 tahun. Namun, pada 2019 terdapat pergeseran usia.

"Anak usia sekolah 14-15 tahun juga lebih banyak yang terjangkit DBD. Tapi tetap kok usia 7-12 tahun ya tetap tinggi kasus DBD," tambah Widyastuti.

 

Anak Sekolah Paling Berisiko DBD

Dalam hal ini, usia anak sekolah dari SD sampai SMP termasuk rentang usia anak sekolah di Jakarta yang berisiko terjangkit DBD. Dokter Ellen Theodora dari KlikDokter mengungkapkan lebih jelas, penyebab anak usia sekolah mudah terjangkit DBD.

Ada penelitian, jadwal sekolah yang begitu padat dari pagi hingga sore hari serta lokasi kaki anak yang ada di bawah gelapnya meja merupakan kesempatan bagi nyamuk ini bergerak bebas.

"Anak-anak yang terjangkit DBD pun tengah berada di jam sekolah," tulis Ellen, dikutip dari KlikDokter.

Untuk mewaspadai DBD di sekolah, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta sudah mengeluarkan surat edaran ke seluruh sekolah.

Tiap sekolah diimbau melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Cara PSN meliputi menguras bak mandi, kolam yang tergenang dan tidak ada sirkulasi airnya. Kaleng-kaleng di taman yang terbuka dan ada genangan juga dibersihkan.

Laporan: Fitri Haryanti Harsono/ Liputan6.com

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Demam Berdarah Sedang Naik, Lebih Waspada Saat Si Kecil Demam Tinggi

Kasus Demam Berdarah Sedang Naik, Lebih Waspada Saat Si Kecil Demam Tinggi

Jangan terkecoh dengan fase kritis, di mana anak tak lagi demam padahal berisiko mengalami syok.

Baca Selengkapnya
Alasan di Balik Larangan Ikat Rambut Berwarna untuk Anak SD di Jepang

Alasan di Balik Larangan Ikat Rambut Berwarna untuk Anak SD di Jepang

Orangtua sampai ditelepon pihak sekolah jika anaknya kedapatan pakai kunciran warna-warni.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
DRESS IT! 3 Tutotrial Hijab Simple Dan Mudah

DRESS IT! 3 Tutotrial Hijab Simple Dan Mudah

Sahabat Dream lagi nggak mau ribet? Nih tips and trick 3 cara tampil dengan hijab simple dan mudah. Yuk coba

Baca Selengkapnya